Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 27/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Kenali dan Deteksi Dini Individu dengan Spektrum Autisme Melalui Pendekatan Keluarga untuk Tingkatkan Kualitas Hidupnya

Rokom by Rokom
13 April 2016
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Di dalam masyarakat, terdapat sekelompok anak yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya, yaitu anak-anak dengan kebutuhan khusus yang disebut anak dengan gangguan spektrum Autistik (GSA) atau lebih sering disebut anak autisme.

Pemberian pemahaman kepada masyarakat melalui pendekatan keluarga agar dapat mengenali dan mendeteksi anak dengan GSA sedini mungkin bertujuan agar individu dengan spektrum Autisme dapat memperoleh dukungan dan hak untuk mendapatkan penanganan khusus yang dibutuhkan dengan sebaik-baiknya, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidupnya dikemudian hari, diterima masyarakat dan diapresiasi oleh lingkungannya.

Demikian pernyataan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. H. M. Subuh, MPPM, saat membuka lokakarya dalam rangka Hari Autisme Sedunia tahun 2016 dengan tema “Kenali dan Deteksi Dini Individu dengan Spektrum Autisme Melalui Pendekatan Keluarga untuk Tingkatkan Kualitas Hidupnya” di Kantor Kemenkes RI Jakarta (13/4). Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap tanggal 2 April setiap tahunnya.

“Keluarga yang memiliki anak dengan spektrum Autisme mengalami berbagai penyesuaian dalam kehidupannya, mulai dari tingginya biaya yang dibutuhkan untuk perawatan dan tidak mudah mendapatkan tempat pendidikan yang sesuai”, tutur dr. Subuh.

 

Individu dengan GSA merupakan salah satu dari lima jenis Gangguan Perkembangan Pervasif atau Pervasive Development Disorder. Tidak mendengar atau memandang mata saat diajak berkomunikasi merupakan tanda pengenal disamping variasi gejala lain, seperti komunikasi yang sulit dimengerti, emosi yang tidak stabil dan perilaku yang tidak biasa.

 

“Tanda-tanda tersebut menyebabkan disabilitas dalam bersosialisasi dan fungsi aktivitas harian”, tutur dr. Subuh.

 

Menurut dr. Subuh, penyandang spektrum Autisme adalah individu yang sangat membutuhkan perhatian, baik dari keluarganya maupun dari lingkungan masyarakat di sekitarnya.

 

“Orang tua yang menghadapi individu dengan spektrum Autisme ini harus sabar, karena mereka membutuhkan waktu yang panjang untuk terapi dan pembinaan”, tambah dr. Subuh.

 

Pada kesempatan tersebut, dr. Subuh menyampaikan pesan kepada masyarakat, jajaran pemerintahan, instansi pendidikan, dan kesehatan serta lembaga swadaya masyarakat yang terkait untuk dapat memberikan dukungan kepada saudara kita, individu dengan autisme sehingga bisa meningkatkan kualitas hidupnya melalui beberapa pendekatan, antara lain:

  • Penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap individu dengan GSA;
  • Pendataan serta sosialisasi ke fasilitas pelayanan yang tersedia bagi individu dengan GSA, serta memberikan kesempatan baik dalam pelayanan kesehatan, rehabilitasi, maupun fasilitas pendidikan dan pelatihan kerja;
  • Peningkatan jumlah tenaga ahli dalam penanganan autisme, seperti tenaga terapis bicara, psikiater serta psikolog klinis anak, dan tenaga professional lainnya, baik melalui memperbanyak pelatihan maupun jalur pendidikan formal; dan
  • Pendekatan kepada keluarga individu dengan GSA, agar bisa meningkatkan pengetahuan mengenai GSA, jenis-jenis penanganan yang dapat dilakukan, serta metoda terbaru pengasuhan autisme, baik dengan banyak membaca, maupun mengikuti seminar dan lokakarya terkait.

 

Data Centre of Disease Control (CDC) di Amerika pada bulan Maret 2014, prevalensi (angka kejadian) Autisme adalah 1 dari 68 anak. Secara lebih spesifik 1 dari 42 anak laki-laki dan 1 dari 189 anak perempuan.

 

“Ini menunjukkan bahwa specific prevention and protection dibutuhkan dalam upaya pencegahan danpengendalian Autisme”, tandas dr. Subuh.

 

Saat ini di Indonesia belum ada data statistik jumlah penyandang Autisme. Namun individu dengan GSA ini diperkirakan sudah semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari angka kunjungan di rumah sakit umum, rumah sakit jiwa pada klinik tumbuh kembang anak yang cukup bermakna dari tahun ke tahun.

 

“Yang utama adalah bagaimana kita menghilangkan Stigma. Selain itu, sosialisasi informasi yang benar diperlukan, sehingga jangan sampai ada lagi anak dengan spektrum autistik yang didiskrimasi”, tandas dr. Fidiansjah.

 

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
blank

Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat

20 Januari 2023
Next Post
blank

KKP Tanjung Priok Inisiasi Simulasi Penanggulangan Wabah di Pelabuhan

blank

Menteri-Menteri Kesehatan Bahas Resistensi Antimikroba (AMR) di Asia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.