Pekanbaru, 20 Mei 2017
RSUD Arifin Achmad berhasil melakukan operasi jantung bedah pintas koroner (coronary bypass) perdana pada Jumat (19/5). Operasi dapat berjalan berkat kerjasama dan pembinaan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta.
Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Dr. dr. Hananto Andrianto, SpJP(K), MARS, FICA mengapresiasi keberhasilan operasi perdana penyakit jantung tersebut. Ia berharap dan optimis bahwa tim medis dari RSUD Arifin Achmad dapat segera melakukan tindakan penanganan penyakit jantung lainnya, seperti pada kasus-kasus severity 1 dan severity 2 bahkan penyakit jantung bawaan pada anak.
“Ke depan diharapkan tim bedah jantung RSUD Arifin Achmad mampu melakukan operasi bedah jantung secara mandiri tanpa bantuan dari tim RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita,” ujar Dr. dr. Hananto Andrianto, SpJP(K), MARS, FICA di Pekanbaru, Jumat (19/5).
Tindakan operasi tersebut melibatkan dokter bedah, dokter anestesi dan perawat dari RSUD Arifin Achmad. Sementara tim yang dikirim oleh RS Jantung Harapan Kita berjumlah 8 orang yang dikoordinatori oleh dr. Dudy Arman Hanafy, Sp.BTKV.
Operasi dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB. Keberhasilan tindakan bypass itu menunjukkan bahwa RSUD Arifin Achmad telah memiliki fasilitas yang memadai dan didukung dengan kemampuan tenaga medis yang mumpuni.
Operasi bypass dihadiri oleh Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Dr. dr. Hananto Andrianto, SpJP(K), MARS, FICA, yang memantau secara langsung proses operasi tersebut. Selain itu, dihadiri pula oleh seluruh jajaran direksi RSUD Arifin Achmad,
Pembinaan Dokter Hingga Mandiri
RS Jantung Harapan Kita adalah rumah sakit rujukan untuk penyakit jantung dan pembuluh darah dari berbagai rumah sakit daerah di seluruh Indonesia. Selain itu juga sebagai rumah sakit khusus tipe A dan rumah sakit pendidikan yang mendapat tugas untuk melaksanakan pembinaan terhadap rumah sakit lainnya agar dapat melayani dan melakukan penanganan secara mandiri terhadap penyakit jantung.
Indikator RSUD dikatakan mandiri, yakni, pertama, jika berdasarkan hasil monitoring dan evaliasi ternyata RSUD telah mampu melaksanakn operasi tanpa disupervisi oleh tim RS Jantung Harapan Kita. Kedua, menurunnya atau bahkan tidak terjadi angka kematian dalam setiap tindakan. Ketiga, meningkatnya penyelesaian kasus-kasus sulit.
Untuk dapat mencapai indikator tersebut, RS Jantung Harapan Kita selalu melakukan upaya peningkatan, seperti pembuatan kriteria seleksi pasien berdasarkan severitas level 1, 2 dan 3, pembimbingan pembuatan panduan praktek klinis dan clinical pathway kardiovaskular, pelatihan dokter dan perawat dari RSUD di tempat RS Jantung Harapan Kita, serta selalu melakukan monitoring dan evaluasi.
Hal tersebut bertujuan untuk pemerataan pelayanan dan kemudahan akses pelayanan di bidang jantung dan pembuluh darah pada penduduk setempat, serta mempercepat penanganan sehingga pasien lebih cepat mendapatkan pertolongan. Fokus utama dalam pemilihan rumah sakit yang akan dilakukan pembinaan adalah rumah sakit umum daerah provinsi karena rumah sakit tersebut bertindak sebagai sentral pelayanan kesehatan di suatu pemerintah daerah.
Kerjasama pembinaan tersebut berlaku selama dua tahun, dari 15 Agustus 2015 sampai 15 Agustus 2017. Sejak ada kerjasama tersebut, maka segala proses pendampingan sudah dimulai.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Oscar Primadi