Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 03/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Berobat Gratis, Pasien TB Bisa Sembuh Asal Patuh

Rokom by Rokom
25 November 2012
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

blankPasien Tuberkulosis (TB) tidak perlu cemas karena penyakitnya dapat disembuhkan. Masyarakat diharapkan dapat segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit. Untuk diagnosa awal pengobatan diberikan gratis, dan bagi pasien TB yang masuk dalam program semua pengobatan ditanggung pemerintah.

Kepatuhan menjalani pengobatan secara teratur selama enam bulan dan rutin meminum obat justru menjadi kunci keberhasilan penyembuhan pasien TB. Karena jika hal tersebut tidak dilakukan, maka penyakit TB ini akan menjadi Tuberkulosis Multi Drug Resistant (TB-MDR) yang kebal obat.

Demikian penjelasan Ketua Pokja Directly Observed Treatment, Short-course (DOTS) dan TB-MDR RSUP Persahabatan, Dr dr. Erlina Burhan, Msc, Sp.P (K) dalam kegiatan temu media mengenai TB dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di RSUP Persahabatan, Jakarta (23/11).

Penyakit Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular, disebabkan oleh masuknya kuman Mycobacterium Tb ke dalam tubuh dan menyerang paru-paru manusia. Ada beberapa faktor risiko dari penyakit ini, yaitu kebiasaan merokok, pencemaran udara atau polusi dan juga tertular oleh suspek TB lainnya.

“Gejala dari penyakit ini antara lain batuk berdahak yang berkepanjangan bahkan hingga mengeluarkan darah, berat badan yang menurun drastis, demam, serta sakit pada bagian dada”, ujar dr. Erlina.

Saat ini Indonesia berada di peringkat 4 dunia untuk kasus penyakit TB setelah India, China dan Afrika Selatan. Menurut data RS Persahabatan, sedikitnya tercatat 1500 pasien TB per tahun. Sebanyak 10% pasien TB di RSUP Persahabatan adalah pasien rujukan. Adapun jumlah pasien TB-MDR yang menjalani pengobatan di RSUP Persahabatan saat ini berjumlah sekitar 480 pasien, dari jumlah tersebut 338 pasien masih menjalani pengobatan dan sisanya menolak diobati, dan meninggal dunia sebelum atau sesudah pengobatan.

“Sebagian karena menolak diobati, ada pula yang karena bekerja sehingga tidak bisa datang setiap hari”, kata dr. Erlina.

Pasien harus datang setiap hari untuk menjalani pengobatan dan menerima suntikan selama enam bulan, agar sembuh dari penyakit TB. Pasien yang menolak pengobatan akan menjadi sumber penularan bagi orang lain, bahkan bisa meninggal.

Menurut dr. Erlina, pasien suspek TB dinyatakan sembuh apabila mengikuti setiap proses pengobatan selama 6 bulan tanpa putus. Namun sayangnya, tidak sedikit pasien suspek TB yang tidak mengikuti proses pengobatan ini secara total. Banyak pasien yang berhenti melakukan pengobatan ketika mereka merasa tubuh mereka sudah lebih baik dari sebelumnya, berat badan mereka naik dan sebagainya, sebelum masa pengobatan 6 bulan berakhir. Padahal, kelalaian pasien suspek TB ini menyebabkan kuman Mycrobacterium Tb yang ada di dalam tubuh mereka menjadi kebal terhadap obat atau Multi Drug Resistance (MDR).

“Hal ini terjadi karena kuman Mycobacterium Tb tidak lagi mempan terhadap obat Rifampisin dan Isoniazid, dua obat penting dalam pengobatan TB”, terang dr. Erlina.

“Bila sudah begini, harus dilakukan pengobatan yang tingkatannya lebih tinggi lagi, dengan obat yang lebih banyak, waktu penyembuhan yang lebih panjang dan juga efek samping yang lebih kuat. Waktu penyembuhan untuk TB MDR ini adalah 2 tahun,” jelas dr. Erlina.

Ditambahkan bahwa selama 2 tahun ini pasien suspek TB MDR harus check up dan minum obat setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu. Di RS Persahabatan disediakan poliklinik khusus untuk pasien TB MDR selama 24 jam. Di sini pasien dapat datang kapanpun untuk melakukan pengobatan.

“Pengobatan harus dilakukan di RS untuk meminimalisir pasien yang tidak meminum obat secara teratur. Selain itu juga untuk membantu pasien yang mulai mengalami efek samping dari pengobatan, misalnya mual, muntah, vertigo, dan lain-lain”, tambah dr. Erlina.

Selain itu, penyakit TB dan TB MDR dapat disembuhkan tidak hanya dengan obat-obatan dan tindakan medis lainnya, namun juga dibutuhkan dukungan sosial dari masyarakat sekitar.

“Seringkali pasien suspek TB dan TB MDR dijauhi bahkan dikucilkan dari pergaulan”, kata dr. Erlina.

Hal ini terjadi karena masih ada masyarakat yang menganggap bahwa penyakit TB dan TB MDR adalah sebuah kutukan, sehingga para pasien suspek TB dan TB MDR dianggap sebagai manusia yang dikutuk.

“Ini adalah sikap yang sangat salah. TB dan TB MDR bukanlah penyakit turunan atau kutukan, namun merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman dan itu bisa disembuhkan”, tegas dr. Erlina.

Dengan adanya dukungan-dukungan sosial dan psikososial dari masyarakat, pasien suspek TB dan TB MDR akan lebih termotivasi untuk sembuh dari penyakitnya. Khusus untuk penyakit TB MDR, dukungan psikososial sangat diperlukan, misalnya dengan cara konseling dengan dokter spesialis psikiatri, diskusi kelompok, pertemuan, dan rekreasi.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Sukseskan Reformasi Rumah Sakit, Menkes Akan Tiru Inovasi Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Iskak Tulungagung

2 Februari 2023
blank

Kemenkes Bersama Komisi IX DPR RI Pastikan Penyiapan Fasilitas Kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN)

2 Februari 2023
blank

Menkes Budi Minta pokja RCCE Dukung Komunikasi Penyakit Lainnya

2 Februari 2023
blank

Inovasi Teknologi Kesehatan Perlu Peran Universitas

2 Februari 2023
blank

HPV DNA Jadi Metode Baru Deteksi Dini kanker Leher Rahim

3 Februari 2023
blank

Kemenkes Perkuat Rantai Logistik Vaksin Untuk Daerah Terpencil

31 Januari 2023
Next Post
blank

RSUP Persahabatan Buka Layanan 24 Jam untuk Pasien TB

blank

Penyelenggaraan Operasional Kesehatan Haji 1433 H - 2012 M (Hari ke-67)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.