Cimahi, 29 Januari 2020
Pemerintah Daerah Kabupaten Garut menyediakan rumah khusus bagi warga dengan TBC. Penentuan warga yang mendapatkan bantuan rumah tersebut dilakukan berdasarkan pendataan dan supervisi dari Balai Besar Kesehatan Paru di Bandung.
Bupati Kabupaten Garut Rudy Gunawan menginginkan masalah TBC di wilayahnya tidak cepat menyebar. Pihaknya melakukan penanganan selain pengobatan medis juga menyediakan rumah khusus bagi orang dengan TBC.
“Pemberian bantuan rumah dilihat dari kondisi rumah mereka yang memperihatinkan. Karena itu kami dan Yayasan Arsitektur Hijau Nusantara melakukan pembenahan terhadap rumah mereka,” katanya pada telekonferensi di gedung Techno Park, Cimahi, Rabu (29/1).
Selain itu, kata Rudy pihaknya sudah menyiapkan lahan 4 hektar untuk pembangunan Rumah Sakit Paru. Ia meminta dukungan pada pemerintah pusat terkait pembangunan RS Paru tersebut.
Sebagai contoh, rumah khusus warga dengan TBC di Kampung Bentar Girang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Rumah tersebut dibangun di atas lahan dengan lebar 2 meter dan panjang 6 meter. Dengan optimalisasi dari 12 meter persegi dibangun secara vertikal 3 lantai. Terdapat ruang tamu, satu toilet, satu dapur, dan tiga kamar tidur.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Arsitektur Ruli Oktavian yang juga membangun rumah tersebut mengatakan yang namanya rumah minimalis bukan dilihat dari tampilan tapi minimalis, ketinggian, dan lebar difungsikan sedemikian rupa seoptimal mungkin.
“Ini dikonsepnya seperti split level. Jadi split level adalah memanfaatkan tangga, kalau bisanya tangga jadi bordes ini jadi ruangan, lalu ketinggian ini (ketinggian atap) yang saya bilang juga minimalis, tinggi atapnya 2 meter, rata-rata tinggi orang dewasa 160 cm hingga 180 cm. Masih nyaman, dan ada toilet dan dapur,” katanya Selasa, (28/1) di Garut.
Pengaturan sirkulasi udara pun diperhatikan. Udara dan sinar matahari masuk dari ventilasi yang terbuka di bagian atas. Tidak ada ruangan yang tidak tersinari sinar matahari.
Secara umum, rumah khusus TBC itu didesain minimalis dengan sirkulasi udara yang baik. Pada prinsipnya, lanjut Ruli, pemilik rumah harus membuka jendela setiap hari supaya udara bisa keluar masuk dengan baik.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Anung Sugihantono, M. Kes merespons baik upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Garut. Selain itu terkait bantuan pembangunan RS Paru akan disampaikan kepada Menkes Terawan.
“Program yang sudah berjalan saya harapkan tidak pernah berhenti. Kami akan sampaikan masukan dan usulan pembangunan RS kepada pak Menteri,” ucap dr. Anung.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM