Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Rabu, 25/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Menkes Sampaikan Program Unggulan Kesehatan kepada para Nakes Teladan

Rokom by Rokom
15 Agustus 2012
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

blankDalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan dan guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, Kementerian Kesehatan telah metetapkan visi yaitu pembangunan kesehatan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Guna mewujudkan visi tersebut, disusun enam strategi yang dijabarkan dalam 17 sasaran dalam pembangunan kesehatan.

Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH menuturkan beberapa program unggulan dalam pembangunan kesehatan di hadapan 130 tenaga kesehatan (Nakes) teladan di Puskesmas tingkat Nasional 2012, di Kantor Kemenkes RI di Jakarta (15/8). Beberapa program unggulan tersebut yaitu pengembangan desa siaga di setiap desa, pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, bantuan operasional kesehatan (BOK), jaminan persalinan (Jampersal), dan badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan.

“Melalui desa siaga kita kembangkan masyarakat yang tahu dan mampu dalam mengatasi masalah kesehatannya. Konsep desa siaga harus tumbuh dari masyarakat itu sendiri, mulai dari keluarga berperilaku hidup sehat, lingkungan yang sehat serta tahu harus merujuk ke mana bila ada masalah kesehatan”, terang Menkes kepada 130 Nakes teladan, Pejabat Eselon I, Staf Khusus Menkes RI, dan Pejabat Eselon II di lingkungan Kemenkes RI serta para pimpinan instansi, diantaranya Bank Negara Indonesia (BNI), Kimia Farma, dan Askes , yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Menkes menuturkan, pengembangan desa siaga tidak saja dilaksanakan melalui pembentukan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), tetapi juga peningkatan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat ikut memikirkan jalan keluar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi.

“Di setiap Poskesdes diharapkan terdapat kader kesehatan dan tenaga kesehatan. Bila tenaga kesehatan di desa belum ada, diupayakan agar tenaga kesehatan di Puskesmas atau Pustu secara periodik dapat datang memberikan dukungan pelayanan di Poskesdes”, kata Menkes.

Lebih lanjut, Menkes menyatakan bahwa dalam mendukung upaya pengembangan desa siaga, saat ini sedang dilakukan revitalisasi Puskesmas. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) yang harus memberikan pelayanan kesehatan komprehensif, yang meliputi pelayanan pengobatan, pemulihan, pencegahan, peningkatan dan promosi kesehatan.

“Puskesmas harus lebih memprioritaskan pada upaya promotif dan preventif dengan menggerakan pemberdayaan masyarakat, serta mendorong terjadinya pembangunan berwawasan kesehatan (healthy public policy)”, tambah Menkes.

Menkes menambahkan, dalam upaya meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama kegiatan promotif dan preventif untuk mewujudkan kualitas pelayanan dasar serta mendukung pencapaian target Millenium Development Goals (MDG), telah dilaksanakan program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk seluruh Puskesmas di Indonesia, sejak 2010.

Berbicara mengenai program pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, Menkes menyampaikan, Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

“Jamkesmas secara khusus diperuntukan bagi penduduk yang kurang mampu agar dapat berobat di Puskesmas atau mendapatkan perawatan di rumah sakit kelas III tanpa dipungut biaya, karena telah disubsidi pemerintah”, jelas Menkes.

Menurut Menkes, pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin merupakan tugas mulia yang harus kita sukseskan bersama. Menkes membenarkan bahwa dalam pelaksanaannya masih ditemukan berbagai kendala, seperti penyalahgunaan karju sehat, penyalahgunaan pemanfaatan pelayanan, jangkauan dan kualitas pelayanan yang belum memuaskan. Masalah-masalah tersebut perlu diatasi secara bersama-sama.

Di samping itu, dalam upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) saat bersalin dan menurunkan angka kematian bayi (AKB), pemerintah memberikan perhatian penuh untuk persalinan dengan memberikan bantuan jaminan persalinan (Jampersal) bagi keluarga tidak mampu atau ibu hamil yang layak menerima bantan tersebut, misalnya belum memiliki jaminan kesehatan.

“Mulai tahun 2014, akan diberlakukan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan suatu solidaritas nasional yang berprinsip gotong royong dan terorganisasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berasaskan kemanusiaan, manfaat dan keadilan sosial”, tutur Menkes.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Terdapat enam strategi dalam pembangunan kesehatan, yaitu Peningkatan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global; Peningkatan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan promosi kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu, berkeadilan dan berbasis bukti; Peningkatan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional; Peningkatan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang bermutu dan merata; Peningkatan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan (alkes) serta menjamin keamanan, khasiat/manfaat dan mutu

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kodelokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau alamat e-mail kontak@depkes.go.id

Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kodelokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau alamat e-mail kontak@depkes.go.id

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
blank

Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat

20 Januari 2023
Next Post
blank

Pemantauan Arus Mudik di Provinsi DI Yogyakarta

blank

Desa dan Kelurahan Siaga Aktif Langkah Pencapaian MDG's

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.