Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 07/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Yuk, Dengar Pendapat Remaja tentang Bagaimana Cara Melindungi Wanita dan Anak dari Ancaman HIV-AIDS

Rokom by Rokom
10 Desember 2012
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

blankMinggu pagi (9/12), Menkes RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, berdialog secara langsung dengan para peserta kegiatan Kirab dan Sepeda Hias dengan tema “Stop AIDS, Protect Women and Children”  yang diselenggarakan di Pantai Festival Ancol Jakarta.

Pada kesempatan tersebut, Menkes bertanya kepada para peserta yang terdiri dari anak-anak, remaja dan orang tua siswa seputar tema kegiatan dan HIV-AIDS.

“Bagaimana melindungi perempuan dan anak dari infeksi virus HIV?” tanya Menkes.

Seorang remaja pria memberanikan diri maju dan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

“Melalui seks bebas, Bu”, jawabnya singkat.

“Seks bebas yang seperti apa? Semua seks itu bebas, tidak membayar. Ingat, suami istri pun seks secara bebas, malah untuk tujuan yang mulia. Saya berhubungan seks dengan suami saya bebas, engga bayar. Apakah saya masih bisa tertular virus HIV?” tanya Menkes.

“Tidak akan tertular, Bu”, tambahnya.

Barisan yang semula tenang, sontak menjadi riuh. Menkes lalu mempersilahkan bagi peserta lain yang memiliki pendapat berbeda. Tidak lama, satu orang remaja pria, kemudian disusul seorang remaja wanita naik ke atas pentas, dengan semangat menyatakan pendapatnya.

“Sebelumnya mohon maaf, Bu. Saya tidak setuju. Menurut saya, kalau berhubungan seksual antara suami-istri itu benar bebas, tidak membayar. Tetapi kita tidak tahu apakah suami pernah melakukan seks dengan orang lain di luar sana atau tidak. Hubungan suami istri ‘kan dasarnya saling percaya, jadi tidak tanya-tanya dulu sebelum berhubungan seksual. Jadi saya tidak setuju, karena menurut saya, seorang istri masih bisa tertular HIV”, jelas remaja pria bernama Reynold.

“Saya juga tidak setuju, Bu. Kita tidak tahu apakah suaminya menderita penyakit HIV, atau mungkin penyakit lain yang bisa ditularkan kepada istrinya”, kata remaja wanita bernama Tri.

Menanggapi pernyataan tersebut, Menkes menyatakan bahwa benar, selain HIV-AIDS, ada beberapa penyakit kelamin yang dapat ditularkan oleh suami kepada istri atau sebaliknya. Menkes lalu menanyakan kembali, bagaimana cara melindungi wanita dari ancaman penularan virus HIV.

Reynold mengambil microphone yang disodorkan ke arahnya. Ia lalu memberikan pandangan bahwa upaya peningkatan pengetahuan HIV/AIDS bagi wanita Indonesia harus menyeluruh, tidak hanya terpusat di perkotaan. Menurutnya, masih banyak kaum hawa di pedesaan yang sama sekali belum mengerti HIV, AIDS, atau penyakit kelamin lainnya.

“Selain itu, menurut saya sebagai lelaki, kita juga harus menghormati wanita. Caranya adalah setia dengan satu pasangan saja”, tegasnya.

Menkes mengangkat tangan Reynold dengan bangga, lalu memberikan tepuk tangan. Menkes menegaskan, peran laki-laki dalam pencegahan HIV/AIDS sangat penting, karena mereka harus sadar bahwa mereka harus bertanggung jawab terhadap istri dan keluarganya, yakni dengan tidak melakukan praktek seksual beresiko yang akan membahayakan generasi penerus bangsa.

“Jadi ingat ya, laki-laki juga berperan penting. kalau laki-lakinya bertanggung jawab, dia akan menghormati perempuan, maka dia bisa melindungi perempuan”, kata Menkes.

Perbincangan lalu dilanjutkan kepada pembahasan perlindungan anak dari ancaman HIV-AIDS. Menkes lalu memberikan pandangan bahwa salah satu cara penularan virus HIV maupun bibit penyakit lain kepada bayi, bisa didapat dari orang tuanya. Biasanya seorang ayah atau calon ayah berpotensi menularkan kepada istri atau pasangannya (calon ibu). Apabila seorang ibu hamil terinfeksi virus HIV, gonorrhea, sifilis, atau penyakit kelamin lain, dapat ditularkan dari ibu ke bayi saat dalam kandungan, persalinan atau menyusui.

“Sebenarnya, hal ini bisa dicegah”, tegas Menkes.

Menurut Menkes, hal utama untuk melindungi anak dari ancaman infeksi virus HIV adalah perilaku sehat dan bertanggung jawab dari para calon orang tua. Yang disebut calon orang tua itu antara lain remaja yang suatu hari akan menikah, ataupun orang muda yang sudah menikah.

Belum selesai sampai di situ, Menkes meminta para remaja tersebut untuk memberikan pandangan mengenai bagaimana cara melindungi anak khususnya remaja dari HIV-AIDS.

“Pertama, menjauhkan diri dari pergaulan bebas, Bu. Misalnya, tidak menggunakan narkoba atau seks bebas. Kedua, waspada dengan informasi yang marak beredar melalui pesan instan, katanya banyak penderita HIV yang merasa dikucilkan dan dijauhi masyarakat katanya mereka memiliki rasa dendam, dan faktanya mereka ingin  menyebarkan virus HIV di tempat-tempat tertentu. Apakah itu benar Bu?”, jawab Reynold.

Dengan cepat, Menkes menanggapi jawaban tersebut.

“Untuk jawaban yang pertama, benar sekali. HIV-AIDS bisa menular melalui Narkoba juga perilaku seks yang tidak bertanggung jawab. Namun, untuk hal yang kedua, sama sekali tidak benar. Tidak ada Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) yang berniat dengan sengaja menularkan kepada orang lain”, sanggah Menkes.

Menkes lalu menjelaskan, bahwa virus HIV tidak menular melalui tusuk gigi atau jarum yang diletakan di udara terbuka. Menkes menegaskan bahwa virus HIV hanya dapat menular melalui darah, atau cairan kelamin.

“Tidak bisa kalau hanya tusuk gigi atau jarum. Jangan salah, karena hal itu hanya menimbulkan stigma diskriminasi kepada orang yang terinfeksi HIV-AIDS”, tegas Menkes.

Pada kesempatan tersebut, Menkes menegaskan kembali bahwa hal terpenting adalah kesadaran akan pencegahan, yang merupakan hulu dari upaya pengendalian HIV dan penyakit kelamin.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: (021) 52907416-9, faksimili: (021) 52921669, Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC): <kode lokal> 500-567 dan 081281562620 (sms), atau e-mail kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

RSCM Masuk Peringkat 36 The Most Reputable Academic Medical Center 2023

7 Februari 2023
blank

Kemenkes Kejar Target Semua RS Bisa Layani Pasien Kanker

7 Februari 2023
blank

Dukung Peningkatan Layanan Jantung Anak di Indonesia, IDAI-PERKI Tandatangani MoU

6 Februari 2023
blank

Deteksi Dini Stroke, RS PON Hadirkan Layanan Unggulan Brain Check Up

7 Februari 2023
blank

Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif

6 Februari 2023
blank

Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi ini

7 Februari 2023
Next Post
blank

Remaja Indonesia Harus Berdaya

blank

Tidak Ada Satupun Provinsi yang Bebas HIV

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.