Kue maksuba adalah makanan tradisional Palembang yang disajikan pada momen istimewa. Hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan dan orang mampu.
Palembang tidak hanya terkenal dengan pempeknya. Ibu kota Sumatera Selatan itu juga memiliki beragam makanan yang dapat dijadikan oleh-oleh ketika Anda berkunjung ke kota yang memiliki ikon Jembatan Ampera itu. Salah satunya adalah kue maksuba, yaitu kue basah berlapis dengan cita rasa manis.
Mengutip situs web Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah (Balitbangnovda) Sumatera Selatan, kue maksuba adalah makanan tradisional Palembang yang disajikan pada saat istimewa dan diyakini sebagai bentuk penghormatan.
“Maksuba merupakan salah satu makanan tradisional Palembang yang dalam tradisinya disajikan pada saat istimewa. Kue maksuba diyakini sebagai bentuk penghormatan kepada kerabat dan tamu yang datang,” demikian tertulis di situs web Balitbangnovda Sumatera Selatan.
Pernyataan itu selaras dengan keterangan Simporosa, pemilik toko kue tradisional Cik Sim yang menjadi narasumber penelitian Nurul Sukma Lestari dan Grace Sella Winata yang berjudul “Kue Maksuba Warisan Masa Lampau yang Berpotensi sebagai Daya Tarik Wisatawan”. “Kue ini (maksuba) hanya dikonsumsi oleh para bangsawan dan orang-orang mampu,” ujarnya.
Yulia, pemilik toko Authentic Cake Yullia yang juga narasumber penelitian Nurul dan Grace, juga membenarkan kue basah ini hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan dan orang mampu.
“Kue maksuba merupakan warisan dari Kesultanan Palembang yang pembuatannya membutuhkan telur bebek dalam jumlah besar sehingga hanya kalangan bangsawan dan orang mampu yang dapat membuat kue ini. Kue ini biasanya disajikan sebagai kudapan atau makanan ringan,” kata Yulia.
Selain sebagai kudapan, kue maksuba juga disajikan dalam acara seperti pernikahan adat Palembang, hari raya, atau syukuran. Yulia mengatakan saat ini kue maksuba juga dapat disajikan sebagai kudapan sehari-hari.
Vanny, pemilik Toko Vanz Cake, yang juga narasumber pada penelitian Nurul dan Grace, menuturkan alasan kue maksuba sebagai hidangan untuk kalangan tertentu karena harga bahannya yang mahal.
Simporosa menyebutkan, selain bahan-bahannya mahal, proses pembuatan kue maksuba membutuhkan kesabaran dalam menuangkan adonan secara bertahap untuk membentuk lapisan pada kue.
“Diperlukan kesabaran dalam membuat kue ini karena cara pemanggangan yang harus dilakukan berulang-ulang. Pertama, tuangkan adonan dalam loyang yang kemudian dipanggang sampai matang, setelah itu dikeluarkan dari oven dan diolesi dengan margarin dan tuangkan adonan lagi dan masukkan kembali ke dalam oven untuk pemanggangan,” ujar Simporosa.
Selain membutuhkan kesabaran, Yulia mengatakan pembuatan kue maksuba juga membutuhkan ketelitian ketika menuangkan adonan secara bertahap sehingga lapisan yang terbentuk memiliki ketinggian yang sama.
“Tekniknya adalah kesabaran dan ketelitian karena lapisan haruslah berlapis dan tipis sehingga dalam membuat kue maksuba tidak dapat ditinggal-tinggal,” tutur Yulia.
Mengutip situs web Portal Informasi Indonesia, proses penuangan adonan kue maksuba membutuhkan beberapa lapisan dengan durasi pemanggangan masing-masing selama 10 menit.
“Adonan yang sudah dikocok terlebih dahulu dituang ke dalam loyang dan dimasukan ke pemanggang selama 10 menit. Apabila telah matang, keluarkan dari pemanggang dan segera tuangkan adonan yang baru ke atas lapisan yang telah matang sebelumnya.”
Menurut Portal Informasi Indonesia, kue basah yang biasa dibuat menggunakan loyang 21×21 cm ini sering dianggap sama dengan kue kojo yang juga merupakan kue tradisional Palembang. Hanya, kue maksuba mengandung susu dan warnanya tidak hijau. Warnanya cenderung kuning dengan garis-garis hitam di tengahnya. Sekilas kue ini mirip dengan kue lapis legit.
Tertarik merasakan manisnya kue maksuba? Anda dapat berkunjung ke Palembang atau dapat mencoba membuatnya sendiri. Berikut ini resep dari situs web Balitbangnovda Sumatera Selatan untuk satu loyang berukuran 21x21x7 cm yang dapat dicoba.
Bahan yang diperlukan:
- 28 butir telur bebek
- 1 kaleng susu kental manis
- ¼ kg mentega
- 800 gram gula pasir
Cara membuat:
- Telur bebek, gula pasir, dan mentega dicairkan dan dikocok hingga bercampur tanpa perlu mengembang.
- Setelah telur bebek, gula pasir, dan mentega tercampur, tambahkan susu kental manis.
- Adonan dipanggang dengan panggangan tradisional atau oven dengan pengapian di bagian bawah dan atas.
- Adonan dipanggang sedikit demi sedikit sehingga kue yang dihasilkan berlapis-lapis, untuk setiap lapisan dituangkan sekitar 250 ml adonan ke dalam loyang.
- Setelah adonan dipanggang matang, adonan dituangkan kembali di atas lapisan maksuba untuk membuat lapisan berikutnya.
Penulis: Redaksi Mediakom