Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 07/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Kemenkes RI jadi Pusat Kerjasama WHO untuk Pelatihan dan Penelitian Penanggulangan Bencana

Rokom by Rokom
07 September 2012
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

blankIndonesia memiliki berbagai pengalaman menghadapi sejumlah bencana. Mulai dari banjir, gempa, erupsi gunung api, hingga Tsunami. Dengan latar belakang tersebut, Indonesia melalui Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Kesehatan Kemenkes RI, menjadi Pusat Kerjasama WHO untuk Pelatihan dan Penelitian bagi Penanggulangan Bencana (WHO Collaborating Centre for Training and Research in Disaster Risk Reduction), yang berfungsi untuk meningkatkan kapasitas dan mengembangkan pusat penanggulangan krisis regional. Pusat kerjasama ini juga merupakan wadah bagi penghimpunan pengetahuan dan model penanggulangan krisis kesehatan baik di tingkat nasional maupun global.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Kesehatan Kemenkes RI, dr. Sri Henny Setiawati, MHA, saat menjadi salah satu pembicara pada kegiatan media briefing mengenai Disaster Management di sela-sela agenda kegiatan the 65th WHO SEARO Regional Committee Meeting, Yogyakarta (6/9).

“Indonesia siap membantu dunia, menjadi acuan dunia terkait pelatihan dan penanggulangan bencana. Untuk itu, Kemenkes akan terus mengembangkan informasi intensif, melakukan penelitian, atau kajian dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi”, ujar dr. Henny.

Selanjutnya, Deputy Regional Director World Health Organization (WHO) South-East Asia Region Office (SEARO), Dr. Poonam Khetrapal Singh, menyatakan bahwa meskipun kita dapat berupaya untuk mencegah bencana, namun bencana tetap tidak dapat diperkirakan datangnya. Karena itu, kesiapsiagaan tetap menjadi hal yang utama dalam kegawatdaruratan.

“Dari seluruh kematian karena bencana di dunia antara tahun 2001 hingga 2010, 46 persen terjadi di 11 negara kawasan Asia Tenggara. Karena itu, manajemen penanggulangan bencana  (disaster management) menjadi hal yang penting untuk menanggulangi risiko akibat bencana dan kegawatdaruratan”, jelas Dr. Poonam.

Dr. Poonam menyatakn, sejak 2008 telah dibentuk WHO Southeast Asia Regional Health Emergency Fund (SEARHEF). Organisasi ini akan membantu menyediakan dana dalam waktu 24 jam sejak diajukan oleh negara yang memerlukan dengan besar maksimal sebesar US$ 350 ribu.

“Hingga saat ini, dana tersebut telah dimanfaatkan untuk 13 keadaan darurat yang terjadi di kawasan regional SEARO. Kami berharap seluruh negara SEARO dapat bersama-sama ”, kata Dr. Poonam.

SEARHEF dimanfaatkan pertama kali pada tahun 2008 untuk bencana Siklon Nargis. Setelah itu digunakan untuk membangun rumah sakit darurat di Sri Lanka guna merawat korban konflik sipil tahun 2008-2009. Selain dalam situasi bencana, dana tersebut juga digunakan pada kedaruratan lain, seperti untuk penyediaan antibiotik untuk korban luka bakar pada kebakaran besar di Dhaka. Selain itu, juga digunakan dalam penanggulangan banjir di Sri Lanka, untuk pembelian perahu dan pelampung penyelamat dalam banjir di Thailand, serta pengerahan dokter pada hujan badai di Korea Utara tahun 2011.

Di samping itu, salah seorang ahli di bidang kegawatdaruratan kesehatan WHO SEARO, Roderico Ofrin menyatakan kesiapsiagaan bencana harus berfokus pada kekuatan komunitas masyarakat. Komunitas lebih mengenali kondisi lingkungannya sehingga akan lebih siap dalam menghadapi bencana sehingga dapat meminimalisasi jumlah korbannya.

“Tantangan kesiapsiagaan bencana adalah koordinasi. Kami berharap ada koordinasi yang baik dari berbagai pihak untuk menentukan siapa saja yang akan berperan disana, siapa yang akan mengambil keputusan, siapa yang akan menjadi relawan, dan sebagainya,” tandasnya.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementrian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021)52907416-9, faksimili: (021)52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dean 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes Kejar Target Semua RS Bisa Layani Pasien Kanker

7 Februari 2023
blank

Dukung Peningkatan Layanan Jantung Anak di Indonesia, IDAI-PERKI Tandatangani MoU

6 Februari 2023
blank

Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif

6 Februari 2023
blank

Menkes Ajak Masyarakat Berani Deteksi Dini Kanker

4 Februari 2023
blank

Kemenkes dan MD Anderson Cancer Center Jalin Kerja Sama Atasi Kanker

3 Februari 2023
blank

Hasil Sero Survei ke-3 : Antibodi Tertinggi pada Orang yang Booster

3 Februari 2023
Next Post
blank

Seleksi CPNS Serentak Dilaksanakan Hari Ini di Seluruh Indonesia

blank

Dua Setengah Tahun Yang Sangat Berarti Bersama Endang Rahayu Sedyaningsih

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.