Menkes dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan betul apabila ada banyak unggas yang mati, agar menjauhinya. Khususnya pada anak-anak dengan ketahanan tubuh yang lemah agar tidak mendekati dan memegangnya. Bila ada anak atau orang tua yang memegang unggas lalu menjadi panas apalagi batuk, segera melaporkan kepada petugas kesehatan. Petugas kesehatan akan segera membawa ke RS dan memberikan tamiflu.
Hal ini disampaikan Menkes kepada wartawan pada Rabu (19/12) menyusul adanya kasus Flu Burung pada IT (laki-laki, 4 tahun), warga Kabupaten Bogor. Pada kesempatan tersebut, Menkes menjelaskan juga bahwa varian Flu Burung yang baru yaitu clade 2.3.2 di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat hanya ada pada itik belum sampai ke manusia.
Mutasi virus flu burung terjadi dari clade 2.1 menjadi 2.3.2. Sebelumnya, itik tergolong kebal, tapi clade terbaru itu sangat mematikan unggas tersebut. Kejadian Flu Burung pada manusia, Kemenkes mencatat bahwa selama 2012 telah terjadi sembilan kasus positif flu burung pada manusia dan seluruh penderitanya meninggal dunia. Angka tersebut sebetulnya jauh menurun bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 55 kasus pada 2006; 42 kasus pada 2007; 24 kasus pada 2008; 21 kasus pada 2009; 9 kasus pada 2010; dan 12 kasus pada 2011.
Lebih lanjut Menkes menyatakan, saat ini Kemenkes telah menyebarkan surat edaran ke Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia terkait peningkatan kewaspadaan. Apabila ada kematian unggas yang banyak lebih dari biasanya agar segera melakukan tindakan sesuai Standard Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku yang sudah disiapkan.
“Selain itu kami juga melatih para Petugas Kesehatan sehingga apabila ada kejadian yang mencurigakan Flu Burung di Puskesmas atau di desa, agar secepatnya mengirim ke RS rujukan”, sambung Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementrian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021)52907416-9, faksimili: (021)52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail [email protected]This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it .