Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 27/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Menkes Luncurkan Vaksin Pentavalen dan Program Imunisasi Lanjutan bagi Batita

Rokom by Rokom
22 Agustus 2013
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

blankKini, anak-anak Indonesia akan lebih terlindungi dari ancaman penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), dengan ditambahkannya vaksin Haemophilus influenzae type b (Hib) yang diberikan bersamaan dengan vaksin DPT dan Hepatitis B. Vaksin pengembangan vaksin tetravalen (DPT-HB) kombinasi buatan Indonesia ini disebut Pentavalen, karena merupakan gabungan dari 5 antigen, yaitu DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus), Hepatitis B, serta HiB. Kini, kelima antigen tersebut diberikan dalam satu suntikan sehingga menjadi lebih efisien, tidak menambah jumlah suntikan pada anak sehingga memberikan kenyamanan bagi bayi yang mendapat imunisasi beserta ibunya.

Demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, pada Pencanangan Vaksin Kombinasi Pentavalen di Desa Karang Pawitan, Kab. Karawang, Kamis pagi (22/8). Pada kesempatan tersebut, Menkes menyerahkan secara simbolis vaksin pentavalen kepada Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes, MSi, MH.Kes, serta disaksikan oleh Bupati Karawang, Drs. H. Ade Swara, M.

“Dengan digunakannya vaksin pentavalen (DPT-HB-Hib) bersama vaksin campak, polio dan BCG, maka program imunisasi yang semula diarahkan pada pencegahan 7 penyakit menular (Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Tuberculosis pada bayi, Polio dan Campak) bertambah menjadi 8 penyakit menular melalui penambahan antigen Haemophilus influenzae type b untuk mencegah Pneumonia dan Meningitis pada anak”, ujar Menkes.

Vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib) berisi suatu antigen yang dapat mencegah penyakit radang otak dan radang paru. Kedua penyakit ini merupakan penyebab 17,2% kematian pada bayi. Vaksin Hib akan diintegrasikan pada vaksin DPT-HB yang telah lebih dulu dikenal masyarakat. Seperti kita ketahui sebelumnya, vaksin hepatitis B (HB) bermanfaat untuk mencegah terjadinya kerusakan hati (kanker hati). Sementara vaksin DPT terdiri dari 3 antigen yang dapat melindungi bayi/balita dari penyakit difteri, pertussis (batuk rejan) dan tetanus. Sebelum vaksin difteri ditemukan, racun yang dikeluarkan oleh bakteri penyebab penyakit difteri dapat memicu terjadinya gagal jantung.

Dalam program imunisasi dasar lengkap (IDL) bayi yang baru lahir hingga berusia 7 hari langsung mendapatkan imunisasi Hepatitis B. Lalu, saat berusia 1 bulan, bayi memerlukan imunisasi polio dan BCG. Vaksin polio mencegah lumpuh layu sementara vaksin BCG mencegah tuberkulosis. Kemudian berturut-turut pada usia 2, 3, dan 4 bulan, bayi mendapatkan lagi vaksin polio bersamaan dengan pemberian vaksin Pentavalen. Ketika bayi memasuki usia 9 bulan, imunisasi campak perlu diberikan.

“Jadi, antara usia 0 hari hingga genap 1 tahun, bayi setidaknya dibawa sebanyak 5 kali ke fasilitas kesehatan untuk melengkapi imunisasinya”, tambah Menkes.

Pada kesempatan yang sama, Menkes juga mencanangkan Imunisasi Lanjutan pada Anak Batita (bawah tiga tahun). Imunisasi lanjutan ini diberikan pada semua anak usia 1,5 dan 2 tahun, guna meningkatkan kekebalan terhadap campak, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B dan Hib.

Program penguatan kekebalan dengan imunisasi pentavalen dan program imunisasi lanjutan akan dimulai tahun ini di 4 Provinsi, yaitu Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Untuk selanjutnya, pelaksanaan program serupa di Provinsi lainnya di seluruh Indonesia akan dimulai pada tahun 2014.

“Vaksinasi penting bagi kesehatan masyarakat. Program imunisasi merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan kesehatan karena dapat mencegah kesakitan, kematian dan kecacatan”, tandas Menkes

Imunisasi tidak hanya memberikan kekebalan perorangan terhadap penyakit, melainkan juga membentuk kekebalan masyarakat. Pemberian imunisasi Polio misalnya, apabila terdapat satu saja anak yang tidak diimunisasi dan terinfeksi virus tersebut, maka ia berotensi besar untuk menularkan penyakit pada anak-anak lain yang belum memiliki kekebalan karena tidak diimunisasi. Karena itu, jika semua anak sudah mendapatkan imunisasi, maka tidak ada seorang anak pun yang akan menderita lumpuh layu karena terserang virus Polio.

Program Imunisasi di Indonesia telah mencapai sukses ditandai dengan: (1) hilangnya penyakit cacar yang mematikan sejak tahun 1974, (2) tidak ditemukan lagi penderita Polio sejak tahun 2006; dan (3) Tetanus pada ibu dan bayi baru lahir sudah tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia Bagian Barat dan Tengah. Pada tahun 2012, cakupan Imunisasi dasar lengkap pada bayi di Indonesia mencapai 86,8%. Dengan demikian, sudah lebih dari 4 juta bayi di Indonesia telah mendapatkan imunisasi lengkap pada tahun tersebut. Angka ini melampaui target yang telah ditetapkan, yakni sebesar 85%.

Imunisasi adalah kebutuhan dunia. Badan dunia seperti World Health Organization (WHO) dan United Nations Chilren’s Fund (UNICEF) mengerahkan sumber daya dan melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung program imunisasi di seluruh dunia. Imunisasi merupakan isu kesehatan penting yang bahkan menggugah berbagai organisasi tingkat dunia untuk bergabung dalam sebuah kemitraan, salah satunya GAVI Alliance. Aliansi ini menyediakan sumber daya yang diperlukan negara-negara untuk memastikan agar anak-anak terhindar dari penyakit serta kematian serta tumbuh sehat hingga usia dewasa.

Kesempatan tersebut menjadi momentum penting bagi Menkes untuk meminta perhatian para Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia bersama jajaran serta segenap masyarakat untuk melakukan upaya-upaya mendukung imunisasi demi melindungi seluruh anak Indonesia dari ancaman penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.

“Pemerintah di setiap tingkatan pemerintahan perlu menyadari bahwa imunisasi adalah investasi, karena biaya pencegahan akan selalu lebih murah daripada biaya pengobatan dan biaya lain yang muncul jika seseorang telah jatuh sakit”, kata Menkes.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Jaminan Kesehatan Nasional Terancam Gagal

blank

Pembekalan dan Pelepasan Dokter dan Dokter Gigi PTT Tahun 2013

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.