Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 20/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Rokom by Rokom
06 Desember 2011
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Pada 1 Desember 2011 dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia di kantor Kementerian Kesehatan, selain meluncurkan hasil Survei Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) 2011, saya juga meluncurkan Buku Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Orang Dewasa 2011.

Pedoman yang sangat dinantikan ini secara resmi mengubah kriteria untuk mulai ART (Anti Retroviral Therapy), terutama dengan meningkatkan batas jumlah CD4 dari 200 menjadi 350, sehingga seseorang menjadi lebih awal/ dini dapat pengobatan. Selain itu, dianjurkan ART bila mungkin dimulai oleh ibu hamil terinfeksi HIV. Pedoman juga mengusulkan agar bila mungkin dilakukan tes HbsAg (tes antibodi hepatitis B/HBV) sebelum mulai ART. Dan kalau dibutuhkan terapi untuk HBV, ART harus dimulai tidak memandang jumlah CD4.

Terkait pemantauan, dianjurkan evaluasi fungsi ginjal (kreatinin) untuk yang memakai TDF dilakukan sebelum mulai, setiap tiga bulan pada tahun pertama dan kemudian jika stabil, setiap enam bulan. Disediakan juga panduan mengenai kepatuhan, termasuk faktor yang mempengaruhinya, tiga langkah yang harus dilakukan oleh petugas sebelum ART dimulai, lengkap dengan pedoman mengenai kesiapan pasien.

Buku ini mencantumkan pedoman amat rinci yang bersifat teknis diagnosis, pengobatan dan pemantauan antara lain:

Saat Memulai ART:
* Semua pasien dewasa dengan infeksi HIV dengan CD4 <350 harus memulai ART, terlepas ada tidaknya gejala klinis
* Pasien dengan stadium klinis lanjut (stadium klinis 3 atau 4) harus memulai ART berapapun jumlah CD4-nya

Jenis ARV yang harus digunakan sebagai lini 1:
* Terapi lini 1 harus berisi NNRTI + 2 NRTI
* ART lini 2 harus memakai PI yang dikuatkan oleh ritonavir ditambah 2 NRTI, dengan pemilihan AZT atau TDF tergantung dari apa yang digunakan pada lini 1, dan 3TC

Pemantauan Laboratoris:
* Semua pasien perlu mempunyai akses pemeriksaan CD4 untuk rawatan pra-ART dan manajemen ART yang lebih optimum
* Dianjurkan pemeriksaan viral load untuk memastikan kemungkinan gagal terapi
* Pemantauan toksisitas obat berdasarkan gejala dan hasil laboratorium

Koinfeksi HIV/TB:
* Berapapun jumlah CD4-nya, pasien dengan koinfeksi HIV dan TB harus memulai ART sesegera mungkin setelah memulai terapi TB selama 2-8 minggu atau setelah OAT dapat ditoleransi dan stabil

Koinfeksi HIV/HBV:
* Berapapun jumlah CD4-nya atau stadium klinisnya, pasien yang
memerlukan terapi untuk infeksi HBV (hepatitis kronik aktif) perlu memulai ART
* Paduan ARV untuk keadaan ini menggunakan TDF dan 3TC atau FTC

Ibu Hamil:
* Mulai ART pada semua ibu hamil terinfeksi HIV, apapun stadium klinisnya atau berapapun jumlah CD4
* Jangan menggunakan EFV selama trimester I kehamilan

Diharapkan buku ini dapat meningkatkan lagi program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia.

Prof dr Tjandra Yoga Aditama
SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Kementerian Kesehatan RI

Tags: HIV AIDS
ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Mediakom 173

29 Januari 2025
blank

Mediakom 172

23 Desember 2024
blank

Mediakom 171

10 Desember 2024
blank

Mediakom 169

30 September 2024
blank

Mediakom 170

31 Oktober 2024
blank

Mediakom 168

30 Agustus 2024
Next Post
blank

Simulasi Penanggulangan Pandemi Influenza

blank

Kesehatan Otak Modal Dasar Hasilkan SDM Handal

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Kolegium Kebidanan Luncurkan Kurikulum Baru: Bekal Baru bagi Calon Bidan Indonesia

20 Juni 2025
Berita Utama

Para Pemimpin Dunia Bersatu untuk Mempercepat Upaya Eliminasi Kanker Serviks

19 Juni 2025
Berita Utama

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Philips Tandatangani Memorandum Saling Pengertian (MoU) untuk Perkuat Ketahanan Sistem Kesehatan

19 Juni 2025
Berita Utama

Layanan TBC Itu Gratis, Pemerintah Tegaskan Komitmen Lindungi SDM Indonesia

19 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.