Vitamin A dibutuhkan untuk mendukung terbentuknya sistem kekebalan tubuh. Perlu bagi anak gizi buruk, penderita campak, dan mencegah gangguan penglihatan.
Vitamin A dibutuhkan sejak bayi baru lahir atau setidaknya hingga 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) untuk mendukung terbentuknya sistem kekebalan tubuh agar bayi tidak mudah sakit. Pada enam bulan pertama kehidupan, anak mendapat vitamin A melalui air susu ibu (ASI) dan selanjutnya kadar vitamin A akan mengalami penurunan. Meskipun kemudian bayi mulai diberikan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) tapi dikhawatirkan hal itu hanya mampu memenuhi 70 persen kebutuhan nutrisinya sehingga perlu diberikan suplemen agar bayi terhindar dari kekurangan vitamin A.
“Pemberian vitamin A secara suplemen sebenarnya dimulainya di usia enam bulan karena di situ anak sudah mulai makan dan ASI memang hanya memenuhi 70 persen dari total kebutuhannya ,” ujar dr. Novitria Dwinanda, Sp. A. (K.), spesialis nutrisi dan penyakit metabolik anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita kepada Mediakom pada Jumat, 26 Januari 2024.
Menurut Novitria, yang akrab disapa Novi, anak usia enam bulan hingga lima tahun merupakan periode rawan anak bisa mengalami kekurangan Vitamin A. Bila hal ini terjadi, maka anak akan mudah sakit karena fungsi Vitamin A yang utama adalah berkaitan dengan pembentukan sel dan imunitas tubuh. Bahkan, sebut Novi, kekurangan vitamin A bisa menyebabkan kematian pada anak.
“Sakitnya, meninggalnya anak mungkin bukan karena kekurangan vitamin A secara langsung tetapi mungkin karena pneumonia, diare, atau lainnya. Tetapi, kalau kita runut, pasti dia mengalami malanutrisi, kekurangan nutrisi, baik makronutrien maupun mikronutrien, yang salah satunya adalah vitamin A,” kata Novi.
Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan, dr. Lovely Daisy, M. K. M., mengatakan, program pemberian vitamin A di Indonesia dimulai pada tahun 1978. Pada saat itu, program tersebut dilakukan untuk mengatasi kasus kebutaan pada anak karena mengalami xeroftalmia akibat kekurangan vitamin A yang angkanya mencapai 1,33 persen. Seiring berjalannya waktu kasus xeroftalmia pada anak mengalami penurunan dan hampir tidak ditemukan kasus lagi. Namun demikian, program pemberian vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus tetap dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh anak agar terhindar dari penyakit.
“Kenapa penting diberikan vitamin A? Penyakit yang sering menimpa anak antara lain adalah infeksi saluran pernapasan dan campak. Untuk anak terkena campak, terapinya kami berikan vitamin A. Jadi, untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya sebenarnya,” kata Daisy kepada Mediakom pada Selasa, 30 Januari 2024.
Selain pada anak yang mengalami campak, terapi pemberian suplemen vitamin A juga diberikan untuk anak-anak yang mengalami gizi buruk. Karena, kata Novi, pada anak yang mengalami gizi buruk, bagian epitel usus menjadi gundul sehingga tidak dapat menyerap semua nutrisi, termasuk vitamin A. “Makanya kami berikan suplemen tambahan vitamin A. Vitamin A bisa diberikan lebih dari dua kali dalam setahun kepada anak gizi buruk,” kata Novi. “Kalau anak-anak dengan gizi buruk, anak dengan diare berulang, atau yang lainnya, itu kan tergantung metabolismenya. Jadi, kekurangan vitamin A bisa disebabkan karena asupannya kurang atau memang dia sakit berulang.”
Novi menambahkan, selain bisa menyebabkan anak menjadi rentan terserang penyakit, kekurangan vitamin A juga bisa menyebabkan gangguan pada bagian tubuh yang lain. Salah satunya adalah gangguan pada kulit. Kulit anak yang mengalami kekurangan vitamin A akan seperti bersisik dan akan terlihat jelas pada anak dengan gizi buruk. Ia juga bisa menyebabkan gangguan penglihatan, yakni penglihatannya akan menjadi buram.
Novi menjelaskan, meskipun telah mendapatkan imunisasi untuk mencegah penyakit, tubuh tetap memerlukan asupan vitamin A karena vaksin hanya mencegah virus dari penyakit tersebut dan tidak bisa mencegah penyakit karena perilaku hidup yang tidak sehat, yang salah satunya menjadi penyebab diare. “Rotavirus dan vaksin-vaksin lainnya itu berfungsi mencegah kuman yang spesifik. Misalnya, vaksin rotavirus untuk mencegah diare yang disebabkan oleh rotavirus.”
Fungsi vitamin A sangat penting untuk tubuh karena, salah satunya, untuk membentuk daya tahan tubuh. Meskipun program pemberian vitamin A hanya diberikan sampai anak usia 59 bulan, setelah melewati usia tersebut anak tetap harus memenuhi kebutuhannya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, terutama dari protein hewani yang mudah diserap tubuh.
“Sampai tua kita juga butuh vitamin A karena fungsi dari vitamin A sendiri. Konsumsilah makanan yang mengandung vitamin A bentuk aktif, yaitu protein hewan, apakah itu telur, daging, hati, susu, dan lainnya,” ujar Novi.
Penulis: Redaksi Mediakom