Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 28/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Menkes Lantik Anggota BPRS, Komite PRA, serta Serahkan Sertifikat JCI

Rokom by Rokom
16 Oktober 2014
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Menkes dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH melantik 5 anggota Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Periode 2014-2017 dan 22 anggota Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (PRA) Periode 2014-2019, di Jakarta (16/10). Bersamaan dengan itu, Menkes juga mencanangkan Gerakan Penggunaan Antimikroba Bijak dan menyerahkan Sertifikat Akreditasi Internasional kepada 5 lima rumah sakit (RS).

 

Hadir pada acara ini Wakil Menteri Kesehatan, Dirut BPJS, Kepala Badan POM, Ketua KKI, Para Direktur Utama RS, Wakil-wakil Organisasi Profesi, Organisasi Kemasyarakatan, dan Kepala Perwakilan WHO di Indonesia.

 

Pembentukan BPRS merupakan amanat  UU Nomor 44 tahun 2009 tentang RS. Dalam menjalankan tugasnya, BPRS  bersifat independen dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan. Tugas BPRS adalah melakukan pembinaan dan pengawasan eksternal yang bersifat non-teknis di bidang perumahsakitan dengan melibatkan unsur masyarakat. Di samping itu, BPRS juga bertugas membangun sistem informasi – termasuk pelaporan – sebagai bagian  dari jejaring  BPRS dan BPRS Provinsi.

 

Dalam PP No. 49 tahun 2013 tentang BPRS mengamanatkan bahwa Gubernur dapat membentuk BPRS Provinsi. Terkait ini, Menkes mengimbau kepada seluruh Gubernur di Indonesia untuk mempertimbangkan pembentukan BPRS Provinsi di daerahnya masing-masing.

 

“BPRS Provinsi sangat penting agar hak dan kewajiban pasien serta RS dapat dijaga dan etika RS serta etika profesi benar-benar diterapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Menkes.

 

Menkes juga menyerahkan buku pedoman Pengendalian resistensi Obat (PRA) di RS kepada RSUD dr. Soetomo, Surabaya sebagai perwakilan dari  RS kelas A; RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta sebagai perwakilan RS kelas B; RSU Annisa, Tangerang sebagai wakil RS kelas C; RS Bhayangkara Sespimma Polri, Jakarta sebagai wakil RS kelas D.

 

Menkes menyatakan bahwa resistensi antimikroba merupakan masalah serius di dunia. Indonesia telah menyepakati upaya koordinasi di tingkat regional dan global dalam pengendalian  resistensi antimikroba. Hasil penelitian Antimicrobial Resistance in Indonesia :  Prevalence and Prevention yang disebut AMRIN Study tahun 2000-2005 menunjukkan bahwa masalah resistensi antimikroba merupakan masalah kesehatan penting di  Indonesia.

 

AMRIN dilaksanakan di beberapa RS di  Surabaya dan Semarang dan hasilnya menunjukkan adanya masalah resistensi antimikroba atau antimicrobial resistance di RS Indonesia. Oleh karena itu, dianggap perlu untuk membentuk Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba.

Komite ini bertugas menyampaikan rekomendasi kepada Menteri Kesehatan untuk penyusunan kebijakan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan penanggulangan resistensi antimikroba.

 

Menkes meminta seluruh jajaran Pemerintah di Tingkat Pusat dan Daerah serta masyarakat  segera melakukan upaya agar penggunaan antimikroba dilakukan dengan bijak – sesuai indikasi, disertai dengan informasi yang jelas dan benar-benar dapat dipahami agar tidak sembarangan mengonsumsi antimikroba tanpa resep dokter.

 

“Hendaknya masalah resistensi antimikroba ini benar-benar menjadi kepedulian kita bersama dan kepedulian semua pihak yang terlibat dalam proses perencanaan, produksi, penyimpanan dan distribusi obat, dan penegakan hukum atau law enforcement,” tegas Menkes.

 

Pada kesempatan tersebut, Menkes juga menyerahkan Sertifikat Akreditasi Internasional dari Joint Commission International (JCI) kepada 1 RS Pemerintah dan 4 RS Swasta. Penerima sertifikat adalah RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta dan 4 RSU Awal Bros di Bekasi, Tangerang, Pekanbaru, dan Batam.

 

Menkes menyatakan, sebanyak 13 RS di Indonesia telah memperoleh akreditasi internasional dari JCI. “Kita amat berbangga karena hari ini ada 5 rumah sakit lagi yang mendapatkan akreditasi internasional,” tambahnya.

 

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500 567, SMS 081281562620, faksimili (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e mail kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Seluruh Pihak Harus Perkuat Komitmen bagi Pelaksanaan UKS

blank

Panduan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50 tahun 2014

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.