Bulan depan, bayi ke tujuh milyar penduduk dunia akan lahir. Berkaitan dengan besarnya jumlah populasi dunia tersebut, terdapat 5 hal penting yang perlu diperhatiakan setiap negara, yaitu pembangunan berkelanjutan; pencegahan; menciptakan keamanan dunia; bantuan bagi negara yang mengalami transisi; dan peran penting wanita.
Demikian sambutan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki Moon pada Pembukaan General Debate Sidang Majelis Umum PBB ke-66 di New York (21/09).
Pada kesempatan tersebut, Moon menuturkan from the power come responsibility.Pernyataan ini bemakna bahwa masalah kependudukan penting untuk dibahas bersama karena akan menjadi perhatian dari seluruh warga dunia.
Dua orang presiden menjadi pembicara dalam pidato pembukaan General Debate Majelis Umum PBB, yaitu Presiden Brazil, Dilma Rousseff dan Presiden United States of America (USA), Barrack Obama.
“Presiden Brazil, Dilma Rousseff, merupakan wanita pertama yang membuka pidato pertama Majelis Umum PBB sepanjang sejarah PBB”, terang dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama yang hadir dalam general debate.
Sementara Presiden United States of America (USA), Barrack Obama menyatakan, salah satu dasar berdirinya PBB adalah untuk menciptakan perdamaian dunia. Dalam hal ini, perdamaian bukan hanya bebas dari perang. Berbagai kegiatan dilakukan USA untuk mewujudkan perdamaian, yaitu pembebasan kemiskinan; bantuan kemanusiaan pada bencana dan kelaparan; kegiatan kesehatan; save the planet (iklim); kebebasan beragama; dan kebebasan siapa yang dicintai (terkait gay dan lesbian), tambah Prof. Tjandra dalam surat elektronik kepada Kepala Pusat Komunikasi Publik.
Sudah banyak kemajuan dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia yang menjamin kebebasan yang berkelanjutan, martabat dan kemakmuran. Namun, hingga kini permasalahan yang dapat mengancam perdamaian dunia masih ditemukan. Karena itu, perdamaian adalah kerja keras.
Selain itu, Presiden Majelis Umum PBB, Mr. Nassir Abdulaziz Al Nasser, dalam sambutannya memaparkan beberapa topik penting, antara lain mengenai reformasi dan revitalisasi PBB; peningkatan respons terhadap bencana; pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan; dan peran mediasi dalam sengketa wilayah permukiman. Pada kesempatan tersebut disampaikan pula bahwa pembicaraan tentang Palestina akan dilakukan.