Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 04/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Enterohaemorrhagic Esherichia Coli Tidak di Temukan diIndonesia

Rokom by Rokom
16 Juni 2011
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Berdasarkan hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dalam dua tahun terakhir di Indonesia tidak ditemukan Enterohaemorrhagic Esherichia Coli (EHEC) bakteri penyebab KLB dan menimbulkan puluhan kematian di beberapa negara Eropa. Sedangkan bakteri penyebab diare yang ada di Indonesia adalah jenis Enterotoxigenic Esherichia Coli (ETEC).

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH saat jumpa pers tentang perkembangan EHEC dan Haemolytic Uraemic Syndrome (HUS) serta antisipasi pemerintah Indonesia di Jakarta, 10 Juni 2011. Dalam kesempatan tersebut juga hadir dan memberikan keterangan Wakil Menteri Pertanian, Ir. Bayu Krisnamurthi, Kepala Badan POM, Dra. Kustantinah, Apt. serta Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS.

Prof. Tjandra menambahkan bahwa bakteri E. coli yang menyebabkan KLB di beberapa negara Eropa saat ini adalah jenis EHEC yang merupakan salah satu strain (grup) E. coli dengan serotype O104:H4. Sedangkan HUS adalah kumpulan gejala penyakit yang merupakan komplikasi infeksi EHEC. Dari semua kasus EHEC 10 persen diantaranya akan berlanjut menjadi HUS yang angka kematiannya berkisar antara 3 – 5 persen.

EHEC mulai menimbulkan KLB di Jerman bagian utara pada bulan Mei 2011 kemudian menyebar di sebagian negara Eropa. Sampai tanggal 8 Juni 2011 jumlah penderita EHEC sebanyak 2.909 orang dengan rincian 760 berlanjut menjadi HUS dengan kematian 19 orang dan 2149 orang tidak menjadi HUS dengan kematian 8 orang.

EHEC ditularkan melalui makanan/minuman yang tercemar kuman (foodborne disease). Penularan bisa melalui: makanan berupa buah-buahan atau sayuran yang dimakan segar (tanpa dimasak), susu yang diminum tanpa proses pengolahan, tangan yang tidak bersih kemudian mencemari makanan/minuman.

EHEC hidup optimal pada suhu 70C – 500C, dapat hidup pada suasana asam (pH 4,4), masa inkubasi 2 – 8 hari (rata-rata 4 hari), mampu memproduksi toksin yaitu Verotoksin (VT) 1 dan 2, tetapi akan mati pada pemanasan suhu 700C selama 2 menit.

Gejala yang ditimbulkan infeksi EHEC
adalah sakit perut kadang disertai kram, muntah (50% kasus), panas (30% kasus), diare disertai darah (haemorraghic colitis). Sedangkan gejala HUS: kegagalan ginjal akut (acute renal failure), anemia (haemolytic anemia), trombocytopenia, gangguan neurologis, dan bisa berlanjut pada stroke dan koma.

Cara pencegahan untuk perorangan
Mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun, kemudian bilas dengan hati-hati dan keringkan menggunakan handuk dapur atau handuk sekali pakai: sebelum menyiapkan, melayani, atau makan; setelah menggunakan toilet atau mengganti popok; sesudah menangani sayuran mentah, atau daging; setelah kontak dengan hewan ternak atau setelah mengunjungi peternakan; setelah setiap kontak dengan tinja dari hewan peliharaan.


Untuk penjamah makanan

setiap orang dengan diare atau muntah harus istirahat dari penanganan makanan; semua buah-buahan dengan kulit harus dikupas dan kemudian dibilas dengan air bersih; semua sayuran harus dicuci dengan baik dengan air bersih, terutama yang tidak akan dimasak sebelum dikonsumsi; memasak semua bahan makanan hingga benar-benar matang (pemanasan >70oC), dengan tetap menjaga kebersihan seluruh proses; hindari penyebaran kuman melalui alat masak, seperti talenan, pisau potong, dari makanan mentah ke makanan matang/siap saji.

Tags: ecoliGejalaMakanan
ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Menkes Ajak Masyarakat Berani Deteksi Dini Kanker

4 Februari 2023
blank

Kemenkes dan MD Anderson Cancer Center Jalin Kerja Sama Atasi Kanker

3 Februari 2023
blank

Hasil Sero Survei ke-3 : Antibodi Tertinggi pada Orang yang Booster

3 Februari 2023
blank

Sukseskan Reformasi Rumah Sakit, Menkes Akan Tiru Inovasi Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Iskak Tulungagung

2 Februari 2023
blank

Kemenkes Bersama Komisi IX DPR RI Pastikan Penyiapan Fasilitas Kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN)

2 Februari 2023
blank

Menkes Budi Minta pokja RCCE Dukung Komunikasi Penyakit Lainnya

2 Februari 2023
Next Post
blank

Tim Dokter RSCM Masih Cari Penyebab Pendarahan Dora

blank

Menkes Resmikan Rumah Sakit Bagi Dhuafa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.