Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 07/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Berbagai Tantangan Penanggulangan TB di Indonesia

Rokom by Rokom
25 Januari 2012
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Walaupun telah banyak kemajuan yang dicapai dalam pengendalian Tuberculosis (TB) di Indonesia, tantangan masalah TB ke depan tidak semakin ringan. Tantangan tersebut di antaranya berupa meningkatnya koinfeksi TB HIV, kasus Tuberculosis Multi Drug Resistance (TB MDR), kelemahan manajemen dan kesinambungan pembiayaan program pengendalian TB. Sementara itu, walaupun jumlahnya sudah berhasil ditekan, tetapi kasus dan kematiannya masih cukup banyak.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL), Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE pada Pertemuan Nasional Monitoring & Evaluasi TB Nasional di Surakarta (25/01/12).

Ada empat hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, yaitu mengevaluasi pelaksanaan program tahun lalu serta rencana mendatang; Mewujudkan win the battle and win the war, artinya keberhasilan program nasional ditentukan dari keberhasilan pada lingkup terkecil di masyarakat, sehingga dalam waktu singkat, masyarakat dapat melihat manfaat langsung dari program pengendalian TB; Menggali inovasi bidang TB di Indonesia, baik dalam hal peran serta masyarakat, penemuan kasus, pengobatan, aspek sosial ekonomi, dan lain-lain; serta menyampaikan semua capaian secara terprogram baik kepada masyarakat luas melalui berbagai media massa.

Menurut Dirjen PP dan PL, dalam kurun waktu satu dasawarsa, Indonesia telah berhasil menurunkan insidens, prevalens, dan angka kematian TB. Angka insiden TB berhasil diturunkan sebesar 45% yaitu dari 343 (1990) menjadi 189 (2010) per 100.000 penduduk. Selanjutnya, angka prevalensi diturunkan sebesar 35% yaitu dari 443 (1990) menjadi 289 (2010) per 100.000 penduduk. Sementara angka kematian akibat TB berhasil diturunkan sebesar 71% yaitu dari 92 (1990) menjadi 27 (2010) per 100.000 penduduk.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, beberapa program terobosan akan dilaksanakan pada tahun 2012, antara lain pengetahuan dan pelaksanaan TB pada proses Akreditasi Rumah Sakit, Surat Tanda Register (STR), Surat Izin Praktik (SIP) oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI); Penggunaan Rapid Diagnostic Test dalam Pemeriksaan TB melalui implementasi metode Line Probe Assay (LPA) HAIN test; Penggunaan 17 Gen Expert secara bertahap; Penetapan dan pelaksanaan Laboratorium National Tuberculosis Referral Laboratory; Kerjasama dengan asuransi kesehatan dengan penggagasan penerapan standar pengobatan TB dengan DOTS bagi seluruh pasien TB; Pengajuan Prakualifikasi Obat TB ke WHO untuk Kimia Farma, IndoFarma, Phapros; Penyusunan exit strategy program pengendalian TB untuk mengurangi ketergantungan terhadap dana donor; Inisiasi penerapan tes tuberkulin untuk mendukung diagnosis TB pada anak; dan Inisiasi pengobatan profilaksis INH bagi ODHA.

Beberapa kegiatan yang pernah dilakukan dalam upaya Pengendalian TB di Indonesia pada 2011, diantaranya Public-Private Mix layanan DOTS pada kelompok Dokter Praktik Swasta;Penguatan jejaring Layanan TB di Rumah Sakit; Pengembangan RS rujukan layanan TB MDR pada 5 RS; Implementasi elektronik TB manager pada 5 RS rujukan layanann TB MDR; Penguatan dan penerapan kebijakan satu pintu secara nasional pada manajemen logistik OATTB; Sertifikasi 5 laboratorium kultur dan Drug Susceptibility Test (DST) oleh WHO dan Institute of Medical & Veterinary Science (IMVS) Adelide Australia; dan Kolaborasi dengan perkumpulan pasien dan penguatan peran pasien dalam pengendalian TB.

“Tuberkulosis masih merupakan masalah kesehatan penting di dunia dan di Indonesia. TB juga merupakan salah satu indikator keberhasilan MDGs yang harus dicapai oleh Indonesia, yaitu menurunnya angka kesakitan dan kematian menjadi setengahnya di tahun 2015”, tandas Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimili 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

RSCM Masuk Peringkat 36 The Most Reputable Academic Medical Center 2023

7 Februari 2023
blank

Kemenkes Kejar Target Semua RS Bisa Layani Pasien Kanker

7 Februari 2023
blank

Dukung Peningkatan Layanan Jantung Anak di Indonesia, IDAI-PERKI Tandatangani MoU

6 Februari 2023
blank

Deteksi Dini Stroke, RS PON Hadirkan Layanan Unggulan Brain Check Up

7 Februari 2023
blank

Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif

6 Februari 2023
blank

Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi ini

7 Februari 2023
Next Post
blank

Kesepakatan Bersama Antara Kemenkes dan Kemenristek dalam Sinergi Penelitian Vaksin dan Bahan Baku Obat

blank

Namaku "Flu"

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.