Kebakaran hutan yang belakangan terjadi, menimbulkan gangguan kesehatan berarti. Akibatnya terjadi peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas /ISPA (sekitar 5-10%), oleh karena itu surveilans ISPA terus ditingkatkan. Dinas Kesehatan Provinsi Riau membagikan sekitar 50.000 masker di kabupaten/kota dan menyiagakan Posko Penanggulangan selama 24 jam. Saat ini obat dan alat kesehatan masih cukup memadai.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen PP dan PL) Kemenkes RI Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, melalui surat elektronik kepada Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenkes RI, terkait dengan kebakaran hutan yang terjadi di Riau pada bulan Agustus 2013. Selain itu, Prof. Tjandra jugamenginstruksikan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) (UPT Ditjen P2PL) di Riau guna membantu korban kebakaran hutan tersebut.
Menurut Prof Tjandra, kebakaran hutan di Riau hingga tanggal 30 Agustus 2013. Kabupaten Pelalawan merupakan daerah yang paling banyak asapnya. Sesuai arah angin, asap juga sudah sampai ke Pekanbaru.
Data ISPU di Pekanbaru pada tanggal 30 Agustus 2013 sekitar 202, dengan jarak pandang 800m dan titik api di Riau meningkat menjadi 81 dari 71. Saat ini, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Pekanbaru relatif membaik, dibanding dari 3 hari yang lalu ISPU di Pekanbaru mencapai 400, lanjut Prof. Tjandra.
Prof. Tjandra menambahkan bahwa saat ini kota Dumai relatif lebih bersih, dan bandara Dumai tidak terganggu. Seluruh KKP di Provinsi Riau (Pekanbaru, Dumai, Tembilahan) juga sudah menyiapkan tim untukmembantu Dinas Kesehatan di lokasi masing-masing, selain tugas KKP di lingkungan bandara dan pelabuhan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail [email protected].