Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 07/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Penyakit Kusta Bisa Disembuhkan Tanpa Cacat, Kuncinya Berobat Tuntas

Rokom by Rokom
16 Januari 2015
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Seringkali penderita kusta datang ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah dalam keadaan terlambat dan dalam keadaan cacat. Padahal, penyakit kusta sebenarnya dapat disembuhkan tanpa harus disertai kecacatan. Kuncinya adalah pengobatan secara tepat dan tuntas.

Demikian pernyataan Direktur Pengendalian Penyakit Pengendalian Penyakit Menular Langsung (PPML) Kemenkes RI, dr. Sigit Priohutomo, MPH, pada kegiatan temu media bertajuk “Kebijakan Pengendalian Kusta di Indonesia”, di Kantor Kemenkes RI, Jakarta (16/1).

“Upaya kita saat ini adalah penemuan dini kasus kusta, sebelum terjadi kecacatan. Karena jika sudah terjadi kecacatan, akan meninggalkan sequelle atau akibat sisa, sekalipun diobati dan sembuh, serta tidak menularkan. Tetapi sequelle itulah yang menimbulkan stigma”, ujar dr. Sigit.

Saat ini, angka kecacatan tingkat II penyakit kusta berhasil diturunkan, dari 8,71 per 1.000.000 penduduk pada tahun 2012, menjadi 6,82 per 1.000.000 penduduk pada tahun 2013. Adapun terdapat dua istilah tingkatan kecacatan pada penderita kusta, yaitu tingkat I dan II. Kecacatan tingkat I adalah cacat yang belum terlihat atau belum ada perubahan pada anatominya. Sementara kecacatan tingkat II adalah sudah terjadi perubahan yang nampak pada anatomi penderita kusta.

Sementara itu, Ketua Komite Ahli Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia, Dr. dr. Hariadi Wibisono, MPH, menyatakan bahwa seringkali masyarakat mengabaikan gejala awal pada kusta, yakni bercak putih pada kulit yang mirip seperti panu. Namun yang membedakan adalah panu biasanya disertai gatal, sedangkan pada kusta relatif tidak berasa.

“Ketidakterasaan atau mati rasa pada gejala kusta inilah yang sering diabaikan oleh penderita. Padahal, jika terus dibiarkan penyakit akan terus berkembang dan bisa memicu kebutaan, tangan dan kaki mati rasa, bahkan jari-jari kiting dan memendek. Bahkan penderita kusta yang parah, jika berjalan bisa tidak menyadari bila telapak kakinya tertusuk paku, bahkan jempol hilang pun tidak terasa”, terang dr. Hariadi.

Kusta adalah penyakit yang disebabkan kuman mycobacterium lepra yang menyerang kulit dan saraf tepi. Penderita kusta yang tidak diobati berpotensi menularkan kepada orang lain dengan kontak erat dan dalam kurun waktu yang lama. Salah satu alasan penderita kusta tidak berobat karena stigma di masyarakat. Akhirnya, penderita kusta akan menyembunyikan diri dan tidak mau keluar rumah untuk berobat.

“Ini yang disayangkan, kusta sebenarnya bisa disembuhkan jika diobati sejak dini”, kata dr. Hariadi.

Selain itu, Pemerintah juga sudah menyediakan obat bagi para penderita secara gratis di Puskesmas. Untuk penderita kusta kering (pausi basiler), obat harus dikosumsi selama 6 bulan. Sedangkan untuk kusta basah (multi basiler), pengobatan dilakukan selama 12 bulan.

“Berobatlah ke Puskesmas, obatnya gratis. Pengobatan kusta itu memang lama, jadi jangan menyerah!”, tandas dr. Hariadi.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Tags: 2015berobatBisacacatdisembuhkanKesehatankuncinyaKustapenyakittanpaTuntas
ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

RSCM Masuk Peringkat 36 Dunia Pada Academic Medical Center 2023

7 Februari 2023
blank

Kemenkes Kejar Target Semua RS Bisa Layani Pasien Kanker

7 Februari 2023
blank

Dukung Peningkatan Layanan Jantung Anak di Indonesia, IDAI-PERKI Tandatangani MoU

6 Februari 2023
blank

Deteksi Dini Stroke, RS PON Hadirkan Layanan Unggulan Brain Check Up

7 Februari 2023
blank

Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif

6 Februari 2023
blank

Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi ini

7 Februari 2023
Next Post
blank

Kemenkes Targetkan Tiap Provinsi Eliminasi Kusta pada 2019

blank

Bercak Putih di Kulit, Mungkin Bukan Panu Tapi Gejala Awal Kusta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.