Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 07/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Indonesia Tegaskan Komitmen Pencegahan Pneumonia di Forum Internasional

Rokom by Rokom
20 Januari 2021
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Barcelona, 30 Januari 2020

Pemerintah Indonesia menyampaikan komitmen tinggi dalam upaya nasional untuk program pencegahan dan pengendalian pneumonia. Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan oleh dr. Alexander K. Ginting, mewakili pemerintah dalam pertemuan Global Forum on Childhood Pneumonia pada GAVI and “La Caixa” Reception: The Power of Prevention: Innovative Financing For Pneumonia Fighting Vaccines di Barcelona, Spanyol, pada 29-31 Januari 2020.

“Indonesia akan terus berupaya semaksimal mungkin dalam meningkatkan dan mempertahankan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata, meningkatkan akses, cakupan dan kualitas dari intervensi pneumonia yang komprehensif serta melakukan perluasan introduksi imunisasi PCV secara bertahap ke wilayah lainnya di Indonesia,” tegas Alexander K. Ginting, di hadapan 400 an peserta dari 58 negara pada Rabu, 29 Januari 2020.

Sebelumnya, dalam keynotenya, Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menurunkan angka kematian Balita oleh karena pneumonia sebagai bagian dari prioritas nasional, termasuk melalui pelaksanaan imunisasi Pneumococcus Conjugated Vaccine (PCV) secara bertahap dan mencakup seluruh Indonesia pada tahun 2024.

img-20200131-wa0040

Pada kesempatan tersebut, Indonesia diminta berbagi pengalaman dengan mempertimbangkan capaian yang telah diperoleh dan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh Indonesia dalam rangka pencegahan dan pengendalian pneumonia.

Selain itu Indonesia juga menegaskan komitmen dalam upaya mengatasi faktor risiko pneumonia melalui peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor dengan prioritas pada perumusan national action plane for pneumonia and diarhoe (NAPPD), dan upaya upaya pencapaiannya.

Pertemuan ini merupakan forum yang penting untuk sinergi global dalam pemberantasan pneumonia, atau radang paru, yang merupakan penyakit penyebab utama kematian pada anak, terutama balita.

Sekitar 800.000 kematian pada anak setiap tahunnya di dunia terjadi karena pneumonia.

Bila tidak dilakukan upaya serius maka tujuan peningkatan derajat kesehatan anak sebagaimana diamanatkan dalam Sustainable Development Goals dan juga Universal Health Coverage akan sulit diwujudkan. Hal ini sangat memprihatinkan, mengingat penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi dan beberapa upaya lain yang hemat biaya serta dapat diobati dengan antibiotik berbiaya murah.
Menanggapi situasi ini, dibentuklah Global Forum on Childhood Pneumonia yang digagas oleh beberapa lembaga, organisasi maupun inisiatif yaitu ISGlobal, Save the Children, UNICEF, Every Breath Counts, Bill & Melinda Gates Foundation, “la Caixa” Foundation, USAID, Unitaid dan GAVI. Forum ini berfokus pada peningkatan komitmen dunia, baik itu unsur Pemerintah, LSM, lembaga donor, lembaga riset serta seluruh mitra terkait, dalam mendukung upaya pengendalian Pneumonia.

Di Indonesia sendiri, kematian anak akibat pneumonia telah dapat diturunkan hingga 87%, bila dibandingkan dengan situasi pada tahun 1990. Namun, hingga saat ini, penyakit tersebut masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang mengganggu peningkatan derajat kesehatan anak Indonesia.
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 menunjukkan bahwa pneumonia menempati posisi kedua penyebab utama kematian bayi dan balita untuk penyebab penyakit karena penyakit menular. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 juga menunjukkan angka prevalensi pneumonia pada balita tinggi yaitu 4,5 per 100 balita. Hal ini berarti, 4 – 5 dari 100 balita, menderita Pneumonia.

Indonesia telah melakukan berbagai upaya serius dalam pengendalian pneumonia pada balita, melalui pemberian imunisasi, peningkatan status gizi ibu hamil, promosi ASI eksklusif bagi bayi sampai usia 6 bulan, peningkatan gizi bayi dan balita, pengendalian polusi udara dalam ruangan (indoor air pollution), promosi rumah sehat, perbaikan perilaku masyarakat dalam pencarian layanan kesehatan, perbaikan dalam tatalaksana pneumonia, dan penyediaan pembiayaan yang berkesinambungan bagi pelaksanaan upaya pencegahan dan pengendalian pneumonia.

Imunisasi untuk pencegahan pneumonia

Dalam hal pemberian imunisasi, Pemerintah senantiasa berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia dengan menambahkan beberapa jenis vaksin baru ke dalam program imunisasi rutin nasional secara bertahap. Terdapat beberapa jenis vaksin yang dapat mencegah Pneumonia, tergantung kepada penyebabnya, yaitu vaksin Campak, vaksin Haemophilus influenza tipe b (Hib) dan vaksin Pneumococcus Conjugated Vaccine (PCV).
Vaksin Campak dapat mencegah Pneumonia yang merupakan salah satu komplikasi dari penyakit Campak, vaksin Hib mencegah Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri Hib, sedangkan vaksin PCV mencegah Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri pneumokokus. Vaksin Campak telah diperkenalkan di Indonesia sejak lama, yaitu tahun 1982. Vaksin Hib (dalam bentuk vaksin kombinasi DPT-HB-Hib) telah juga diperkenalkan sejak tahun 2013.
Vaksin PCV telah diperkenalkan secara bertahap dimulai dengan Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Timur pada tahun 2017, diikuti dengan kabupaten/kota lainnya di Pulau Lombok pada tahun 2018 dan pada tahun 2019 vaksin PCV telah diperkenalkan di seluruh kabupaten/kota di provinsi Nusa Tenggara Barat.

Indonesia akan terus berupaya semaksimal mungkin dalam meningkatkan dan mempertahankan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata, meningkatkan akses, cakupan dan kualitas dari intervensi Pneumonia yang komprehensif serta melakukan perluasan introduksi imunisasi PCV secara bertahap ke wilayah lainnya di Indonesia. Selain itu juga upaya dalam mengatasi faktor risiko pneumonia dengan peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor dengan prioritas pada perumusan national action plane for pneumonia and diarhoe (NAPPD), dan upaya upaya pencapaiannya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)

Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

RSCM Masuk Peringkat 36 The Most Reputable Academic Medical Center 2023

7 Februari 2023
blank

Kemenkes Kejar Target Semua RS Bisa Layani Pasien Kanker

7 Februari 2023
blank

Dukung Peningkatan Layanan Jantung Anak di Indonesia, IDAI-PERKI Tandatangani MoU

6 Februari 2023
blank

Deteksi Dini Stroke, RS PON Hadirkan Layanan Unggulan Brain Check Up

7 Februari 2023
blank

Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif

6 Februari 2023
blank

Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi ini

7 Februari 2023
Next Post
blank

31-01-2020 Pelantikan JPT Madya dan Pratama

blank

Tim Penjemputan WNI Diberangkatkan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.