Jakarta, 26 Februari 2018
Tim kesehatan gabungan yang terdiri dari tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Polisi Republik Indonesia (Polri) diberangkatkan ke 10 distrik di Kabupaten Asmat, Papua pada Sabtu (24/2). Mereka harus melakukan pendampingan kepada masyarakat melalui peningkatan cakupan imunisasi, pemantauan gizi buruk, pelayanan umum, dan peningkatan fungsi Puskesmas.
Tim yang diberangkatkan itu terdiri dari 28 personel Kemenkes (8 dokter, 10 petugas imunisasi, dan 10 nutrisionis), 21 personel TNI (5 dokter, 6 perawat, 10 Pasukan Pengamanan), dan 4 personel Polri (2 dokter dan 2 paramedis). Sisanya, yakni dokter spesialis dari Kemenkes bertugas di RSUD Agats untuk memberikan pelayanan.
Distrik yang akan dilakukan pendampingan itu yakni Distrik Pantai Kasuari, Ayib, Safan, Fayit, Atsj, Suator, Unairsirau, Akat, Sawaerma, dan Pulau Tiga. Pemberangkatan dilepas oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Asmat Bartholomeus Bokoropces, dan Komandan Tim (Dantim) 3 Satuan Tugas Asmat Aminuddin Harahap.
Dalam sambutannya Bartholomeus berpesan agar tim selama di sana bisa menjaga kondisi kesehatan dan memberikan hal terbaik untuk masyarakat. Aminuddin pun berpesan kepada seluruh anggota agar mengutamakan keamanan, bergerak selalu berpasangan, koordinasi tim yang baik, dan peka terhadap adat setempat.
Selain itu, ia juga mengingatkan kembali tugas pokok tim yaitu meningkatkan cakupan imunisasi, pendampingan gizi buruk, pelayanan umum dan peningkatan fungsi Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan primer.
Tim nampak bersemangat dengan melakukan yel-yel untuk melakukan pendampingan di 10 distrik tersebut. Namun sayangnya ada satu tim yang diundur keberangkatannya satu hari karena pertimbangan cuaca.
Berdasarkan laporan sore ini, Senin (26/2), dari tim Distrik Suator yang bertugas di Puskesmas Binam telah memberikan pelayanan kesehatan, pendampingan nutrisi pada penderita gizi buruk, dan pembimbingan Puskesmas.
Terdapat 26 pasien yang dilayani, dari jumlah tersebut hanya ada satu kasus gizi buruk. Kasus ini ditangani di Puskesmas dengan pemberian diet formula 75 yang sudah sesuai dengan standar WHO dalam tata laksana gizi buruk.
Beruntung, dengan keberadaan ahli nutrisi di tim tersebut dapat dilakukan pendampingan dan konseling secara langsung. Pola pendampingan seperti ini diharapkan masalah gizi buruk di Asmat bisa segera teratasi.
Selain itu, dari tim Distrik Atsj, hari ini telah melayani sebanyak 111 pasien. Dari jumlah tersebut telah ditemukan satu kasus gizi buruk. Sedangkan penyakit yang dominan ditemukan adalah malaria.
Selain memberikan pelayanan terhadap pasien, tim ini juga melakukan bimbingan terhadap pegawai Puskesmas Atsj untuk peningkatan peran Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan primer.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].
Plt. Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Murti Utami, MPH.