Menteri Kesehatan RI dr. Nafisiah Mboi, Sp.A,. MPH, mendorong gerakan bersama membasmi penyakit malaria dan penyakit-penyakit lain yang berbasis lingkungan. Tanpa gerakan bersama maka apapun yang dilakukan tidak akan berhasil maksimal.
Dorongan yang bersifat imbauan ini disampaikan Menkes di halaman Kantor Bupati Sikka saat mengukuhkan laskar jentik, srikandi jentik dan patriot jentik di Maumere, Kamis (17/7). Pengukuhannya dilakukan dengan sangat sederhana yakni Menkes mengalungkan selendang kepada perwakilan laskar jentik, srikandi jentik, dan patriot jentik. Pengukuhan dilakukan bersamaan dengan kunjungan kerja Menkes selama 3 hari ke Provinsi NTT.
Selain anggota laskar jentik, srikandi jentik, dan patriot jentik, hadir pada kegiatan ini antara lain Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera, Wakil Bupati Sikka Paolus Nong Susar, Ketua DPRD Sikka Rafael Raga, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Stef Bria Seran, dan Uskup Maumere Gerulfus Kherubim Parera.
“Kalau Sikka sendirian tidak bisa harus kerja sama dengan daerah-daerah lain di Flores dan juga di NTT. Apa yang sudah dibuat seperti ini harus juga dibuat di tempat lain. Kalau tidak sama saja bohong,” ujar Menkes.
Menkes memberikan apresiasi atas hadirnya gerakan membasmi nyamuk melalui wadah laskar jentik, srikandi jentik, dan patriot jentik. Wadah sepert ini, ujarnya, harus juga dikembangkan di daerah-daerah lain di NTT.
Laskar jentik yang terdiri dari pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah kini sudah beranggota sebanyak 1.000 orang. Setidaknya terdapat 12 sekolah yang para pelajarnya menjadi anggota laskar jentik. Sementara anggota srikandi jentik adalah ibu-ibu Dharma Wanita, sedangkan patriot jentik terdiri dari anggota TNI/Polri.
Pada kesempatan tersebut Menkes mendorong agar gerakan seperti ini tidak saja dibentuk hanya untuk membasmi malaria. Menurut Menkes, perlu juga dibangun wadah dan gerakan yang sama untuk penyakit-penyakit lainnya yang berbasis lingkungan seperti demam berdarah, kusta, rabies, dan kaki gajah.
Menkes berharap pemberantasan malaria, demam berdarah dan penyakit lainnya menjadi komitmen bersama pemerintahan di NTT, agar NTT ke depan bebas dari malaria.
Dengan semakin banyaknya gerakan dan keterlibatan masyarakat, dan dilakukan kerjasama yang konsisten antar daerah, Menkes yakin suatu saat penyakit-penyakit tersebut akan hilang dari NTT.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email kontak@depkes.go.id.