Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang keberadaannya berasal dari, oleh dan untuk masyarakat. Melalui Posyandu, dilakukan berbagai kegiatan yang mengutamakan promotif dan preventif seperti penyuluhan kesehatan dan skrining penyakit, pemberian imunisasi lengkap, serta deteksi dini faktor risiko sehingga dapat segera dilakukan penanganan dini dan mencegah meluasnya kejadian penyakit, penurunan angka kematian ibu dan balita, serta peningkatan status gizi masyarakat.
Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI, yang diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS, pada Pencanangan Gerakan Peduli Posyandu Provinsi Sumatera Barat tahun 2013 yang diprakarsai oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan tema “Melalui Kemitraan Kita Tingkatkan Peran Posyandu untuk Mencapai Kualitas Hidup Ibu dan Anak” di Lapangan Imam Bonjol Padang, Sumatera Barat, Selasa pagi (7/5).
Keberhasilan pelaksanaan Posyandu erat kaitannya dengan peran aktif kader dan masyarakat. Karena itu, pada kesempatan tersebut, Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan kepada 10 orang di wilayah provinsi Sumatera Barat, yang telah mengabdikan dirinya menjadi kader Posyandu selama lebih dari sepuluh tahun. Penghargaan yang diberikan berupa penyematan pin, memberikan plakat dan piagam penghargaan.
Kesepuluh kader lestari di wilayah Sumatera Barat, yaitu: Anisah (Kota Bukittinggi, 41 tahun mengabdi); Ramian (Kab.Padang Pariaman, 31 tahun mengabdi); Latifa Hanum (Nagari Limo Kaum Kab. Tanah Datar, 25 tahun mengabdi); Mina Dewi Sukmawati (Kota Padang, 21 tahun mengabdi); Ertina (Nagari Durian Tinggi Kab.Pasaman, 20 tahun mengabdi); Witna Yensurni (Nagari Unggan Kab.Sijunjung, 18 tahun mengabdi); Suprapti (Ds. Batu Rijal Kab. Dharmasraya, 18 tahun mengabdi); Rita Sovia (Nagari Simarasok Kab. Agam, 13 tahun mengabdi); Desri Mulyanti (Ds. Lubuk Gadang Utara Kab. Solok Selatan, 13 tahun mengabdi); dan Fitri Yulianis (Kel. Balai Batung Kota Payakumbuh, 12 tahun mengabdi).
Lebih lanjut, Menkes menyatakan bahwa kemitraan antara Pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak di Provinsi Sumatera Barat telah berjalan dengan cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan hal-hal, diantaranya: Inovasi dalam pengendalian Tuberkulosis dengan melaksanakan layanan di Pos TB Desa, dan telah dicapainya 91% Universal Coverage Immunization (UCI) di tingkat desa/kelurahan, dari target 80%.
“Terima kasih atas dedikasi dari para kader di seluruh Indonesia”, tandas Menkes.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Irwan Prayitno, menyatakan Gerakan Peduli Posyandu Provinsi Sumatera Barat tahun 2013 akan dilaksanakan selama satu minggu, di seluruh Kabupaten dan Kota. Irwan Prayitno mengharapkan, Gerakan Peduli Posyandu Sumatera Barat diharapkan dapat menjadi momentum dalam meningkatkan kepedulian, kesadaran dan peran aktif stakeholder dan masyarakat terhadap Posyandu, khususnya kesehatan ibu dan anak, serta pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs).
Selanjutnya, Gubernur Provinsi Sumatera Barat menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang peningkatan upaya Kesehatan Ibu-Anak (KIA) antara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, dr. Hj. Rosnini Savitri, M.Kes, dengan Ketua TP-PKK Provinsi Sumatera Barat, Hj. Nevi Zuairina, dan perwakilan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Pada kesempatan yang sama juga dibacakan kebulatan tekad Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan organisasi kepemudaan (OKP) provinsi Sumatera Barat untuk mendukung Gerakan Pencegahan HIV-AIDS: Aku Bangga Aku Tahu. Selain itu, juga dilakukan peluncuran dua buah buku yang berjudul “Si TB” dan “Cerdik di PKK” oleh Ketua TP-PKK Provinsi Sumatera Barat. Peluncuran ditandai dengan penyerahan secara simbolis dua buah buku tersebut ditambah dengan alat deteksi dini faktor risiko kepada perwakilan Ketua TP-PKK Kabupaten/Kota.
Hal lain, upaya revitalisasi Posyandu adalah suatu upaya untuk meningkatkan fungsi dan kinerja Posyandu. Terkait hal tersebut, Ketua TP-PKK Pusat, Vita Gamawan Fauzi, yang juga turut mengahadiri kegiatan tersebut menerangkan bahwa saat ini pelayanan di Posyandu sudah terintegrasi, tidak hanya di bidang kesehatan Ibu dan Anak, Gizi serta KB saja, melainkan telah berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Data dari laporan Provinsi ke Kementerian Kesehatan RI (2012), saat ini di Indonesia terdapat 275.942 Posyandu, dengan rasio 3,56 Posyandu per Desa/Kelurahan, terdiri dari: Posyandu Pratama (18%); Posyandu Madya (36%); dan Posyandu Purnama (33%). Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu Provinsi yang memiliki UKBM aktif dan ditandai dengan peningkatan jumlah dari 207 Posyandu selama kurun waktu 2008 sampai 2012.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan e-mail [email protected].