Jakarta, 20 Juli 2022
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan Saka Bakti Husada (SBH) memiliki peran penting dalam upaya transformasi kesehatan di Indonesia. Hal itu disampaikan pada upacara Hari Saka Bakti Husada ke-37 di lapangan Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (20/7).
Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan dan pembinaan keterampilan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan, dengan tujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan. Hal ini sejalan dengan transformasi sistem kesehatan yang tengah diupayakan oleh Kementerian Kesehatan.
Saka Bakti Husada merupakan anggota pramuka penegak dan pramuka pandega yang berminat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan. Anggotanya terdiri dari unsur pelajar dan masyarakat.
Secara struktural SBH dibina oleh Kementerian Kesehatan di tingkat Nasional, dan pemerintah daerah yang membidangi kesehatan di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugus depan dan satuan karya pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktik berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Krida-krida dalam Saka Bakti Husada antara lain Krida Bina Lingkungan Sehat, Krida Bina Keluarga Sehat, Krida Penanggulangan Penyakit, Krida Bina Gizi, Krida Bina Obat, dan Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Sebenarnya keberadaan Saka Bakti Husada sangat besar perannya dalam mendukung transformasi sistem kesehatan nasional yang sedang kita canangkan, terutama untuk mendukung pilar ketiga yaitu transformasi sistem kesehatan nasional,” ujar Menkes Budi.
Melalui transformasi sistem kesehatan ini, lanjut Menkes, harus membangun kekuatan kesehatan cadangan yang tersebar di seluruh Indonesia yang siap dan terlatih bila nanti ada bencana pandemi.
“Tantangan bagi teman-teman di Kemenkes adalah bagaimana kita bisa memberdayakan Saka Bakti Husada yang sudah ada ini, dan bagaimana kita bisa memperbanyak anggotanya di seluruh provinsi serta memastikan sebarannya yang merata ke seluruh kabupaten/kota,” kata Menkes.
Menkes Budi menekankan Saka Bakti Husada harus terus dibina dan dilatih untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan dasar kesehatan, terutama yang sangat dibutuhkan pada saat kalau terjadi kembali bencana kesehatan atau pandemi dengan skala besar.
“Saya meminta kepada Dirjen Kesmas dan juga para kakak-kakak yang ada di sini untuk bisa memastikan bahwa ini jangan hanya dibikin sebagai acara seremonial saja tetapi memang ada pembinaan yang strategis, yang sistematis, dan terencana untuk membangun sistem ketahanan kesehatan kita yang tangguh,” tutur Menkes.
Menkes Budi mengharapkan dengan adanya Saka Bakti Husada upaya transformasi kesehatan bisa dengan cepat terlaksana dan Indonesia bisa selalu siaga bila terjadi pandemi di masa mendatang.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
drg. Widyawati, MKM