Kesehatan Haji Indonesia menghimbau jamaah haji asal Indonesia agar tetap menjaga kesehatan. Hal ini penting untuk tetap dapat menjalankan ibadah paska melalukan wukuf di padang Arafah, Musdalifah dan melempar jumarat di Mina, sambil menunggu jadwal kepulangan ke Tanah Air.
Tim Kesehatan yang berada di Kloter, Sektor dan BPHI telah mengantisipasi menurunnya kondisi kesehatan para jamaah haji Indonesia paska Armina. Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal paska Armina biasanya akan meningkat. Pada musim haji tahun lalu (1431 H/2010 M) jumlah jemaah haji yang meninggal paska Armina sebanyak 247 orang (58,39%) dari total jamaah haji yang meninggal sebanyak 423 orang, Periode Armina merupakan periode terberat selama menjalankan ibadah haji karena merupakan rangkaian ibadah mulai dari Arafah, Musdalifah dan Mina.
Dirjen BUK sekaligus Ketua Tim Wasdal Operasional Penyelenggaraan Kesehatan Haji 1432 H, dr. Supriyantoro, SpP, MARS mengatakan, berbagai antisipasi telah disiapkan petugas kesehatan di Arab Saudi untuk mencegah kematian dan kesakitan para jamaah haji Indonesia.
“Semua sektor agar melakukan pemetaan ulang terhadap jamaah yg risiko tinggi dan agar memberikan perhatian khusus guna mencegah tingginya angka kematian pasca Armina,” pinta Dirjen BUK.
Selain itu, Kemenkes juga telah melengkapi Kloter dengan obat-obat emergency khususnya jantung dan diabetes, membuka hotline untuk konsultasi dan jejaring ambulans, penyiapan ambulans emergency khusus jantung, dan pembentukan Tim Pusdalops di BPHI baik di Makkah maupun Madinah.
“Peran Ketua Regu, Ketua Rombongan dan KBIH juga perlu ditingkatkan untuk menjaga kondisi kesehatan para jamaah. Sehingga jamaah dapat menjalankan ibadah lanjutan dengan khusyuk dan dipantau kesehatan oleh tenaga kesehatan,” tambah Supriyantoro.
Para jamaah haji Indonesia diimbau agar menjaga kesehatan dengan makan teratur, istirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Bila sakit segera memeriksakan diri ke dokter Kloter maupun dokter spesialis di Sektor, sehingga dapat menjalankan ibadah dengan lancar,” terang Supriyantoro .