Global Influenza Surveillance Response System (GISRS), merupakan sistem baru di bidang surveilans yang pada dasarnya berfungsi untuk melakukan monitoring dan risk assessment virus influenza; diagnosis laboratorium; mendukung ketersediaan vaksin; melakukan capacity building; berkomunikasi dan membentuk jejaring kerja sama dalam menjalankan tugas-tugas ad-hoc.
Demikian, dinyatakan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL), Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE pada hari ketiga rapat persiapan WHO The Pandemic Influenza Preparedness (PIP) Framework Advisory Group di Jenewa, Swiss (24/02/12).
“Sistem ini bermula dari Global Influenza Surveilans Network (GISN) pada 1952, yang kemudian pada resolusi World Health Assembly (WHA) 64.5 (2011), maka dimulailah sistem baru, yaitu GISRS ini”, ujar Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama.
Lebih lanjut Prof. Tjandra menambahkan, berkaitan dengan sistem GISRS tersebut, dilakukan pula pembahasan mengenai 136 buah National Influenza Center di 106 negara; 6 buah World Health Organization Collaborating Center (WHO CC) on Influenza; WHO Essential Regulary Laboratories; dan WHO H5 Refference Laboratories.
“GISRS akan memonitor evolusi virus serta melakukan global alert mechanism. Untuk diketahui, saat ini Indonesia baru akan memulai membuka WHO CC di Jakarta”, terang Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faksimili 021-52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 021-500567 dan 081281562620, atau alamat e-mail [email protected] dan [email protected].