Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Rabu, 01/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Minum Obat Filariasis untuk Bebaskan Indonesia dari Kaki Gajah

Rokom by Rokom
04 Oktober 2016
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Mari kita minum obat bersama untuk Indonesia Bebas Penyakit Kaki Gajah. Inilah seruan Menko PMK yang disampaikan Menkes Nila F. Moeloek pada acara pencanangan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga) di Taman Kota, Kab. Gunung Mas, Kalteng (3/10). Seruan disampaikan dihadapan 2000 undangan yang terdiri dari berbagai unsur diantaranya anak sekolah, wakil instansi pemerintah, tokoh agama dan tokoh adat.

Menurut Menko PMK, dalam mensukseskan pembangunan manusia, seluruh masyarakat Indonesia harus sehat dan bebas dari berbagai penyakit – termasuk bebas Penyakit Kaki Gajah. “Oleh karena itu, kita akan mewujudkan Indonesia Bebas Penyakit Kaki Gajah tahun 2020, suatu keadaan dimana Penyakit Kaki Gajah tidak lagi merupakan masalah kesehatan,” kata Menko.

Ditegaskan, bahwa Indonesia patut berbangga, karena berkat kerja keras Pemerintah bersama seluruh masyarakat sejak 40 tahun lalu, negara kita telah berhasil menurunkan masalah penyakit Kaki Gajah yang ditunjukkan dengan menurunnya presentase orang yang terinfeksi Penyakit Kaki Gajah dari 19.6% pada tahun 1970 menjadi 4,7% pada tahun 2014. Keberhasian ini akan terus dilanjutkan dengan menuntaskannya untuk mewujudkan Indonesia Bebas Kaki Gajah pada tahun 2020.

Pada tahun 2000, negara-negara anggota World Health Organization (termasuk Indonesia) dalam Majelis Kesehatan Sedunia atau World Health Assemblydi Jenewa, Swiss, telah menyepakati untuk mengeliminasi penyakit Kaki Gajah atau Filariasis agar tidak terus menjadi masalah kesehatan masyarakat (The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem by The Year 2020). Untuk itu Indonesia akan mewujudkan Indonesia Bebas Kaki Gajah tahun 2020.

Menurut Menkes, Indonesia Bebas Penyakit Kaki Gajah harus diwujudkan dengan sungguh-sungguh, karena penyakit ini menyebabkan terjadinya kecacatan menetap, menurunkan derajat kesehatan masyarakat, mengganggu pembangunan manusia, mengganggu perekonomian dan menimbulkan masalah sosial bagi rakyat.

Untuk mewujudkan Indonesia Bebas Kaki Gajah, maka selama 5 tahun harus melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan secara Massal pada segenap penduduk di 239 kabupaten/Kota yang endemis Penyakit Kaki Gajah bagi 102 juta orang, termasuk Kabupaten Gunung Mas. Upaya ini sudah mulai dilakukan sejak 2015 dan akan terus dilakukan sampai dengan 2020.

“Membebaskan Indonesia dari penyakit kaki gajah perlu waktu 5 tahun dan harus dilaksanakan secara konsisten. Memang tidak mudah namun dengan gerakan masyarakat insyaallah kerja keras kita semua akan berhasil dan bermanfaat bagi generasi selanjutnya yang lebih baik,” ungkap Menko.

Pada kesempatan tersebut Menko PMK berpesan kepada semua yang hadir:

Pertama, adanya dukungan seluruh Pimpinan di jajaran Pemerintah di Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota. Baik Gubernur, Bupati, Walikota, maupun Para Kepala Desa dan Lurah, yaitu dengan memberikan komitmen kuat dan sungguh-sungguh bertekad untuk mewujudkan Indonesia Bebas Kaki Gajah 2020 dan mencurahkan kepemimpinannya dan dedikasinya untuk membuat kebijakan yang efektif, mengelola sumber daya, dan pelayanan prima agar seluruh komponen masyarakat mampu bergerak dan merasakan manfaatnya.

Kedua, peran aktif masyarakat sangat penting. Sebab, Pemerintah tidak mungkin mewujudkan Indonesia Bebas Kaki Gajah sendiri – tanpa dukungan dan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat.
Ketiga, adanya layanan kesehatan berkesinambungan, agar semua penderita Kaki Gajah dapat diobati dan tetap produktif, sehingga dapat bekerja seperti anggota masyarakat lainnya.

Hari ini Pemerintah mencanangkan Belkaga Nasional tahun 2016. Dengan pencanangan Belkaga Tahun Kedua ini, maka ke depan, pada setiap bulan Oktober sampai dengan tahun 2020 akan dilaksanakan Pemberian Obat Pencegahan secara Massal untuk Filariasis pada segenap penduduk di 239 kabupaten/Kota di seluruh Tanah Air. Sebelumnya pencangan Belkaga tahun pertama dilaksanakan di Cibinong, Bogor, Jawa Barat tahun 2015.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat emailkontak@kemkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes Perkuat Rantai Logistik Vaksin Untuk Daerah Terpencil

31 Januari 2023
blank

Indonesia Bangun Center of Excellence Penyakit Katastropik Wilayah Timur

31 Januari 2023
blank

Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Transformasikan Poltekkes

31 Januari 2023
blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
Next Post
blank

Pencanangan Bulan Eliminasi Kaki Gajah di Provinsi Kalimantan Tengah

blank

Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Aceh 2016

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.