Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Kamis, 26/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Bersama Tingkatkan Cakupan Imunisasi, Menjaga Anak Tetap Sehat

Rokom by Rokom
26 April 2015
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Dari 194 negara anggota WHO, 65 di antaranya memiliki cakupan imunisasi Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT) di bawah target global 90%. Untuk menghapus kantong-kantong wilayah dimana banyak anak-anak tidak terlindungi dari penyakit yang sebenarnya dapat dicegah melalui imunisasi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengajak negara-negara untuk bekerja lebih intensif bersama mencapai target cakupan imunisasi, dengan mengusung tema Close the Immunization Gap, Vaccination for All sebagai tema Pekan Imunisasi Dunia, tanggal 24-30 April 2015.

Diperkirakan di seluruh dunia, pada tahun 2013, 1 dari 5 anak atau sekitar 21,8 juta anak tidak mendapakan imunisasi yang bisa menyelamatkan nyawa mereka. Di Indonesia, Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) mencapai 86,8%,dan perlu ditingkatkan hingga mencapai target 93% di tahun 2019. Universal Child Immunization (UCI) desa yang kini mencapai 82,9% perlu ditingkatkan hingga mencapai 92% di tahun 2019.

“Di tingkat nasional, kita mengharapkan target Imunisasi Dasar Lengkap 91%  dan UCI Desa 84% pada akhir tahun 2015 ini,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dr HM Subuh, MPPM. Tema global PID 2015 adalah Close the Immunization Gap, Vaccination for All, sementara tema nasionalnya adalah “Bersama wujudkan imunisasi yang tinggi dan merata”.

Di berbagai negara di dunia, kurangnya persediaan vaksin, akses terhadap layanan kesehatan, kurangnya pengetahuan masyarakat serta kecilnya dukungan  politis dan financial menjadi penyebab kesenjangan cakupan imunisasi. Kondisi geografis Indonesia juga merupakan tantangan bagi program imunisasi, selain kurangnya pengetahuan masyarakat dan kurangnya informasi tentang imunisasi, Pemerintah juga telah menggiatkan program promosi kesehatan dalam rangka penyebarluasan informasi tentang pentingnya imunisasi.

Kementerian Kesehatan telah melakukan upaya untuk menjamin akses pelayanan imunisasi di daerah sulit dan sulit dijangkau dengan bekerja sama dengan lintas sektor lainnya, menjamin ketersediaan vaksin, pelatihan bagi petugas kesehatan serta upaya-upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui berbagai media dan iklan layanan masyarakat.

Selain itu, pemerintah juga telah bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat untuk terus menerus melakukan edukasi kepada masyarakat serta memperluas akses dan cakupan terhadap imunisasi. Di sisi lain, pemerintah memastikan keterjaminan persediaan vaksin dengan dukungan PT BioFarma, produsen vaksin nasional yang produknya telah digunakan di 131 negara termasuk negara-negara berpenduduk mayoritas muslim.

 

Tenaga kesehatan tentu saja memegang peranan teramat penting mengingat mereka berada di garda terdepan, memberikan informasi yang benar dengan cara yang tepat kepada para orang  tua atau wali anak yang tergolong dalam usia imunisasi dasar lengkap (0-12 bulan), kemudian mengajak dan mengingatkan orang tua untuk membawa anak-anak mereka ke Puskesmas,  Posyandu dan fasilitas kesehatan lain untuk mendapatkan imunisasi.

Para orang tua selayaknya menjadikan imunisasi satu dari berbagai hak anak yang  harus diberikan kepada anak. Dengan imunisasi, anak terhindar dari kesakitan, kecacatan bahkan kematian yang dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit yang sebenarnya dapat dicegah oleh imunisasi seperti Hepatitis B, TBC, Polio, Difteria, Pertusis, Tetanus, Campak, Pneumonia  dan Meningitis yang disebabkan Hemofilus tipe b.

Pemerintah daerah perlu mengupayakan peningkatan cakupan imunisasi, sebagai bagian dari tanggungjawab melindungi anak-anak di wilayahnya. Anak yang terkena penyakit yang dapat dicegah imunisasi, dapat menyebarkan penyakit ini ke banyak anak lain. Perlu diketahui, penyakit-penyakit yang disebutkan di atas dapat menyebar dengan cepat, bahkan melewati batas negara. Dengan imunisasi, kita melindungi anak-anak kita dan anak-anak di seluruh dunia.

Bergandeng tangan dengan melakukan percepatan upaya, penguatan program imunisasi rutin, mendukung upaya pengembangan vaksin yang lebih baik. Bersama, kita mewujudkan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata.

Puncak PID di Indonesia dilaksanakan di Lapangan Monas Jakarta, Minggu (26/4). Serangkaian kegiatan diantaranya adalah gerak jalan keluarga sehat yang diikuti 5.000 peserta; Sarasehan “Pentingnya Imunisasi” bersama Kak Seto, Ust. Budi Prayitno, dr. Sujatmiko, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, dan Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes.

Pada kesempatan tersebut Menkes Prof. Dr. Nila Moeloek, Sp.M(K) meluncurkan Buku KIA revisi 2015 yang mengalami beberapa perubahan dari sebelumnya diantaranya Memperpanjang masa penggunaan, dari yang sebelumnya digunakan sejak ibu hamil sampai anak usia lima tahun menjadi sampai anak usia enam tahun terintegrasi dengan Program Anak Usia Dini (PAUD); Menginformasikan lebih banyak tentang hak pelayanan kesehatan yang diperoleh ibu hamil, bersalin,nifas, bayi baru lahir dan anak usia 29 hari – 6 tahun terkait dengan kesehatan ibu dan anak, imunisasi dan gizi termasuk penentuan status gizi dan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang serta penambahan jenis pelayanan imunisasi seperti imunisasi Hib dan IPV. Digunakan sebagai salah satu persyaratan pada Program Keluarga Harapan dan Jaminan Kesehatan Nasional.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Tags: anakBersamaCakupanimunisasiMenjagasehatTetapTingkatkan
ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
blank

Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat

20 Januari 2023
Next Post
blank

Kemenkes Cegah dan Berantas Tindak Pidana Pencucian Uang

blank

Menkes Lantik Tim Nusantara Sehat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.