Menkes RI dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH, Senin sore (15/8) menerima 132 Tenaga Kesehatan (Nakes) Teladan Tingkat Nasional Tahun 2011, di kantor Kemkes, Jakarta. Mereka terdiri dari 28 dokter, 5 dokter gigi, 14 perawat, 19 bidan, 33 tenaga kesehatan masyarakat, dan 33 nutrisionis.
Dalam sambutannya Menkes menyampaikan selamat, dan ucapan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi, pengabdian, perjuangan, ketekunan, dan ketegaran para Nakes Teladan 2011 dalam menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan.
”Pelaksanaan tugas-tugas Saudara dinilai sebagai yang terbaik oleh atasan, lingkungan, dan masyarakat serta layak dipilih sebagai teladan di tingkat provinsi”, kata Menkes.
Ditambahkan, ada ribuan Nakes Puskesmas yang telah bekerja dan meraih prestasi. Mereka tidak hadir di sini. Karena itu, perlu dilakukan seleksi dan Saudara-saudara lah yang terbaik dan terpilih untuk hadir disini. Nakes Teladan adalah pahlawan bangsa yang telah menunaikan tugasnya dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”, terang Menkes.
Menkes menyatakan, kriteria penentuan sebagai Nakes Teladan mencakup berbagai hal, termasuk aspek teknis, manajemen, kepemimpinan, dan pemberdayaan masyarakat. Menkes berharap, prestasi dan pengalaman yang didapat, menjadi modal dasar bagi pengabdian para Nakes Teladan kepada bangsa dan negara di masa mendatang.
“Bangsa dan negara memerlukan Saudara-saudara. Saat ini banyak tantangan dalam pembangunan kesehatan, antara lain disparitas pelayanan kesehatan antar wilayah, antar kelompok masyarakat, dan antar tingkat sosial-ekonomi. Oleh karena itu, prioritas Kemkes periode 2010-2014 adalah meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang bermutu demi terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya”, ujar Menkes.
Menkes menuturkan, minat Nakes untuk bekerja di daerah, khususnya di daerah terpencil dan sangat terpencil perlu ditingkatkan. Oleh karena itu. Kemkes memberikan perhatian khusus kepada Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK) serta Penanganan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK).
“Untuk memenuhi keperluan pelayanan medis spesialistik di daerah terpencil dikembangkan dokter dengan kewenangan khusus dan penempatan residen senior. Selanjutnya, telah dikembangkan pula RS bergerak dan flying health care di daerah sulit”, tambah Menkes.
Upaya lain yang dilakukan Kemkes adalah meningkatkan kesejahteraan Nakes melalui kenaikan gaji dan insentif tenaga PTT dokter, dokter gigi, perawat dan bidan. Pelayanan kepada Nakes juga lebih baik. Biro Kepegawaian Kemkes telah mendapatkan ISO 9001 : 2008 tentang Sistem Manajemen Mutu. ISO ini mencakup Sistem Rekrutmen CPNS; Sistem Rekrutmen PTT; Sistem Naik Pangkat Reguler; Sistem Naik Pangkat Fungsional dan Tata Kelola Administrasi, papar Menkes.
Selain itu juga dilakukan rekrutmen pegawai secara on-line untuk menjamin keterbukaan dan menghindari penyimpangan; membentuk Unit Pelayanan Terpadu Kemkes untuk melayani registrasi Dokter/Dokter Gigi, pelayanan urusan kepegawaian, pelayanan pengaduan masyarakat dan pelayanan publik. Semua pengaduan masyarakat ditindaklanjuti dan dicarikan solusinya oleh unit terkait, kata Menkes.
Dijelaskan, untuk mendukung pelaksanaan tugas Puskesmas, Kemkes menyediakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Dengan BOK, Puskesmas mempunyai dana operasional yang memadai untuk melakukan kegiatan di lapangan, termasuk upaya promotif preventif. Selain itu, pemenuhan obat dan alat kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan, diperhatikan. Kemkes juga melaksanakan Program Jamkesmas agar masyarakat miskin dapat menjangkau Puskesmas dan memudahkan Puskesmas melayani mereka. Setiap penduduk miskin dapat berobat di Puskesmas dan dirawat di rumah sakit kelas III dengan subsidi pemerintah. Untuk semua ibu hamil yang tidak mempunyai jaminan kesehatan, pemerintah menyediakan Program Jampersal. Di sini, ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal, persalinan, postnatal, dan KB. Jampersal bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian anak.
Dalam upaya pemberdayaan Masyarakat, Kemkes mengembangkan Desa Siaga dengan membentuk Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Dalam pengembangan Desa Siaga, dilakukan Reformasi Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan komprehensif yang ideal meliputi pelayanan pengobatan, pemulihan, pencegahan, peningkatan dan promosi kesehatan.
“Sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan paling depan, Puskesmas harus kuat di semua lini”, tegas Menkes di hadapan 80 Nakes Teladan perempuan dan 52 laki-laki,.
Serangkaian acara yang dilakukan para Nakes Teladan selama di Jakarta adalah mendapatkan pencerahan dari Prof. Dr. Arief Rahman, kunjungan ke PT. Kimia Farma (15/8), mengikuti pidato kenegaraan Presiden RI di gedung DPR-RI dan renungan suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata (16/8), mengikuti upacara Kemerdekaan di Istana Negara (17/8), dan silaturahmi dengan Presiden di arena Pekan Raya Jakarta (18/8). Sebagai penghargaan, kepada setiap Nakes Teladan, Kemkes memberikan masing-masing satu motor bebek, laptop dan printer untuk digunakan selama bertugas.