“Kualitas udara di Surabaya sampai Sabtu (15/2) masih belum sehat. Namun hari ini, secara pengamatan umum, jauh membaik. Parameter sedang dalam pemeriksaan,” kata DirJen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama, melalui surat elektronik, Minggu (16/2/2014).
Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya terus melakukan pemeriksaan kualitas udara di depan gedung Grahadi Surabaya dan di Bandara Juanda.
Berdasarkan hasil pemantauan pada tanggal 15 Februari 2014 atau hari kedua setelah ledakan, hujan abu akibat erupsi gunung Kelud masih berlangsung walaupun tidak separah hari pertama erupsi.
“Secara visual, butiran debu bisa terlihat dengan mata telanjang”, terang Prof. Tjandra Yoga.
Untuk mengetahui seberapa besar kandungan partkel debu tersebut dilakukan pemeriksaan kualitas udara, baik kadar debu maupun gasnya, meliputi pemeriksaan yaitu PM10 dan gas SO2, NO2, H2S, AMONIAK. Berdasarkan pemeriksaan di kedua tempat yaitu di depan gedung Grahadi maupun di Bandara Juanda, kandungan debu masih di atas batas normal.
Di depan gedung Grahadi, kandungan debu sebesar 0,443 mg/m3, jauh di atas batas sebesar syarat, yaitu 0,26 mg/m3. Sedangkan kandungan PM10 sebesar 0,262 mg/m3 di atas batas syarat yang diperkenankan yaitu 0,15mg/m3.
Sementara kandungan debu di depan halaman Bandara Juanda jauh lebih tinggi yaitu 0,557 mg/m3 dan kandungan PM10 adalah 0,295 mg/m3.
“Kandungan gas-gas pencemar masih dalam batas syarat yang diperkenankan”. Tambah Prof. Tjandra
Pengamatan juga dilakukan di daerah Kediri. Parameter yang melebihi baku mutu di semua titik pengujian adalah debu TSP dan Debu PM 10.
Sementara itu, kualitas udara di sekitar Gunung Kelud saat ini masih tinggi di titik IV pos pengungsian Balai Desa Wates. Sedangkan kualitas udara terendah di titik VI pos logistik dan pos pengungsian Kecamatan Kepung. Kadar yang paling rendah dari semua titik pengujian adalah di pos pengungsian Balai Desa Brenggolo.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email [email protected].