Larantuka, 17 Juli 2014
Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH mengapresiasi program 2H2 Center di Kabupaten Flores Timur (Flotim) yang berdiri tahun 2010. Apresiasi ini disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke desa Larantuka, Flotim, provinsi NTT (17/7). Dengan program ini, Kabupaten Foltim berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi dari 14 orang pada tahun 2009 menjadi 7 orang pada tahun 2012.
“Program 2H2 Center merupakan praktek cerdas pengurangan angka kematian ibu dan anak,” tegas Menkes saat melakukan kunjungan kerja ke RSUD Larantuka (17/7). Meski demikian, Menkes mengingatkan agar menciptakan generasi yang sehat dan cerdas harus dimulai dari hulu, sementara program 2H2 Center baru menyentuh persoalan di hilir saja.
Menurut Menkes, tindakan yang harus dilakukan di hulu adalah memperhatikan kesehatan remaja karena remaja adalah calon orang tua. Selama ini, sebagian besar remaja tidak dipersiapkan untuk kesehatan reproduksi. Akibatnya, sebagian besar ibu hamil sebenarnya tidak sehat.
“Andaikan ibu sehat, suami istri sehat, perencanaan kehamilan matang, maka kita bisa harapkan bayi yang dikandung itu lebih sehat. Jangan sampai ada kehamilan karena kecelakaan. Kehamilan harus dimulai dengan adanya komitmen kedua orang tua. Karena itu keluarga berencana sangat penting,” tambahnya.
Ia berharap, calon orang tua baik ibu maupun bapak tidak merokok. Ia menyebutkan, akibat rokok sangat jahat. Selain meracuni perokok, juga orang disekitarnya.
Berbagai upaya pengendalian angka kematian ibu dan bayi telah dilakukan Dinas Kabupaten Flotim. “Tapi hasilnya angka tersebut masih tetap tinggi,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flotim dr. Yosep Usep Aman.
Belajar dari pengalaman, dr. Yosep tahu bahwa ada masa-masa kritis bagi seorang ibu hamil yang akan melahirkan dan ini sering terabaikan. Yakni 2 hari sebelum melahirkan dan 2 hari sesudah melahirkan (2H2). “Masa kritis ini adalah masa yang tepat bagi tenaga kesehatan untuk melakukan intervensi. Sehingga ibu hamil akan didampingi selama proses persalinan dan menjalankan persalinan yang aman dan nyaman. Bayi yang dilahirkan pun selamat,” ujarnya.
Dr. Yoseph menegaskan, dampak dari pelaksanaan serta kehadiran 2H2 Center sangat jelas dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Selain itu, program ini berkontribusi pada indeks pembangunan kesehatan masyarakat (IPKM) Kabupaten Flotim pada urutan kedua di provinsi NTT.
“Kita harus ubah moto yang menjadi motivasi kita. Jangan ibu dan anak selamat saja, tapi ibu sehat dan selamat, anak selamat dan sehat,” katanya dalam sambutannya dihadapan pejabat Pemerintah Provinsi NTT, Kabupaten Flores Timur dan tenaga kesehatan di halaman Rumah Sakit Umum Daerah Larantuka, Kamis (17/7).
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email kontak@depkes.go.id.