Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Rabu, 25/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Masalah Gizi adalah Masalah Global

Rokom by Rokom
18 Januari 2012
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Masalah gizi tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi mencakup sebagian besar belahan dunia, sehingga masalah ini disebut sebagai masalah global. PBB menyerukan agar pendekatan perbaikan gizi di setiap negara harus terbukti cost effective, mengedepankan kerjasama lintas sektor baik pemerintah maupun non pemerintah, dan memfokuskan intervensi 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu selama janin dalam kandungan sampai berusia 2 tahun.

Demikian sambutan Menkes, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH, saat menyampaikan Keynote Speech ‘Seminar Nasional Pangan dan Gizi tahun 2012’ yang diselenggarakan organisasi Pergizi, di Jakarta (18/1). Seminar ini diselenggarakan sebagai rangkaian peringatan Hari Gizi Sedunia dan Hari Gizi Nasional tanggal 25 Januari. Turut hadir pada acara tersebut, Pejabat dari Kementerian Pertanian, Pejabat dari Kementerian Perindustrian, Ketua Organisasi Profesi, Pimpinan Perguruan Tinggi dan Mahasiswa.

Menkes mengatakan, pada bulan September 2011 telah menghadiri acara Scaling-Up Nutrition Movement yang diadakan United Nation (UN) General Assembly di New York.

“Kami telah mengirimkan surat kepada Sekretaris Jenderal UN dan menyampaikan kesanggupan bergabung dalam gerakan Scaling-Up Nutrition. Tantangan ke depan adalah meningkatkan intensitas keterlibatan masing-masing sektor termasuk untuk melakukan perbaikan gizi sesuai tugas pokok dan fungsinya” terang Menkes.

Menkes menyatakan, Indonesia berhasil menanggulangi masalah gizi mikro. Defisiensi vitamin A sudah tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat, gangguan akibat kekurangan yodium makin berkurang. Pemerintah tidak lagi memberikan kapsul yodium sebagai pencegahan. Demikian pula untuk prevalensi anemia gizi, telah ada perbaikan. Masalah gizi mikro lainnya seperti Zink, Kalsium, Phosphor, dan beberapa vitamin dan mineral esensial selalu dipantau.

“Selain masalah kekurangan gizi, perhatian dunia juga tertuju pada masalah stunting (pendek) anak Balita. Pada tahun 2007, 36,8% Balita Indonesia tergolong stunting. Tahun 2010, kondisi membaik menjadi 35,6%. Target RPJMN 2014 adalah sebesar 32%,” jelas Menkes.

Menkes menyampaikan, tantangan besar dalam hal stunting adalah adanya korelasi yang kuat antara pendapatan dengan prevalensi stunting. Pada keluarga kaya ada 26,9% anak Balita stunting sedangkan pada keluarga miskin jumlahnya hampir 2 kali lipat yaitu 47%.

“Masalah lain dalam bidang gizi yaitu meningkatnya prevalensi Balita gemuk. Saat ini sebesar 14,2% anak Balita kategori gemuk, lebih tinggi dari anak Balita kategori kurus yaitu 13,3%. Bahkan pada usia dewasa kegemukan makin meningkat mencapai 21,7%,” tambah Menkes.

Menkes menjelaskan, di balik perilaku konsumsi gizi yang baik terdapat faktor penting yaitu produksi dan distribusi makanan yang erat kaitannya dengan pertanian, perindustrian, perdagangan, dan juga Pengawasan Obat dan Makanan.

Melalui pelaksanaan aksi pangan dan gizi oleh multi sektor dan melibatkan semua pemangku kepentingan maka perbaikan gizi akan makin efektif. Dengan begitu, laju perbaikan gizi ke depan akan lebih cepat dari laju perbaikan gizi 20 tahun terakhir ini yaitu telah menurunkan prevalensi gizi kurang pada Balita dari 31% tahun 1990 menjadi 17,9% tahun 2010.

Pada kesempatan tersebut Menkes mengajak seluruh pemangku kepentingan baik di pemerintahan, lembaga internasional, LSM, Profesi, Perguruan Tinggi, dan sebagainya untuk melakukan pengarus utamaan perbaikan pangan dan gizi dalam setiap kebijakan dan diikuti oleh implementasi yang baik serta evaluasi yang tepat.

Seminar mengangkat topik-topik diantaranya Essential Fatty Acids, health and development; Kebijakan dan program pangan, gizi dan kesehatan; Mewujudkan gizi seimbang; dan Fortifikasi pangan sebagai strategi menuju gizi seimbang.

Seminar dilanjutkan dengan peluncuran Institut Gizi Indonesia dan IWG-MIYCN; Penyerahan penghargaan BHAKTI PERGIZI, Penyerahan penghargaan inovasi produk peduli gizi (PEDULI GIZI).

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimili: 52960661 / 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
blank

Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat

20 Januari 2023
Next Post
blank

Update Kasus Flu Burung

blank

Pentingnya Pengendalian Vektor Penyakit

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.