Bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun yang ke-14, Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) meluncurkan beberapa inovasi berupa aplikasi yang dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat secara online maupun melalui smartphone, diantaranya Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) versi mobile, Sistem Aplikasi Persetujuan Iklan Obat (e-SIAPIK), serta aplikasi Ayo Cek Gizi Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS).
“Pengawasan makanan, khususnya pangan jajanan anak sekolah harus diawasi dengan baik dan secara rutin berkesinambungan karena memegang peranan penting dalam memberikan asupan energi bagi anak-anak usia sekolah”, ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat memberikan sambutan pada peringatan hari ulang tahun Badan POM ke-14 yang mengusung tema “Inovasi Badan POM untuk Melayani Anda”, di Jakarta, Rabu pagi (11/2).
Menurutnya, pangan jajanan anak sekolah (PJAS) merupakan hal yang sangat penting mengingat anak sekolah merupakan cikal bakal sumber daya manusia suatu bangsa, karena pembentukan kualitas SDM sejak masa sekolah mempengaruhi kualitasnya saat mereka mencapai usia produktif.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI, dr. Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), menyoroti permasalahan masih adanya produk jamu yang mengandung bahan kimia atau obat-obatan.
“Kita harus menjaga jamu kita benar-benar terjamin. Jamu adalah heritage atau budaya bangsa kita yang harus dijaga”, tutur Menkes.
Selanjutnya, Menkes juga mengharapkan Badan POM turut melakukan pengawasan iklan karena saat ini sudah begitu banyak layanan kesehatan dipopulerkan melalui iklan yang tidak bertanggung jawab.
Di akhir sambutannya, Menkes memberikan apresiasi tinggi bagi inovasi yang dilakukan Badan POM, dalam rangka meningkatkan kinerja pengawasan obat dan makanan serta pelayanan publik bagi masyarakat. Kepada masyarakat, Menkes juga menegaskan bahwa permasalahan pangan dan obat-obatan berpangkal dari perilaku masyarakat dan berujung pada permasalahan kesehatan.
“Kepada Badan POM, seluruh stakeholder dan masyarakat, kita bermitra dan bergandengan tangan untuk atasi masalah yang ada, melindungi agar terwujud generasi cerdas, mandiri kreatif dan inovatif”, tandas Menkes.
Selain tiga aplikasi tersbeut, Badan POM juga meluncurkan tiga buku pedoman, yaitu Ekspor Obat Tradisional; uji Toksisitas Non Klinik secara In-Vivo; dan Cara Ritel Pangan yang Baik di pasar Tradisional.
Informasi tentang Obat dan Makanan, masyarakat dapat menghubungi contact center HALO BPOM melalui nomor 1500-533, SMS 0812-19999-533, e-mail halobpom@pom.go.id atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar atau Balai POM di seluruh Indonesia.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan email kontak@depkes.go.id.