Dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2016, lebih dari 500 lanjut usia (Lansia) bersama-sama melakukan senam sehat bugar (SSB) dan senam vitalitas otak pada gelaran car free day di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Minggu pagi (29/5). Usai melakukan senam, para Lansia dapat melakukan pemeriksaan kesehatan, berupa pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, dan berat badan) dan kesehatan jiwa, salah satunya screening demensia termasuk di dalamnya.
Kegiatan ini menjadi momentum bagi para Lansia untuk menyerukan kepada generasi muda Indonesia bahwa menjaga kesehatan sejak dini merupakan investasi yang berharga, sehingga pada saatnya nanti setiap individu mampu menjadi Lansia yang sehat, yakni Lansia yang aktif, mandiri, dan produktif.
Lansia merupakan sebuah siklus hidup manusia yang hampir pasti dialami setiap orang. Kenyataan saat ini, setiap kali menyebut kata “Lansia” yang terbersit di benak kita adalah seseorang yang tidak berdaya, dan memiliki banyak keluhan kesehatan. Padahal, Lansia sebenarnya dapat berdaya sebagai subyek dalam pembangunan kesehatan. Pengalaman hidup, menempatkan Lansia bukan hanya sebagai orang yang dituakan dan dihormati di lingkungannya, tetapi juga dapat berperan sebagai agen perubahan (agent of change) di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya dalam mewujudkan keluarga sehat, dengan memanfaatkan pengalaman yang sudah dimiliki dan diperkaya dengan pemberian pengetahuan kesehatan yang sesuai.
“Bapak dan ibu yang saat ini masih bisa melakukan senam dan gerak jalan bersama, menunjukkan bahwa Bapak dan Ibu termasuk Lansia yang sehat. Ini menandakan bahwa pada waktu muda pola hidupnya juga pasti sehat. Hidup sehat harus dimulai sejak muda”, tutur Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.
Lansia yang sehat harus diberdayakan agar dapat tetap sehat dan mandiri selama mungkin. Salah satu upaya untuk memberdayakan Lansia di masyarakat adalah melalui pembentukan dan pembinaan Kelompok Lansia yang di beberapa daerah disebut dengan Posyandu Lansia atau Posbindu Lansia. Melalui Kelompok ini, Lansia dapat melakukan kegiatan yang dapat membuat mereka tetap aktif, antara lain: berperan sebagai kader di Kelompok Lansia,melakukan senam Lansia, memasak bersama, termasuk membuat kerajinan tangan yang selain berperan sebagai penyaluran hobi juga dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
Makin bertambah usia, makin besar kemungkinan seseorang mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Salah satu masalah yang sangat mendasar adalah masalah kesehatan akibat proses degeneratif. Data Riset Kesehatan (Riskesdas) tahun 2013, penyakit terbanyak pada Lansia terutama adalah penyakit tidak menular (PTM) antara lain hipertensi, osteoarthritis, masalah gigi dan mulut, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan diabetes mellitus (DM).
Penanganan kasus penyakit tersebut di atas tidaklah mudah karena penyakit pada Lansia umumnya merupakan penyakit degeneratif, kronis, multi diagnosis, yang penanganannya membutuhkan waktu lama dan biaya tinggi, sehingga akan menjadi beban yang sangat berat bagi masyarakat dan pemerintah termasuk bagi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Karena itu strategi pembangunan bidang kesehatan lebih mengutamakan promotif dan preventif dengan dukungan pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, termasuk dalam hal kesehatan Lansia. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) serta Program Keluarga Sehat adalah beberapa strategi unggulan yang sedang dijalankan Kemenkes.
“Para Lansia kita harapkan menjadi Lansia yang sehat, aktif dan produktif. Jangan sampai menjadi beban untuk keluaraganya. Dan itu bisa dicapai dengan cara mengatur pola hidup, menjaga kesehatan, mempersiapkan jauh sebelum kita menjadi Lansia”, tandas Sesjen.
Tanggal 29 Mei dicanangkan sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) sebagai momen untuk meningkatkan kesadaran/perhatian masyarakat terhadap Lansia. Tema umum HLUN 2016 adalah “Bersama Lansia, Dari Lansia, Untuk Lansia” sedangkan sub tema Bidang Kesehatan adalah “Lansia Sehat Lansia Aktif dan Produktif”.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mendukung acara puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2016 yang dilaksanakan di lingkungan Kementerian Kesehatan adalah:
- Kampanye Kesehatan Lansia di Car Free Day Jakarta pada 29 Mei 2016;
- Peluncuran rencana aksi nasional (RAN) Kesehatan Lansia tahun 2016-2019 yang sekaligus diikuti pencanangan Kabupaten Bogor sebagai pilot project pelaksanaan RAN Kesehatan Lansia,1 Juni 2016;
- Bakti Sosial Kesehatan Lansia pada acara puncak Peringatan HLUN 2016 yang dikoordinasikan oleh Kementerian Sosial di Bekasi pada 2 Juni 2016;
- Kampanye Kesehatan Lansia pada Kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak oleh PERDAMI pada bulan Mei dan Juni;
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].