Proses evakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet-100 yang hilang di area Gunung Salak, Kab. Bogor Prov. Jawa Barat akan dilakukan dalam 2 rencana, yaitu pertama lewat udara ke Bandar Udara Halim Perdanakusuma langsung ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara; kedua melalui jalan darat menuju RS terdekat atau RS lain tergantung hasil triage.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI, dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS usai rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dilakukan di Kantor Dinkes Kab. Bogor (10/4/12). Dirjen BUK juga mengecek persiapan Posko Kesehatan Gabungan yang ada di Bandar Udara Halim Perdanakusuma Jakarta dan berkoordinasi dengan Kepala Dinkes Provinsi DKI Jakarta untuk kesiapan evakuasi korban.
Berdasarkan informasi dari Dinkes Kab. Bogor, Dinkes Kota Bogor, Dinkes Kab. Sukabumi, Dinkes Prov. DKI Jakarta, PPK Regional DKI Jakarta serta petugas PPKK di lokasi sampai pukul 12.30 WIB dilaporkan pada tanggal 9 Mei 2012 sejak pukul 14.33 Pesawat Sukhoi Superjet-100 hilang kontak. Setelah dilakukan pencarian, pada tanggal 10 Mei 2012 pukul 09.15 pesawat ditemukan terjatuh di Gunung Salak Kab. Bogor Provinsi Jawa Barat. Jumlah penumpang pesawat diperkirakan sebanyak 45 orang.
Upaya yang telah dilakukan adalah pencarian korban oleh Tim SAR dan kesiapsiagaan di lokasi sekitar Dinkes Kab. Sukabumi dan Dinkes Kota Bogor menyiagakan RS rujukan yaitu RS Sekarwangi Cibadak Kab. Sukabumi dan RS PMI Kota Bogor. Selain itu Dinkes Kab. Sukabumi dan Dinkes Kab. Bogor menyiagakan sejumlah Puskesmas dan ambulans untuk menerima korban. Nama Puskesmasnya antara lain Puskesmas Tamansari, Tenjolaya, Pamijahan dan Ciampea di Kab. Bogor serta Puskesmas Cijeruk, Cigombang, Ciburayut dan Caringin di Kab. Sukabumi. Dinkes Kota Bogor dan PMI Kota Bogor menyiagakan masing-masing 2 ambulans di RS PMI Kota Bogor. PMI menyiapkan 25 ambulans di sekitar lokasi kejadian dan PPKK Kemenkes mengirimkan Tim ke lokasi kejadian.
Sementara itu, kesiapsiagaan di Bandara Halim Perdana Kusuma berupa kesiapan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Halim Perdana Kusuma untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK) Kemenkes juga memberikan bantuan 50 kantong jenazah serta mengirimkan tim ke Bandara Halim Perdanakusuma. Selain itu menyiagakan 19 ambulans, 16 mobil jenazah dan 2 Pusling. Polri telah mendirikan Posko DVI dan antemortem di Bandara Halim Perdana Kusuma,
Hingga saat ini proses pencarian korban masih terus dilakukan, sedang diupayakan tambahan 10 mobil jenazah untuk mengevakuasi korban ke Rumah Sakit.
Direncanakan seluruh korban akan dievakuasi melalui udara menuju Bandara Udara Halim Perdana Kusuma, untuk selanjutnya dapat dievakuasi ke RS Dr. Sukanto Jakarta. Pemantauan terus dilakukan oleh Dinkes Kab.Bogor, Dinkes Kota Bogor, Dinkes Kab. Sukabumi, Dinkes Prov. DKI Jakarta, PPK Regional DKI Jakarta dan PPKK Kemenkes.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id