Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Kamis, 26/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Indonesia Sampaikan Rancangan Strategi Teknis Global Malaria Pasca 2015

Rokom by Rokom
28 Mei 2015
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jenewa – Malaria masih menjadi masalah dunia termasuk di 11 negara WHO SEAR yaitu Bangladesh, Butan, PDR Korea, India, Indonesia, Maldives, Myanmar, Nepal, Srilanka, Thaland, dan Timor Leste. Namun demikian program pengendaiannya terus menunjukkan hasil yang signifikan.

 

SEAR mengangkat masalah ini di WHA berdasarkan pengalaman dan beberapa data yang ditemukan program pengendalian malaria di SEAR selama dekade terakhir. Semua negara endemik malaria di SEAR memiliki kemajuan signifikan untuk menghilangkan malaria sebelum 2030. “Tiga negara di SEAR yang berkontribusi lebih dari 90% kasus malaria dan kematian telah mengalami kemajuan signifikan”, demikianpernyataan delegasi Indonesia. Sisa beban tinggi malaria di SEAR, ada pada daerah-daerah yang susah dijangkau, seperti hutan atau pinggiran hutan, daerah perbatasan dengan negara tetangga dimana akses terhadap pelayanan kesehatan merupakan kendala, dan proyek-proyek pembangunan seperti agro-kehutanan, pertambangan, perkebunan dan konstruksi jalan serta bendungan. Kemudahan hubungan antar negara dan perjalanan, juga meningkatkan risiko munculnya malaria. Program pengendalian dan eliminasi malaria memerlukan kerjasama antar negara dan kerjasama regional serta internasional.

 

Meski telah banyak kemajuan, namun ada beberapa tantangan utama yang perlu diatasi, termasuk dukungan keuangan yang berkelanjutan baik dari sumber nasional dan internasional, resistensi obat termasuk resistensi artemisinin, resistensi insektisida, pengendalian transmisi luar rumah (outdoor transmission), penjangkauan kepadapopulasi berisiko, dan peningkatan kapasitas teknis dan manajerial.Kerjasama lintas sektor dan antar-negara juga penting. Negara-negara di kawasan ini harus didukung untukmenghasilkan diagnostik malaria yang berkualitas, obat-obatan, kelambu berinsektisida tahan lama (long laating insecticide nets) dan alat-alat lainnya. Penelitian operasional untuk menemukan inovasi dalam mencapai cakupan intervensiuniversal (universal coverage) terhadap malaria perlu dilakukan secara sistematis. Kami percaya bahwa tantangan ini juga dihadapi oleh beberapa kawasan lain.

 

Sehubungan dengan hal tersebut, tantangan global, seperti perubahan iklim, juga perlu diperhatikan dalam eliminasi malaria. Kita pahami bersama, bahwa perubahan iklim, memiliki beberapa pengaruh pada dinamika bionomic vektor.

 

Sekretariat WHO telah membuat rancangan Resolusi Strategi Teknis Global : Pasca 2015. Rancangan ini sangat bermanfaat untuk eliminasi malaria dari wilayah SEAR.Negara-negara SEA, mendukung resolusi strategi teknis malaria global 2016-2030 disahkan dalam pertemuan World Health Assembly ke 68. “Kami memahami, untuk mencapai bebas malaria, diperlukan proses terus menerus, secara komprehensif dan terkoordinir, didukung oleh semua elemen pemerintah, non-pemerintah, mitra pembangunan internasional dan masyarakat”, tegas Delri.

Strategi Teknis malaria global, dengan 3 pilar dan 2 elemen pendukung, akan sangat membantu negara-negara anggota, untuk memobilisasi respon multi-sektor yang lebih kuat dan berkelanjutan, dalam mencapai bebas malaria dan mencegah penularan kembali malaria.

 

Tiga pilar adalah menjamin universal akses terhadap pencegahan, diagnosis dan pengobatan malaria; akselerasi upaya eliminasi dan pencapaian status bebas malaria; dan transform Surveilans malaria menjadi intervensi inti.

 

Sementara 2 elemen pendukung adalah pemanfaatan inovasi dan pengembangan penelitian (termasuk vaksin); peningkatan lingkungan yang mendukung dengan melibatkan multisektor.

Indonesia atas nama SEAR juga mengingatkan akanpentingnya menghadapi tantangan Plasmodium vivax malaria. SEAR berkontribusi kurang lebih 2 per 3 dari beban vivax malaria global dan di SEAR hampir 50% kasus malaria, disebabkan oleh vivax malaria.

 

Dalam kondisi ini, SEAR meminta  Direktur Jenderal WHO, untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan, sehingga eliminasi malaria global dapat tepat waktu dan penularan kembali malaria dapat dicegah.

 

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Tags: GlobalindonesiamalariaPasca 2015RancanganSampaikanStrategiTeknis
ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
blank

Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat

20 Januari 2023
Next Post
blank

Pendatang Myanmar (Rohingya) dan Bangladesh Terdampar di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara

blank

Pembekalan 806 Petugas Panitia Penyelenggaran Haji (PPIH) di Mulai

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.