Anak-anak adalah anugerah Tuhan yang tidak ternilai, wajib dituntun dan diberi kesempatan seluas mungkin untuk berkembang. Demikian pula dengan anak-anak berkebutuhan khusus, seperti thalasemia, lupus erythematosus, dan kanker anak.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, dr. Lily S. Sulistyowati, MM selaku Ketua Pagelaran pementasan drama tari yang mengangkat tema “Djaka Pangalasan” di Gedung Teater Kautamaan, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta (24/07).
Sebelum pagelaran drama tari dimulai, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar melakukan dialog bersama anak-anak dari yayasan Onkologi Indonesia, Thalasemia, dan Lupus Indonesia. Bersama anak-anak dari tiga yayasan tersebut, Meneg PP dan PA mengajak seluruh penonton yang sebagian besar adalah anak-anak berkebutuhan khusus, untuk menyaksikan pementasan drama tari yang merupakan rangkaian penutup dari peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2011.
Pada peringatan HAN tahun ini, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Saddya Budaya Bangsa menggelar drama tari yang mengangkat cerita Djaka Pangalasan dan dipentaskan oleh lintas generasi. Drama tari ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sosial khususnya pada anak-anak yang berkebutuhan khusus dan menanamkan kecintaan terhadap seni budaya bangsa kepada generasi muda Indonesia.
“Anak-anak diajak untuk mencintai budaya kita, dan turut mengaktualisasikan dirinya untuk tampil, sehingga akan meningkatkan kepercayaan dirinya serta memotivasi mereka untuk terus semangat berkarya”, ujar dr. Lily.
Acara drama tari diawali dengan penampilan kelompok karawitan anak-anak difabel “Gita Mandiri”. Anak-anak siswa/i alumni SLB-C Wimarsih ini berhasil memikat hati para penonton dengan tiga buah lagu, yaitu Perahu Layar, Gambang Suling, dan Cucak Rowo.
Pagelaran drama tari ini berhasil menggalang dana sejumlah seratus dua puluh juta rupiah. Dana yang berasal dari sponsor dan penjualan tiket tersebut, akan disumbangkan seluruhnya kepada tiga yayasan, yaitu Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI), dan Yayasan Lupus Indonesia (YLI).
Acara pagelaran drama tari ini turut dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Kementerian Kesehatan, yaitu Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Politik Kebijakan Kesehatan, HM. Bambang Sulistomo, SiP, M.Si; Kepala Pusat Komunikasi Publik, drg. Murti Utami, MPH; Kepala Pusat Data dan Informasi, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, DSc.; Direktur Bina Obat Publik dan Perbekalan, dr. Setiawan Soeparan, MPH; Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar, dr. Bambang Sardjono, MPH; Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer, dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes; dan Sekretaris Badan Pengembangan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Suhardjono, SE., MM.
Selain itu, turut hadir pula perwakilan Kementerian Pertahanan dan Keamanan RI; perwakilan Kementerian Pemuda dan Olah Raga; Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Pusat; President of Union Internationale de la Marionette (UNIMA) Indonesia; Pimpinan Paguyuban Saddya Budaya Bangsa; Perwakilan Pengurus Asosiasi Wayang ASEAN; dan Pimpinan Paguyuban Saddya Budaya Bangsa.