Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 03/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Menkes Luncurkan RAN PPAKI 2013-2015, RAN PPIA 2013-2017 dan Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan

Rokom by Rokom
26 September 2013
Reading Time: 4 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Peluncuran RAN PPAKI, RAN PPIA dan Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu. 26 September 2013.Kamis pagi (26/9), Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, meluncurkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (RAN PPAKI) tahun 2013-2015, Rencana Aksi Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (RAN PPIA) tahun tahun 2013-2017, dan Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.

“Hal ini dilakukan guna memfokuskan percepatan pencapaian target Millenium Development Goal (MDG) poin 5, yaitu meningkatkan kesehatan ibu, mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) dan akselerasi peningkatan cakupan dan pelayanan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak”, ujar Menkes di sela-sela kegiatan peluncuran RAN PPAKI 2013-2015, RAN PPIA 2013-2017 dan Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, yang dilanjutkan dengan pembukaan seminar Upaya Peningkatan Kesehatan Ibu di Indonesia Menjelang Berakhirnya MDGs tahun 2015, di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

RAN PP AKI dan RAN PPIA memuat berbagai program kesehatan sebagai acuan setiap perencanaan kegiatan di tingkat pusat maupun di tingkat daerah dalam upaya menurunkan kematian ibu dan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak. Sementara itu, Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu berisi panduan bagi tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dalam menangani kasus kebidanan, deteksi dini komplikasi kebidanan dan penanganan keadaan darurat serta persiapan untuk rujukan.

Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (RAN PPAKI) 2013-2015
Estimasi berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1990-2007 dengan perhitungan exponensial, AKI di Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan baru mencapai 161 per 100.000 kelahiran hidup, sementara target MDG yang harus dicapai adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk itu, Kemenkes RI menyusun RAN PP AKI 2013-2015 yang berfokus pada 3 strategi dan 7 program utama

Tiga Tantangan Utama adalah (1) Akses ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah membaik, tetapi cakupan dan kualitas belum optimal; (2) Terbatasnya ketersediaan sumber daya strategis untuk kesehatan ibu dan neonatal; (3) Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu.

Tiga Strategi adalah (1) Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu; (2) Peningkatan peran Pemerintah Daerah terhadap Peraturan yang dapat mendukung secara efektif pelaksanaan program; (3) Pemberdayaan keluarga dan masyarakat.

Tujuh Program Utama meliputi: (1) Penyediaan pelayanan KIA di tingkat desa sesuai standar; (2)aPenyediaan fasyankes di tingkat dasar yang mampu memberikan pertolongan persalinan sesuai standar selama 24 jam 7 hari seminggu; (3) Penjaminan seluruh Puskesmas Perawatan, Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan Rumah Sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif ( RS PONEK) selama 24 jam 7 hari seminggu berfungsi sesuai standar; (4) Pelaksanaan rujukan efektif pada kasus komplikasi; (5) Penguatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam tata kelola desentralisasi program kesehatan, seperti regulasi, pembiayaan, dan lain; (6) Pelaksanaan kemitraan lintas sektor dan swasta; (7) Peningkatan perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat melalui pemahanan dan pelaksanaan P4K serta Posyandu.

Rencana Aksi Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (RAN PPIA) 2013-2017
Upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak sangat penting, karena lebih dari 90% bayi yang terinfeksi HIV sumber penularannya berasal dari ibu dengan HIV. Kemenkes terus berupaya untuk meningkatkan cakupan dan pelayanan PPIA. Tahun 2012, fasilitas pelayanan kesehatan Pemerintah maupun swasta yang telah menyelenggarakan pelayanan PPIA berjumlah 287, terdiri dari 106 Rumah Sakit dan 181 Puskesmas.

Secara umum, kebijakan pelayanan PPIA tahun 2013-2017, yaitu: (1) Pelayanan pencegahan penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) diintegrasikan pada layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berancana (KB) dan Konseling Remaja di setiap jenjang pelayanan kesehatan dengan ekspansi secara bertahap dan melibatkan peran swasta, LSM dan komunitas; (2) PPIA dalam pelayanan KIA merupakan bagian dari Program Nasional Pengendalian HIV-AIDS dan IMS; (3) Setiap perempuan yang datang ke layanan KIA-KB dan remaja harus mendapatkan informasi mengenai PPIA; (4) Di daerah epidemi HIV meluas dan terkonsentrasi, tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan wajib menawarkan tes HIV kepada semua ibu hamil secara inklusif pada pemeriksaan laboratorium rutin lainnya saat pemeriksaan antenatal atau menjelang persalinan; (5) Di daerah epidemi HIV rendah, penawaran tes HIV oleh tenaga kesehatan diprioritaskan pada ibu hamil dengan IMS dan TB. Pemeriksaan dilakukan secara inklusif dengan pemeriksaan laboratorium rutin lainnya saat pemeriksaan antenatal atau menjelang persalinan; (6) Daerah yang belum mempunyai tenaga kesehatan yang mamp /berwenang memberikan pelayanan PPIA, dapat merujuk ibu hamil ke fasilitas pelayanan HIV yang memadai atau melimpahkan wewenang (task shifting) kepada tenaga kesehatan lain yang terlatih (penetapan daerah yang memerlukan task shifting petugas, diputuskan oleh kepala dinas kesehatan setempat); (7) Setiap ibu hamil yang positif HIV wajib diberi obat ARV dan mendapatkan pelayanan perawatan, dukungan dan pengobatan lebih lanjut (PDP); (8) Kepala Dinas Kesehatan merencanakan ketersediaan logistik (obat dan tes HIV) berkoordinasi dengan Ditjen PP&PL kKemenkes; (9) Pelaksanaan Persalinan, baik pervaginam atau per abdominan harus memperhatikan indikasi obstetrik ibu dan bayinya serta harus menerapkan kewaspadaan standar; (10) Sesuai dengan kebijakan program bahwa makanan terbaik untuk bayi adalah pemberian ASI secara eksklusif 0-6 bulan. Untuk itu maka Ibu dengan HIV perlu mendapat konseling laktasi dengan baik sejak perawatan antenatal pertama sesuai dengan pedoman. Namun apabila ibu memilih lain (susu formula), maka ibu, pasangannya dan keluarga perlu mendapat konseling makanan bayi yang memenuhi persyaratan teknis.

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
Kurangnya pengetahuan medis tenaga kesehatan di pusat-pusat pelayanan kesehatan primer terutama dalam menangani kasus kebidanan, deteksi dini komplikasi kebidanan dan penanganan keadaan darurat, berpengaruh terhadap angka kematian ibu (AKI). Sehubungan dengan hal tersebut, dibutuhkan panduan teknis sederhana yang berisi: standar perawatan antenatal, manajemen kebidanan darurat dan persiapan untuk rujukan ke pusat pelayanan medis yang lebih tinggi.

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan terdiri dari 6 BAB, yaitu: BAB 1 Kegawatdaruratan dalam Kehamilan dan Persalinan; BAB 2 Kehamilan dan Persalinan Normal; BAB 3 Kehamilan dan Persalinan dengan Masalah; BAB 4 Masalah Nifas; BAB 5 Kontrasepsi; BAB 6 Sistem dan Cara Rujukan.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes dan MD Anderson Cancer Center Jalin Kerja Sama Atasi Kanker

3 Februari 2023
blank

Hasil Sero Survei ke-3 : Antibodi Tertinggi pada Orang yang Booster

3 Februari 2023
blank

Sukseskan Reformasi Rumah Sakit, Menkes Akan Tiru Inovasi Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Iskak Tulungagung

2 Februari 2023
blank

Kemenkes Bersama Komisi IX DPR RI Pastikan Penyiapan Fasilitas Kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN)

2 Februari 2023
blank

Menkes Budi Minta pokja RCCE Dukung Komunikasi Penyakit Lainnya

2 Februari 2023
blank

Inovasi Teknologi Kesehatan Perlu Peran Universitas

2 Februari 2023
Next Post
blank

Menkes: Angka Kematian Ibu di Indonesia, Mari Turunkan Segera

blank

Laporan Harian Penyelenggaraan Operasional Kesehatan Haji Hari Ke-16

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.