Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 27/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Jamu Harus Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Rokom by Rokom
01 November 2012
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

blankKomitmen pemerintah untuk mengangkat jamu sebagai obat asli Indonesia cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan arahan Presiden RI pada Gelar Kebangkitan Jamu tahun 2008, yang berharap jamu dapat menjadi brand Indonesia serta sebagai modalitas terapi komplementer atau alternatif dalam sistem pelayanan kesehatan formal.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, saat memberikan pengarahan dalam Pelatihan 75 orang penjual jamu yang tergabung dalam Laskar Jamu Gendong di Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar, Cikarang (30/10).

“Saintifikasi jamu harus ditingkatkan. Jamu harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan harus menjadi kebanggaan Indonesia”, ujar Menkes.

Menurut Menkes, wilayah pemanfaatan obat tradisional (jamu) sangat beragam, mulai dari minuman jamu, snack jamu, jamu pada solus per aqua (SPA), jamu untuk kesehatan, bahkan jamu untuk pengobatan alternatif dan komplementer (jamu medik).

Menkes mengatakan, untuk mendorong penelitian jamu di sisi hilir, khususnya jamu medik, Kemenkes telah menerbitkan Permenkes 003/2010 tentang Saintifikasi Jamu.

“Saintifikasi Jamu merupakan program penelitian berbasis pelayanan untuk mendapatkan bukti ilmiah terkait dengan manfaat dan keamanan jamu, yang pada akhirnya didapatkan jamu yang bermutu, aman dan berkhasiat”, terang Menkes.

Menkes menjelaskan, melalui program Saintifikasi Jamu telah dilatih kurang lebih 150 dokter Saintifikasi Jamu yang kini tersebar di wilayah Jawa Bali, baik di Puskesmas maupun Poli Komplementer/Alternatif di Rumah Sakit.

“Dalam waktu dekat ini juga akan dilatih Apoteker Saintifikasi Jamu dalam rangka penyediaan formula jamu sebagai bahan penelitian Saintifikasi Jamu”, tambah Menkes.

Tahun 2012, program Saintifikasi Jamu sedang melakukan uji klinik terhadap empat formula jamu yang dihasilkan Balai Besar Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, yakni formula untuk anti-diabetes, formula anti-kolesterol, formula anti-asam urat, dan formula penurun hipertensi. Selanjutnya, juga dipersiapkan uji klinik seperti anti-obesitas, anti radang sendi, pelancar ASI, anti-hemoroid, dan sebagainya.

“Melalui Saintifikasi Jamu diharapkan akan didapatkan formula jamu yang terbukti berkhasiat dan aman, sehingga dapat digunakan di pelayanan kesehatan formal atau dipakai secara self-care oleh masyarakat”, tandas Menkes.

Lebih lanjut, Menkes menambahkan, pengembangan jamu tidak hanya terbatas pada wilayah jamu medik untuk terapi komplementer/alternatif saja. Menkes menyatakan jauh lebih penting adalah pemanfaatan jamu sebagai life style, untuk menjaga kebugaran. Dalam pelayanan kesehatan wilayah ini sering disebut upaya promotif dan preventif.

Upaya kerjasama lintas sektoral sangat dibutuhkan untuk mengembangkan jamu Indonesia. Melalui Kementerian Pertanian saat ini tengah dipersiapkan cara pembudidayaan tanaman obat. Selain itu, bersama para ahli, Kemenkes juga telah menerbitkan Farmakope Herbal Indonesia (FHI) dan Vademicum Herbal Indonesia.

Pemanfaatan jamu oleh kalangan medis sudah banyak dilakukan. Beberapa perhimpunan dokter yang telah menggunakan modalitas jamu (herbal), antara lain: Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), Perhimpunan Dokter Pengembangan Kesehatan Tradisional Timur (PDPKT), Perhimpunan Kedokteran Komplementer dan Alternatif Indonesia (PKKAI), Perhimpunan Dokter Praktisi Awet Sehat Indonesia (PERPASTI), Perhimpunan Dokter Ahli Akupuntur Indonesia (PDAI), dan Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia (PERDESTI).

Di akhir kunjungannya, Menkes menyatakan apresiasi atas upaya pengembangan Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) Martha Tilaar di Cikarang, yang bermanfaat untuk wisata ilmiah jamu, konservasi tanaman obat, tempat belajar tanaman obat, pembibitan tanaman obat, maupun untuk memproduksi bahan baku obat herbal.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
blank

Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat

20 Januari 2023
Next Post
blank

Kemenkes Laporkan Kesehatan Jemaah Haji pada Hari ke-39

blank

Kemenkes Laporkan Kesehatan Jemaah Haji pada Hari ke-40

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.