Wi-Fi memungkinkan perangkat seperti laptop dan ponsel mengakses internet dengan mudah meski tanpa kabel. Ditemukan oleh seorang aktris Hollywood.
Wireless Fidelity atau yang lebih dikenal dengan Wi-Fi saat ini tak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari untuk mengakses jaringan internet. Teknologi ini bahkan sangat mudah Anda temukan di banyak tempat seperti di rumah, sekolah, kantor, kafe, hingga kedai atau toko. Sebagai teknologi jaringan nirkabel, Wi-Fi memungkinkan perangkat seperti laptop dan ponsel mengakses internet dengan mudah meski tanpa kabel.
Sejarah panjang kehadiran Wi-Fi yang masif saat ini tentu tak lepas dari jasa seorang wanita penemunya. Siapa sangka teknologi Wi-Fi ditemukan oleh seorang aktris populer Hollywood, Hedy Lamarr.
Sang Penemu yang Hidup di antara Film dan “Meja Pencipta”
Hedy Lamarr lahir dengan nama Hedwig Eva Kiesler di Wina, Austria pada 1914. Sejak kecil, Hedy menunjukkan ciri-cirinya yang unik, salah satunya memiliki keingintahuan alami seorang insinyur. Saat berjalan-jalan di jalanan Kota Wina yang ramai, ayahnya menjelaskan cara kerja trem dan bagaimana listrik dihasilkan di pembangkit listrik. Ia begitu antusias dengan cerita ayahnya itu. Pada usia lima tahun, Hedy membongkar sebuah kotak musik dan bisa merakitnya kembali.
Richard Rhodes, sejarawan pemenang Hadiah Pulitzer yang menulis biografi Hedy, mengatakan Hedy tidak tumbuh dengan pendidikan teknis apa pun, tetapi ia sangat menyayangi ayahnya dan memiliki ikatan yang tak terbantahkan dengan dunia itu. Ia telah mengembangkan minatnya secara alami, lalu tumbuh menjadi dirinya sendiri, semacam penemu amatir.
Meskipun Hedy ingin menjadi insinyur atau ilmuwan profesional, jalur karier tersebut tidak tersedia bagi para gadis Wina pada 1930-an. Hedy remaja pun mengarahkan minatnya kepada industri film. Ia mengawali kariernya sebagai penulis naskah, lalu menjadi figuran dalam beberapa film, hingga akhirnya menjadi pusat perhatian berbagai rumah produksi teater di Eropa.
Saat pementasan drama populer berjudul Sissy di Wina, Hedy menarik perhatian seorang bangsawan Austria yang kaya raya bernama Fritz Mandl, lalu menikah dengannya pada 1933. Namun pernikahan mereka tidak harmonis sejak awal. Mandl memaksa istrinya selalu menemaninya saat membuat kesepakatan dengan para pelanggan, termasuk para pejabat dari Nazi Jerman dan Fasis Italia, termasuk Mussolini.
Akhirnya Hedy terpaksa duduk dengan bosan ketika makan malam sembari mendengarkan percakapan tentang bom dan torpedo antara Mandl dan kliennya. Tentu saja ia tak diajak bicara, tetapi bisa saja ia merekam dan mencatat diam-diam dalam kepalanya tentang cara kerja bom dan torpedo. Hingga akhirnya, pada 1937, Hedy melarikan diri dari pernikahannya yang tak bahagia dengan Mandl dan sekaligus angkat kaki dari Austria menuju London.
Di London, Hedy mengejar Louis B. Mayer dari MGM Studios yang kerap merekrut aktor-aktor Eropa untuk digembleng dan dibawa ke Hollywood. Dengan proses tawar-menawar yang cerdik, akhirnya ia mendapatkan harga yang sesuai dan mengganti namanya menjadi Hedy Lamarr.
Pada 1940-an, hanya sedikit aktris Hollywood yang lebih terkenal dan lebih cantik dari Hedy Lamarr. Namun, meskipun telah membintangi puluhan film dan menghiasi sampul depan setiap majalah selebritas Hollywood, hanya sedikit orang yang tahu Hedy juga seorang penemu berbakat. Bahkan salah satu teknologi yang ia ciptakan menjadi fondasi utama bagi sistem komunikasi masa depan, termasuk GPS, Bluetooth, dan Wi-Fi.
Richard Rhodes dalam buku Hedy’s Folly: The Life and Breakthrough Inventions of Hedy Lamarr, The Most Beautiful Woman in the World (2012) menuturkan Hedy bekerja 12 atau 15 jam sehari di MGM Studios. Namun ia sering melewatkan pesta-pesta Hollywood atau bersenang-senang dengan duduk di “meja penciptanya” menghadap dinding yang penuh dengan buku-buku teknik.
Pada masa Perang Dunia II, ia mengembangkan “frequency hopping”, sebuah penemuan yang kini dikenal sebagai teknologi fundamental untuk komunikasi yang aman. Namun ia tidak menerima penghargaan untuk inovasi ini sampai akhir hayatnya.
Sementara itu, paten Hedy telah habis masa berlakunya sebelum dia merasakan sepeser sen pun dari paten tersebut. Meskipun ia terus mengumpulkan kredit dari film hingga 1958, kejeniusan penemuannya belum diakui oleh publik. Baru pada tahun-tahun berikutnya dia menerima penghargaan atas penemuannya.
Ia berhasil menciptakan teknologi pendahulu 802.11, yang dimaksudkan untuk digunakan dalam sistem kasir. Produk nirkabel pertama ini berada di bawah kelola WaveLAN. Versi pertama dari protokol 802.11 dirilis pada 1997 dan menyediakan kecepatan tautan hingga 2 Mbit/detik. Pembaruannya pada 1999 menyediakan kecepatan 802.11b dan mengizinkan kecepatan tautan 11 Mbit/detik, yang kemudian terbukti populer sebagai IEEE 802.11b Direct Sequence.
Wi-Fi Merebak ke Seluruh Dunia
Pada 1999, Wi-Fi Alliance dibentuk sebagai asosiasi perdagangan untuk memegang merek dagang Wi-Fi. Nama Wi-Fi, yang digunakan secara komersial sejak Agustus 1999, diciptakan oleh perusahaan konsultan merek Interbrand. Wi-Fi Alliance telah menyewa Interbrand untuk membuat nama yang “sedikit lebih menarik” daripada ‘IEEE 802.11b Direct Sequence’. Phil Belanger, anggota pendiri Wi-Fi Alliance memilih nama Wi-Fi menyatakan Interbrand menciptakan Wi-Fi sebagai pelesetan dari kata hi-fi (high fidelity). Interbrand juga membuat logo Wi-Fi.
Electronic Frontier Foundation bersama-sama menganugerahi Hedy dan Antheil (musisi yang bekerja sama dengannya) dengan Pioneer Award pada tahun 1997. Hedy juga menjadi wanita pertama yang menerima Penghargaan Semangat Pencapaian dari Konvensi Penemuan Bulbie Gnass. Meskipun dia meninggal pada 2000, Hedy masuk dalam National Inventors Hall of Fame untuk pengembangan teknologi Frequency Hopping pada 2014. Pencapaian tersebut membuat Hedy dijuluki sebagai “The Mother of Wi-Fi” dan komunikasi nirkabel lainnya seperti GPS dan Bluetooth.
Hingga kini, perkembangan Wi-Fi cukup pesat. Kebutuhan internet juga semakin masif. Sebagai teknologi yang dibutuhkan banyak orang, Wi-Fi memiliki peran yang sangat bermanfaat untuk meringankan berbagai pekerjaan, terutama membuat koneksi jaringan internet lebih lancar.
Penulis: Redaksi Mediakom