Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 27/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Masih Perlukah Imunisasi?

Rokom by Rokom
25 Juli 2011
Reading Time: 2 mins read
A A
4
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Pada Sabtu, 23 Juli 2011 di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat saya menyampaikan keynote lecture pada “Seminar & Lokakarya Vaksin Imumisasi Halal & Berkualitas (Thoyib)”. Acara ini dibuka oleh KH Makruf Amin, Ketua Harian MUI, yang antara lain menyampaikan bahwa Syariah meliputi semua hal/ masalah kehidupan, termasuk kesehatan dan juga imunisasi ini. Karena itulah MUI juga perlu menanganinya.

Dalam pertemuan itu (yang juga berhubungan denga Hari Anak Nasional), saya sampaikan beberapa hal sebagai berikut,
– Imunisasi adalah upaya menimbulkan atau meningkatkan kekebalan secara aktif
– Imunisasi pada anak dapat mencegah terjadinya/ mengurangi beratnya Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I), yaitu :
. Campak
. DPT, terdiri dari Difteri, Pertusis & Tetanus
. Tuberkulosis
. Polio
. Hepatitis B

Keputusan Menteri Kesehatan RI no .1611/MENKES/SK /XI /2005 memang mewajibkan lima jenis imunisasi, BCG, Campak, DPT, Polio & Hepatitis B, setelah melalui penelitian dari sisi pola epidemiologis, pembuktian manfaat yang sangat meluas dan sudah berjalan bertahun-tahun. Program ini tidak hanya dilakukan di Indonesia tapi juga dilakukan di berbagai negara lain di dunia.

Tuberkulosis, Tetanus, Difteri , batuk rejan (pertusis) dan Campak adalah penyakit penyebab kematian utama pada bayi. Polio juga merupakan ancaman kematian dan kecacatan pada bayi. Penyakit ini belum ada obatnya tetapi dapat dicegah dengan imunisasi. Sedangkan Hepatitis B adalah penyakit yang dapat menyebabkan sirhosis (pembengkakan/ pengerasan hati) dan kanker hati. Kelima vaksin tersebut adalah produksi dalam negeri yang telah memperoleh izin edar dari Badan POM, sehingga kualitas dan mutunya terjamin.

Jadual imunisasi anak (perlu diketahui semua orang tua) adalah sesuai usia anak:
. 0-7 hari Hepatitis B(HB)
. 1 bulan BCG, Polio 1
. 2 bulan DPT/HB 1, Polio 2
. 3 bulan DPT/HB 2, Polio 3
. 3 bulan DPT/HB 3, Polio 4
. 9 bulan Campak
. Kelas 1 SD : DT, Campak
. Kelas 2 SD : TT,
. Kelas 3 SD : TT.

– Kelima vaksin imunisasi yang diwajibkan pemerintah Indonesia tersebut, tersedia di Posyandu, Puskesmas, dan sarana kesehatan lainnya.
– sejarah Imunisasi di Indonesia sudah dimulai sejak 1956 (imunisasi cacar waktu itu, yang sekarang penyakitnya sudah terbasmi dari muka bumi), dan kini merupakan kebijakan global di seluruh dunia.
– Imunisasi BCG dikembangkan di Indonesia sejak 1973. Tahun 1976 mulai dikembangkan imunisasi DPT dibeberapa kecamatan di pulau Bangka. Tahun 1977 ditetapkan sebagai fase persiapan Pengembangan Program Imunisasi (PPI), kemudian pada tahun 1980 program imunisasi secara rutin terus dikembangkan dengan memberikan beberapa antigen, yaitu BCG, DPT, Polio dan Campak. Mulai tahun 1992 diperkenalkan imunisasi Hepatitis B di beberapa kabupaten di beberapa propinsi dan mulai tahun 1997 imunisai Hepatitis B dilaksanakan secara nasional. Sampai saat ini program imunisasi di Indonesia secara rutin memberikan antigen BCG, DPT, Polio dan Campak., dan hepatitis B.
– Contoh penyakit yang berhasil dieradikasi/dibasmi dengan imunisasi wajib adalah penyakit cacar sehingga dunia dinaytakan bebas cacar pada tahun 1976. Penyakit berikutnya yang akan dieradikasi adalah penyakit polio.
– Imunisasi pada orang dewasa antara lain adalah vaksin meningitis, yellow fever, rabies, influenza, dll

Sebagai penutup saya sampaikan :
– Imunisasi merupakan upaya paling efektif mencegah dan memutuskan rantai penularan penyakit berbabahaya.
– Imunisasi tidak hanya berguna bagi diri sendiri tetapi juga berguna bagi masyarakat lain dilingkungannya
– Peran serta tokoh masyarakat terutama tokoh agama sangat dibutuhkan.
– Pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan imunisasi yang aman.

Kalau bukan kita siapa lagi…..
Kalau bukan sekarang kapan lagi……
Penuhi hak anak Indonesia untuk hidup sehat dan terhindar dari Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

Prof dr Tjandra Yoga Aditama
SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Kementerian Kesehatan RI

Tags: imunisasikesehatan anak
ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Mediakom Edisi 149

12 Januari 2023
blank

Mediakom Edisi 148

12 Desember 2022
blank

Mediakom Edisi 147

15 November 2022
blank

Mediakom Edisi 146

11 Oktober 2022
blank

Mediakom Edisi 145

7 September 2022
blank

Mediakom Edisi 144

3 Agustus 2022
Next Post
blank

Sektor Kesehatan Siap Layani Arus Mudik

blank

Perkembangan Malaria di Indonesia

Comments 4

  1. blank nisa fauziah says:
    11 tahun ago

    lalu bagaimana dengan permasalahan anak yang step/ kejang setelah ia di imunisasi?

    Balas
    • blank puskom says:
      11 tahun ago

      Terima kasih karena telah berselancar di website sehatnegeriku.com, mba Nisa Fauziah. Beberapa penjelasan mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) terdapat pada artikel pada link berikut:
      https://sehatnegeriku.com/pentingnya-imunisasi-untuk-mencegah-wabah-sakit-berat-cacat-dan-kematian-bayi-balita/

      Untuk permohonan informasi lebih lanjut dan komprehensif,
      dapat mengisi formulir permohonan informasi di situr PPID Kemenkes RI
      pada link berikut:
      https://www.ppid.depkes.go.id/index.php?option=com_smartformer&Itemid=115

      terima kasih

      Regards,
      Pusat Komunikasi Publik

      Balas
    • blank Arief OA says:
      9 tahun ago

      Anak step /kejang itu namanya kejang non polio. Kasus ini terjadi karena vaksin oral polio dari WHO. Kasus akan terus meningkat selama anak2 diimunisasi massal. Hal ini terjadi sampai parah di india sampai hampir 100.000 kasus per tahun dengan kasus lumpuh bahkan meninggal, sempat terjadi puluhan di israel dan vaksinasi polio dihentikan oleh pemerinath israel tahun 2005, karena terbukti positif penyebabnya adalah vaksin polio, setelah itu israel aman dari kejang bayi non polio, bahkan tidak terjadi kasus polio sampai akhir2 ini ditemukan beberapa kasus polio tidak wajar. (ada kemungkinan WHO mengirim polio ganas ke israel karena menolak vaksin). Tetangga saya juga ada yang lumpuh karena kejang non polio, sekarang anaknya sudah agak besar, dan di kursi roda.
      Jika WHO mengirim virus berbahaya ke kita karena menolak vaksin gimana?? padahal kita gak punya orang pinter sama sekali. nggak punya sama sekali?? kok bisa??? apa karena UNIV aja mbayar keluarnya mbayar mahal??

      HB dilarang di perancis setelah diteliti para ilmuwan mereka dan positif menyebabkan kerusakan persendian tulang yang tidak/sulit sembuh sehingga jangka panjang menyebabkan chronic.

      Balas
  2. blank Arief OA says:
    9 tahun ago

    Tolong lebih hati2 ketika membuat vaksin, kurang efektif itu lebih baik dari pada resiko lebih tinggi. Mencegah bencana yang pasti (terbukti) timbul itu lebih diutamakan dari mencegah bencana yang tidak pasti datang.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.