Dari 32 kloter embarkasi Makasar, 16 kloter (5.904 jemaah haji) sudah diberangkatkan. Keberangkatan jemaah haji tersebut, mulai tanggal 9 September- 9 Oktober 2013. Dari 5.904 jemaah haji yang diberangkatkan, terdapat 2.653 jemaah dengan risiko tinggi (Risti) atau sekitar 44,4%. Jenis penyakit pada jemaah haji dengan risiko tinggi seperti hipertensi, diabetes melitus, pembesaran jantung, iskemia, reumatoid.
Pada (24/9), Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, mengunjungi kegiatan pelayanan kesehatan di asrama haji Sudiang Makasar. Kegiatan yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Makasar, yaitu penyuluhan kesehatan pada seluruh jemaah saat masuk asrama, juga pada saat khotbah yang dilakukan di masjid asrama haji, penyuluhan pada petugas haji, petugas kesehatan, kepala rombongan dan kepala regu. Selain itu, penyuluhan pelayanan kesehatan juga dilakukan pada jemaah yang sedang berobat ke Poliklinik maupun pada setiap kesempatan saat sedang di asrama haji.
“Kegiatan pelayanan kesehatan Haji yang dilakukan KKP Makasar juga dilakukan di 14 asrama embarkasi haji di Indonesia”, menurut Prof. Tjandra.
Sementara itu, pengawasan kesehatan lingkungan dan kebersihan juga terus dilakukan oleh KKP Makasar, seperti pengawasan katering di asrama haji (termasuk pemeriksaan sample makanan di laboratorium).
Kemudian dilakukan perawatan dan pengobatan, yaitu kepada jemaah yang berobat di Poliklinik asrama haji (jumlah pasien 400 orang), jemaah yang dirujuk ke Rumah Sakit ada 9 orang (0,15%), dan kepada jemaah haji yang batal berangkat sebanyak 4 orang/ 0,07% (1 orang meninggal, 2 orang hamil, dan 1 orang sakit berat).
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail [email protected].