Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 28/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Hindari Thalassaemia, Periksalah Darah Sebelum Menikah

Rokom by Rokom
09 Mei 2013
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Aksi Hari Thalassemia SeduniaThalassaemia ialah penyakit kelainan sel darah merah yang disebabkan berkurang atau tidak dibentuknya bahan pembentuk hemoglobin, yang berakibat sel darah merah mudah pecah. Penyakit ini di turunkan dari kedua orangtua dan bukan merupakan penyakit menular.

Demikian diungkapkan Ketua Yayasan Thalassaemia Indonesia, Rinie Amaluddin, SH. M.Si, saat acara Peringatan Hari Thalassaemia Sedunia, di Bundaran Hotel Indonesia (8/5). Hari Thalassaemia Sedunia diperingati setiap tanggal 8 Mei dengan tema peringatan tahun ini yaitu “Jadilah Sahabat Thalassaemia, Periksalah Darah Anda Sebelum Menikah, serta Memutuskan Mata Rantai Penurunan Thalassaemia Demi Masa Depan Anak Bangsa yang Sehat dan Kuat.

Menurut Rinie Amaluddin, Thalassaemia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Thalassemia Minor dan Mayor. Thalassemia Trait atau Minor yaitu hanya pembawa sifat dan tidak berbahaya sama seperti orang normal. Sedangkan Thalassaemia Mayor ialah jenis Thalassaemia yang menunjukkan gejala anemia, pembesaran hati dan limpa, yang berbahaya dan selalu membutuhkan darah seumur hidupnya karena tidak bisa memproduksi darah merah,

Lebih lanjut Rinie Amaluddin menjelaskan, ciri orang yang menderita Thalassaemia Mayor yaitu anak yang lahir dengan Thalassaemia Mayor pada awalnya lahir normal, gejala baru muncul saat usia beberapa bulan. Anak tampak pucat, lesu, kuning, dan kurang gizi. Pada anak lebih besar selain gejala tersebut sering ditemukan kulit kehitaman, perut membesar, perubahan bentuk wajah (Facies Cooley), tanda-tanda pubertas terlambat, dan gangguan pertumbuhan (perawakan kecil).

“Penurunan atau penularan Thalassaemia pada perkawinan antara 2 pembawa sifat/orang dengan Thalassaemia (Ayah dan Ibu), jika memiliki keturunan, maka anak yang di lahirkan bisa tertular Thalassaemia, baik anak pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, secara bersilang ada yang tertular dan bisa juga tidak tertular Thalassaemia, bahkan bisa semua keturunan atau anaknya terkena Thalassaemia. Dengan presentase 25% normal, 50% Thalassaemia Minor, dan 25% Thalassaemia Mayor”, tambah Rinie Amaluddin.

Sementara itu, penurunan atau penularan Thalassaemia pada perkawinan antara pembawa sifat/orang dengan Thalassaemia dengan orang sehat (normal), jika memiliki keturunan atau anak, maka 50% akan tertular Thalassaemia dan 50% tidak tertular Thalassaemia, lanjut Rinie Amaluddin.

Atas dampak dari penyakit Thalassaemia tersebut, maka para pasangan perempuan dan laki-laki yang akan menikah perlu melakukan pemeriksaan darah terlebih dahulu, apakah pasangan kita memiliki penyakit Thalassaemia atau tidak. Hal itu untuk mencegah terlahirnya keturunan yang rentan terkena Thalassaemia Mayor yang membahayakan.

Upaya penanganan penderita Thalassaemia Mayor, dilakukan dengan memberikan transfusi darah secara berkala dan berkesinambungan dalam periode atau selang 4-6 minggu sekali. Dengan seringnya transfusi darah, maka zat besi dalam tubuh si penderita akan bertambah banyak. Akibatnya dapat merusak organ tubuh si penderita, seperti jantung, hati, pankreas dan lain-lain dalam kulit tubuh dapat merubah warna kulit, jelas Ketua Yayasan Thalassaemia Indonesia.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669,website www.depkes.go.id dan alamat e-mailkontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Perubahan Peraturan tentang Pengangkatan Dokter dan Bidan PTT

blank

Belanda Cari Bantuan Untuk Program Kusta di Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.