Udara Bersih Napas Segar menjadi tema peringatan HUT ke 30 tahun Yayasan Asma Indonesia (YAI) di RS Persahabatan, Jakarta (28/2). Berbagai rangkaian kegiatan dilaksanakan untuk memeriahkan acara ini, diantaranya senam asma dan deteksi dini gangguan fungsi paru pada 1000 orang dengan alat peakflow meter, sekaligus pemecahan rekor MURI untuk pemeriksaan paru dengan alat tersebut. Selain itu pada kesempatan yang sama, YAI memberi penghargaan kepada para penggiat udara bersih, antara lain Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Surabaya.
Yayasan Asma Indonesia (YAI) memulai kegiatannya tahun 1985 dalam bentuk Klub Asma yang didirikan oleh pasien, keluarga pasien dan beberapa dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan, Rawamangun, Jakarta. Kegiatan yang dilaksanakan berupa konseling atau diskusi dan latihan pernapasan (senam) dipimpin oleh seorang fisioterapis. YAI merupakan mitra strategis bagi salah satu rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan, yakni RSUP Persahabatan sebagai rumah sakit rujukan paru.
Senam asma membantu masyarakat terutama penyandang asma agar dapat membangun badan yang sehat dan jiwa yang kuat. Senam asma juga merupakan salah satu program yang dianggap sukses dan telah disebarluaskan oleh pengurus YAI yang tersebar luas di seluruh Indonesia
Menteri Kesehatan, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek yang hadir pada acara tersebut mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya promotif dan preventif bagi penyandang asma agar dapat mencapai kualitas hidup secara optimal.
“Upaya promotif dan preventif dalam pengendalian asma sangatlah penting di samping upaya pengobatan saat terjadinya serangan”, tutur Menkes.
Menurut Menkes, upaya promotif dapat dilakukan dengan cara menyebarluaskan informasi kepada individu dan keluarga serta masyarakat. Diantaranya, informasi mengenai faktor risiko pencetus dan pemicu asma, perubahan kondisi penyakit, pertolongan pertama bila terjadi serangan (disebut sebagai eksaserbasi), serta kapan harus mencari pertolongan dokter atau tenaga kesehatan lain.
“Setiap orang terutama penyandang asma harusmembudayakan gaya hidup CERDIK”, pesan Menkes.
CERDIK merupakan singkatan dari: Cek kesehatan secara berkalamemeriksakan dirinya secara teratur untuk memantau perkembangan penyakitnya; Enyahkanasap rokok baik dari dirinya atau dari orang lain; Rajin olah raga agarkapasitas paru optimal; Diet dengan gizi seimbang sertamenghindari makanan dan minuman pencetus dan pemicu timbulnya serangan asma; Istirahat cukup; dan Kelola stres dan tidak mengonsumsi alkohol.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.