Tokyo, 14 Juli 2017
Menkes RI Nila F. Moeloek dengan Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, Mr. Yasuhisa Shiozaki, pada tanggal 14 Juli 2017 di Tokyo, menyepakati pentingnya kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan. Kedua negara yang memiliki berbagai kemajuan di bidang kesehatan dapat saling bertukar keahlian, pengalamaan dan program untuk peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik di kedua negara.
“Kerja sama yang telah terjalin selama ini perlu terus ditingkatkan ke arah yang lebih formal dan saling menguntungkan mengingat sangat dekatnya hubungan persahabatan dan kerja sama bilateral kedua negara selama ini,” kata Menkes RI, Prof. Dr. Nila F. Moeloek, merespon tawaran Menkes Jepang mengenai peningkatan kerja sama kesehatan RI-Jepang dalam suatu kerangka Memorandum of Cooperation (Memorandum Kerja Sama), Jumat (14/7).
Saat ini, Indonesia dan Jepang telah banyak melakukan kerja sama baik dalam kerangka bilateral maupun Indonesia-Jepang Economic Partnership Arrangements (I-JEPA) dan melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Kerja sama tersebut berupa saling tukar tenaga ahli, penelitian, tugas belajar, pengembangan sumber daya kesehatan, termasuk pengiriman tenaga kesehatan Indonesia ke Jepang.
Dalam kerangka I-JEPA, sejak 2008 telah dilatih sebanyak 593 perawat medis dan 1.199 perawat lansia dengan di antaranya 127 perawat medis dan 330 perawat lansia telah bekerja di berbagai Rumah Sakit dan Panti Lansia di Jepang. Setiap tahun Pemerintah Jepang menyediakan pelatihan untuk 500 orang perawat Indonesia di Jepang.
Ke depan perlu penjajagan lebih lanjut bagi peningkatan kerja sama di bidang perekrutan tenaga kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, pelayanan kesehatan, teknologi informasi kesehatan serta pencegahan dan pengendalian penyakit. Menkes RI berharap melalui kerangka kerja sama yang baru dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi perawat Indonesia dalam mengikuti pelatihan dan bekerja di Jepang. Selain itu, dapat meningkatkan jumlah tenaga dan ahli kesehatan Indonesia yang belajar di Jepang.
Menkes RI dan Menkes Jepang berharap proses pembahasan Memorandum Kerja Sama dapat diselesaikan dalam waktu dekat sehingga dapat segera ditandatangani oleh kedua Menkes pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan bilateral ini deselenggarakan di sela-sela ASEAN-Japan Health Ministers Meeting on Universal Health Coverage and Population Ageing tanggal 14-15 Juli 2017 di Tokyo.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Oscar Primadi