Ukuran dan bentuk kursi mempengaruhi posisi dan kenyamanan penggunanya. Kursi yang tidak cocok akan mempengaruhi kesehatan pengguna.
Ergonomi adalah studi tentang hubungan antara orang-orang, kerja, dan lingkungan kerja fisik mereka. Tujuan utama ergonomi adalah menyesuaikan pekerjaan dengan individu dan meningkatkan praktik kerja yang sehat. Kursi ergonomis, dengan demikian, adalah kursi yang dapat membuat kerja Anda makin produktif dan fisik Anda tetap sehat.
Kursi adalah mebel yang ditujukan untuk bersentuhan langsung dengan manusia dan dirancang sebagai mebel serbaguna atau untuk kelompok pengguna tertentu. Oleh karena itu, kursi merupakan salah satu kelas mebel yang ukurannya harus disesuaikan dengan ukuran tubuh manusia.
Untuk kursi kantor, penyesuaian dimensi fungsional kursi disesuaikan dengan kelompok penggunanya. Namun kursi semacam ini tidak dapat diterima untuk kursi universal bagi banyak orang di ruang publik. Kursi harus berukuran rata-rata, yang didasarkan pada rentang ukuran pengguna umum. Itu sebabnya data antropometri diperlukan untuk perancangan kursi universal ini. Kadang-kadang, untuk mengantisipasi ragam ukuran dan bentuk tubuh, perancang kursi menciptakan mekanisme yang memungkinkan pengaturan tinggi kursi, dan posisi lengan kursi. Namun tetap saja sebuah “standar” diperlukan.
Menurut Maciej Sydor dan Miloš Hitka, dalam artikel “Chair Size Design Based on User Height” di jurnal Biomimetics pada 2023, tantangan merancang kursi untuk masyarakat umum adalah keragaman antropometri manusia dewasa, seperti jenis kelamin, tinggi badan, serta variasi dimensi dan proporsi tubuh
Lalu, menurut Sydor dan Hitka, studi antropometri jangka panjang menunjukkan manusia mulai menyusut tinggi badannya pada usia sekitar 40 tahun. Perempuan menyusut lebih banyak dibandingkan laki-laki. Studi Miloš Hitka dkk., yang dipublikasikan di jurnal Sustainability pada 2018, menunjukkan perempuan dan laki-laki Slowakia pada 2007-2017 rata-rata lebih tinggi dan lebih berat dibandingkan perempuan dan laki-laki pada 1993-2013. Peningkatan untuk sekitar 14 tahun bervariasi antara 0,5 dan 3,9 persen. Selain itu, tinggi dan berat badan laki-laki Slowakia pada tahun 2007-2017 lebih bervariasi dibandingkan periode 1993-2003, sedangkan variabilitas dimensi perempuan hampir tidak berubah dan tidak signifikan secara statistik.
Menurut Sydor dan Hitka, yang juga perlu ditimbang adalah persentase penderita obesitas yang semakin meningkat sehingga perlu perubahan dimensi kursi dan kapasitas muatan. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, misalnya, obesitas di seluruh dunia meningkat hampir tiga kali lipat sejak 1975. Pada 2016, lebih dari 1,9 miliar orang dewasa berusia 18 tahun ke atas mengalami kelebihan berat badan dan sekitar 650 juta di antaranya obesitas.
Sydor dan Hitka juga merekomendasikan agar kedalaman maksimum sebuah kursi dibatasi oleh panjang paha orang terpendek yang menggunakannya. Tempat duduk yang terlalu dalam membuat sandaran punggung sulit digunakan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Kedalaman kursi yang terlalu besar juga mempengaruhi sirkulasi darah ke kaki. Sebaliknya, kursi yang terlalu dangkal mengakibatkan kurangnya penyangga paha bawah dan menimbulkan sensasi terjatuh.
Meskipun kursi sudah nyaman, kata Sydor dan Hitka, bukan berarti orang menghabiskan terlalu banyak waktu dengan duduk karena berisiko menimbulkan gangguan kesehatan, termasuk orang yang rutin berolahraga. Risiko kesehatannya antara lain obesitas, penyakit kardiovaskular, dan penyakit tulang belakang. Terlalu banyak duduk dalam posisi yang tidak nyaman juga mempengaruhi kemampuan mental manusia, seperti sulit fokus.
Lantas, bagaimana memilih kursi yang baik? University of Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, memberikan beberapa panduan kursi ergonomis khususnya untuk kuliah atau kerja.
- Kursi tidak boleh terlalu panjang untuk kaki. Jika kepanjangan, belakang lutut Anda akan tersangkut atau menghalangi Anda bersandar sepenuhnya pada penyangga pinggang.
- Alas tempat duduk harus cukup panjang untuk memberi Anda penyangga yang nyaman setidaknya tiga perempat panjang paha.
- Kursi ergonomis memiliki dudukan dengan bagian depan berbentuk air terjun (melengkung ke bawah) yang mencegah sudut tajam di belakang lutut Anda. Alas dan tepi dudukan harus empuk dan berkontur agar tidak menyebabkan tekanan pada paha dan bokong.
- Ketinggian kursi sesuai dengan kebutuhan Anda. Beberapa kursi dapat disetel ketinggiannya sehingga Anda dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Anda. Idealnya, kursi harus dapat disesuaikan ketinggiannya untuk mengakomodasi orang yang lebih pendek sampai lebih tinggi.
- Dudukan kursi bisa diatur sehingga bagian depan lutut Anda sejajar atau sedikit di bawah meja dan kaki Anda menginjak tanah dengan kuat
- Kursi sebaiknya memiliki penyangga pinggang bawah di bagian belakang yang nyaman. Banyak kursi memiliki bantalan penyangga pinggang yang dapat diatur ke atas dan ke bawah, melengkung, dan terkadang dapat digeser ke depan atau ke belakang agar sesuai bentuk punggung bawah Anda.
- Sandaran kursi cukup cukup besar untuk menyangga punggung tengah dan atas setinggi tulang belikat. Bagian belakang kursi tidak boleh mengganggu Anda untuk menggerakkan siku ke belakang badan.
- Bantalan kursi setidaknya satu inci lebih lebar dari pinggul dan paha Anda di kedua sisi. Ruang pinggul yang tidak cukup dapat membuat Anda duduk terlalu jauh ke depan sehingga paha Anda tidak mendapat dukungan yang cukup.
- Kursi seharusnya masih terasa nyaman setelah Anda duduk setidaknya selama 60-120 menit. Jika alas kursi terbuat dari busa dengan kepadatan rendah, penggunaan terus-menerus dapat menyebabkannya perubahan bentuk.
- Kebanyakan kursi ergonomis memiliki sandaran tangan dan bisa disetel sesuai kebutuhan. Sandaran tangan dirancang lebar, berkontur, empuk, dan nyaman. Anda bisa dengan mudah menggerakkan lengan, misalnya saat mengetik atau menggerakkan tetikus.
Penulis: Redaksi Mediakom