Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Senin, 06/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Penanggulangan TB Kini Lebih Baik

Rokom by Rokom
29 Desember 2010
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 17 Desember 2010
Penanggulangan Tuberculosis (TB) di Indonesia saat ini sudah lebih baik, hal ini terlihat dari peringkat negara dengan kasus TB terbanyak yang menurun menjadi urutan ke-5, sebelumnya urutan ke-3 (tahun 2007). Data tersebut berdasarkan laporan WHO Global Tuberculosis Control, Short Update to the 2009 report. Artinya insiden/kasus baru penyakit TB mengalami penurunan yang signifikan, tahun 2007 total kasus TB 528.000 dan tahun 2008 sebanyak 429.730 kasus.
Hal itu disampaikan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, saat temu media, 17 Desember 2010, di Jakarta.
Prof. Tjandra Yoga menjelaskan, salah satu indikator Millenium Development Goals (MDGs) ke enam tentang Malaria, HIV, TB dan penyakit menular lainnya. Untuk mencapai target tersebut untuk program TB, indikator yang diukur yaitu angka kejadian, prevalensi, dan tingkat kematian akibat tuberkulosis, serta proporsi jumlah kasus tuberkulosis yang ditemukan dan diobati dalam program DOTS.

Beberapa hasil dan pencapaian program TB, menurut Prof. Tjandra Yoga Indonesia mengalami kemajuan yang cepat dengan penemuan kasus 69,8% (2007) dan 73,1% (2009). Sedangkan angka keberhasilan pengobatan sebesar 91% pada tahun 2008 (melebihi target global 85% selama 7 tahun terakhir). Target pencapaian angka penemuan kasus TB Paru Case Detection Rate (CDR) adalah 70%, dan tahun 2009 sudah mencapai 73,1%. Untuk target pencapaian angka keberhasilan pengobatan adalah 85%, tahun 2009 sudah 86,4%. Insiden TB Paru sejak tahun 1998 sampai tahun 2005 trennya menurun dan rata-rata penurunan insiden TB Paru positif tahun 2005-2007 adalah 2,4% (Global TB Control WHO Report 2008 dan 2009).

Mengenai temuan kasus TB dengan HIV, estimasi prevalensi berdasarkan WHO Global Reports 2009 yaitu 3% dari jumlah kasus TB menderita HIV. Untuk TB Multi Drugs Resistance (MDR), di Indonesia berada di urutan ke 8 dari 27 negara dengan kasus TB MDR terbanyak, ujar Prof. Tjandra Yoga.

Prof. Tjandra Yoga menjelaskan, strategi pengendalian TB Nasional dilaksanakan dengan menerapkan strategi DOTS sejak tahun 1995 dengan 5 komponen kuncinya yaitu pertama, komitmen politis dengan pendanaan yang meningkat dan berkesinambungan. Kedua, penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya. Ketiga, tatalaksana Pengobatan standar, melalui supervisi dan pengawasan. Ke empat, sistem manajemen logistik obat yang bermutu dan efektif. Dan kelima, sistem monitoring dan evaluasi, termasuk penilaian dampak dan kinerja program.

Sedangkan 6 (enam) komponen strategi dan implementasi Stop TB (WHO, 2006) yaitu pertama, mencapai, mengoptimalkan dan mempertahankan kualitas DOTS. Kedua, merespon masalah TB-HIV, MDR-TB dan tantangan lainnya. Ketiga, berkontribusi dalam penguatan sistem kesehatan. Ke empat, melibatkan semua pemberi pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta. Kelima, memberdayakan pasien dan masyarakat. Dan ke enam, melaksanakan dan mengembangkan riset, Tambah Prof. Tjandra Yoga.

Prof. Tjandra Yoga memaparkan beberapa tantangan terbesar dalam pengendalian TB antara lain pengobatan yang masih membutuhkan waktu yang cukup lama (6 bulan), belum adanya vaksin untuk penyakit TB, dan ketidakteraturan minum obat bagi pasien sehingga kemungkinan terjadi MDR. Oleh karena itu, perlu penguatan manajemen program dan layanan serta adanya komitmen, respon dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, penilaian.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Pusat Tanggap dan Respon Cepat (PTRC): 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail HYPERLINK “https://us.mc1126.mail.yahoo.com/mc/compose?to=puskom.publik@yahoo.co.id” \t “_blank” puskom.publik@yahoo.co.id, HYPERLINK “mailto:info@depkes.go.id”info@depkes.go.id, k HYPERLINK “mailto:ontak@depkes.go.id” ontak@depkes.go.id.

Tags: kemenkesTBC
ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Dukung Peningkatan Layanan Jantung Anak di Indonesia, IDAI-PERKI Tandatangani MoU

6 Februari 2023
blank

Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif

6 Februari 2023
blank

Menkes Ajak Masyarakat Berani Deteksi Dini Kanker

4 Februari 2023
blank

Kemenkes dan MD Anderson Cancer Center Jalin Kerja Sama Atasi Kanker

3 Februari 2023
blank

Hasil Sero Survei ke-3 : Antibodi Tertinggi pada Orang yang Booster

3 Februari 2023
blank

Sukseskan Reformasi Rumah Sakit, Menkes Akan Tiru Inovasi Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Iskak Tulungagung

2 Februari 2023
Next Post
blank

Saat ini 2 Rumah Sakit Berstandar Internasional

blank

Laporan Kasus Flu Burung Sampai November 2010

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.