Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukan prevalensi penyakit Hepatitis B sebesar 9,4%. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B. Salah satu cara penanggulangan sejak dini adalah dengan imunisasi. Di Indonesia, imunisasi Hepatitis telah dimulai di sejak tahun 1997, mencakup pemberian imunisasi B kepada bayi yang baru lahir atau birth dose.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kemenkes, Prof. dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE saat membuka Seminar Hepatitis dalam rangka Hari Hepatitis Sedunia ke-3 di Jakarta (19/7). Hadir dalam acara ini pimpinan rumah sakit dan Institusi Pendidkan di DKI Jakarta.
Menurut Prof. Tjandra Yoga, upaya lain yang perlu diperhatikan dalam pengendalian penyakit Hepatitis adalah promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), penapisan donor darah oleh PMI dan pengembangan jejaring surveilans epidemiologi Hepatitis. Selain itu perlu adanya pengebangan program sirosis Hepatitis dan Kanker hati agar dapat dicegah yang kemudian mampu menurunkan tingkat angka kematian karena Hepatitis virus.
Pada kesempatan tersebut Prof Tjandra Yoga berharap, RS mampu memberikan wawasan mengenai Hepatitis virus, yang nantinya dapat membantu penyelenggaraan program pengendalian Hepatitis di RS. Rumah Sakit yang biasanya berperan pada upaya kuratif, dapat meningkatkan peran promotif, preventif pada layanan perseorangan seperti petugas kesehatan dan ibu hamil, keluarga maupun kelompok risiko seperti pengguna jarum suntik (Injection Drug Users/IDUs). Selain itu juga diharapkan adanya penambahan kurikulum Hepatitis virus pada institusi pendidikan.
“Saya mengajak masyarakat untuk menjadikan peringatan Hari Hepatitis Sedunia ke-3 ini sebagai momentum untuk meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tentang Hepatitis, sehingga pengembangan program Hepatitis di Indonesia dapat berhasil mencapai tujuannya yaitu menurunkan angka kesakitan dan kematian karena Hepatitis”. ujar Prof. dr Tjandra Yoga
Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap tanggal 28 Juli. Tanggal ini dipilih bertepatan dengan hari kelahiran Dr. Brauch S. Blumberg sebagai penemu virus Hepatitis B yang pernah memperoleh hadiah Nobel 1976.
Tahun 2012, peringatan Hari Hepatitis Sedunia, mengangkat tema It’s closer than you think . Di Indonesia, tema ini diterjemahkan menjadi “Masalah Hepatitis Sudah di depan Mata”. Ditetapkannya tema ini bertujuan untuk meningkatkan upaya perilaku hidup bersih dan sehat, serta menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021)52907416-9, faksimili: (021)52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC):500-567 dean 081281562620 (sms), atau e-mail [email protected]