Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Rabu, 01/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Capai Target MDG’S Demi Terwujudnya Derajat Kesehatan Masyarakat yang Tinggi

Rokom by Rokom
27 Januari 2012
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line
blank
Menkes beri bantuan untuk keluarga binaan UNHAS pada acara HUT FK UNHAS di Makassar. (Pusat Komunikasi Publik Kemenkes RI © 2012) LY

Waktu untuk mencapai sasaran-sasaran Millennium Development Goals (MDG) tinggal tiga tahun lagi. Dari delapan goals yang ditetapkan, lima goals yaitu MDG 1, 4, 5, 6 dan 7 terkait erat dengan kesehatan.

Demikian kata Menkes, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH (27/1) pada saat memberikan presentasi di acara Dies Natalis Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin yang ke 56, di Universitas Hasanudin Makassar. Tema Dies Natalis FK UNHAS tahun ini, ialah ‘Meningkatkan Profesionalisme dan Etika Profesi Alumni Menyongsong Millennium Development Goals 2015.

Menkes menyatakan, MDG merupakan hasil kesepakatan lebih dari 180 Kepala Negara dan Pemerintah Anggota PBB tahun 2000. Kesepakatan untuk mencapai MDG bertujuan meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Untuk Indonesia, sasaran MDG tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 dan Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014.

“Untuk mencapai sasaran-sasaran MDG perlu kerja keras dan kerja cerdas, meninggalkan cara kerja yang business as usual. Harus ada inovasi dan terobosan serta fokus pada kegiatan prioritas. Implementasi kebijakan ini hanya mungkin terjadi bila didukung seluruh jajaran lintas sektor, pemerintah daerah, seluruh masyarakat, dan stakeholders lainnya,” kata Menkes.

Menkes meminta kepada Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan alumninya – baik dokter umum, dokter spesialis, birokrat, dosen maupun pengusaha swasta yang tersebar di Sulawesi Selatan, di wilayah Indonesia Timur dan di wilayah Indonesia lainnya agar berkontribusi pada upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Selain mahasiswa, turut hadir pada dies natalis ini Rektor Univ. Hasanudin, Kadinkes Sulut dan Dirut RS Wahdin Suhirohusodo, Guru Besar, Para Dekan dan Ketua Organisasi Profesi Bidang Kesehatan.

Menkes menyampaikan, walaupun target MDG-1 yaitu menurunkan prevalensi gizi kurang pada anak balita dalam posisi on track, namun beberapa provinsi masih menunjukkan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang di atas angka nasional. Di samping itu ada masalah stunting prevalensinya mencapai 35,8%.

“Lakukan intervensi 1000 Hari Periode Emas, yaitu Pemberian MP-ASI pada anak gizi kurang dari keluarga miskin; Tatalaksana pada semua balita yang mengalami gizi buruk; dan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui Gerakan Nasional Sadar Gizi,” jelas Menkes terkait upaya mencapai target MDG-1.

Strategi terkait MDG-4 untuk menurunkan angka kematian balita 2/3 dari kondisi tahun 1990 dalam posisi on track. “Angka kematian bayi dan balita terus menurun” jelas Menkes.

Menkes menerangkan bahwa harus disadari adanya disparitas angka kematian anak baik antar Provinsi maupun Kabupaten/Kota, pada anak yang dilahirkan dari keluarga yang memiliki sosio-ekonomi yang rendah serta mereka yang tinggal di pedesaan. Kesenjangan ini terkait dengan; kemudahan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas; keterbukaan daerah terhadap pembangunan ekonomi; ketersediaan sumber daya, serta; kebijakan masing-masing daerah.

“Hal yang perlu menjadi perhatian adalah angka kematian neonatal cenderung stagnan. Faktor infeksi dan masalah gizi sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup anak. Riskesdas 2007 menunjukkan, penyebab kematian balita sebesar 36% adalah masalah neonatal (Asfiksia, Berat Badan Lahir Rendah dan Infeksi), 17,2% karena Diare dan 13,2% oleh Pneumonia”, kata Menkes.

Terkait MDG’S-5 yaitu Menurunkan Angka Kematian Ibu, Menkes mengakui masih diperlukan kerja keras dan kerja cerdas untuk menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup.

Hasil Survey Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan analisis regresi linier data SDKI tahun 1994-2007, proyeksi AKI tahun 2015 adalah 161 per 100.000 kelahiran hidup. Diperlukan berbagai terobosan dan dukungan semua pihak, tambah Menkes.

Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Kesehatan melakukan langkah-langkah yaitu Meningkatkan pengetahuan dan peran aktif keluarga dan masyarakat melalui penerapan Buku KIA; Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K); Program rumah tunggu; Program kemitraan bidan dan dukun; Peningkatan persalinan oleh tenaga kesehatan dan persalinan di fasilitas kesehatan, serta Mengatasi masalah emergensi melalui Puskesmas PONED dan Rumah sakit PONEK.

“Sejak tahun 2011 diluncurkan Program Jaminan Persalinan (Jampersal) untuk percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir (neonatal). Program ini diperuntukkan bagi ibu hamil yang tidak memiliki jaminan persalinan” jelas Menkes.

Terkait MDG-6 untuk HIV-AIDS, TB dan Malaria masih dalam posisi off track. Kemenkes masih menghadapi kendala khususnya Pengendalian penyebaran dan penurunan jumlah kasus HIV-AIDS; Penggunaan kondom pada kelompok risiko tinggi; Peningkatan pengetahuan tentang HIV-AIDS. Dalam kata lain, pengetahuan masyarakat tentang HIV-AIDS masih rendah.

Strategi yang dilakukan untuk mencapai target MDG 6 adalah Peningkatan sosialisasi; Peningkatan akses pengobatan HIV-AIDS; Implementasi program, PMTCT; Pengurangan dampak buruk pada penyalahguna NAPZA suntik atau Penasun, terang Menkes.

Sementara terkait Pengendalian Malaria, dalam posisi on track karena angka kejadian malaria per 1000 penduduk menunjukkan kecenderungan menurun. Sedangkan untuk Pengendalian TB, sasaran menurunkan kasus baru tuberkulosis justru sudah tercapai.

Terkait target MDG-7 yaitu Akses Air Bersih Pada Rumah Tangga, Menkes menyatakan masih dalam posisi off track. Pencapaian MDG-7 ini sangat penting bagi kesehatan masyarakat, karena kualitas air dan sanitasi merupakan faktor risiko berbagai penyakit menular.

Dihadapan undangan dies natalis, Menkes menyampaikan apresiasi atas peran FK UNHAS dalam Pembentukan Konsorsium Perguruan Tinggi terkait Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.

“Ini merupakan bentuk konkrit untuk meningkatkan peran Perguruan Tinggi sebagai mitra pemerintah dalam identifikasi masalah,formulasi, implementasi, dan evaluasi kebijakan.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimili 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes Perkuat Rantai Logistik Vaksin Untuk Daerah Terpencil

31 Januari 2023
blank

Indonesia Bangun Center of Excellence Penyakit Katastropik Wilayah Timur

31 Januari 2023
blank

Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Transformasikan Poltekkes

31 Januari 2023
blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
Next Post
blank

Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) di Kabupaten Agam

blank

Retinopathy Diabetica

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.