Dalam persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2016, ancaman heat stroke atau sengatan panas yang merupakan konsekuensi periode haji yang bersamaan dengan musim panas di Arab Saudi, menjadi salah satu concern pemerintah, terutama Kementerian Kesehatan RI. Kondisi ini mengkhawatirkan karena suhu pada saat musim panas bisa mencapai 50 derajat Celcius.
“Heat stroke ini yang kita takutkan, karena dengan usia para calon jemaah haji kita banyak yang lebih dari 60 tahun, itu agak riskan”, tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, usai menghadiri Rakor Tingkat Menteri yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani dan dihadiri oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, bertempat di Kantor Menko PMK di kawasan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (18/5).
Dalam kesempatan tersebut, Menkes menyampaikan permintaan kepada Pemerintah Arab Saudi untuk mengupayakan agar air zamzam lebih dingin.
“Sebelumnya kami ke Kementerian Kesehatan di sana, kami meminta agar air zam-zam itu diberikan batu es supaya lebih dingin”, kata Menkes.
Heat stroke merupakan salah satu ancaman kesehatan bagi para jemaah haji sampai dengan 10 tahun mendatang. Untuk itu Menkes mengimbau calon jemaah haji agar senantiasa menjaga kondisi tetap sehat dan bugar sebagai persiapan utama jelang keberangkatan.
Selain heat stroke, masih ada beberapa hal yang harus diantisipasi oleh para calon jemaah haji, yakni Meningitis yang bisa dicegah dengan pemberian vaksin lebih kurang 2 minggu sebelum keberangkatan, serta pencegahan penyakit Middle East respiratory syndrome corona virus (MERS-CoV) yang masih merebak di Arab Saudi.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.