Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Senin, 06/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Indonesia Miliki Pabrik Bahan Baku Obat

Rokom by Rokom
10 Oktober 2016
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Menkes Hadiri Groundbreaking Pabrik Bahan Baku Obat Pertama di Indonesia

Cikarang, 10 Oktober 2016

Setelah lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka akhirnya Indonesia kini akan dapat memproduksi bahan baku obat sendiri. Ini merupakan suatu hal yang diharapkan. Mendorong agar kita memiliki bahan baku obat sendiri, karena selama ini kita impor.

Demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), saat menghadiri proses groundbreaking tanda dimulainya pembangunan pabrik bahan baku obat pertama di Indonesia yang berlokasi di Angsana Raya, Kawasan Industri Lippo Cikarang, Bekasi, Senin (10/10). Adapun pabrik seluas 5000 m2 tersebut akan mulai beroperasi pada awal 2018.

“Kita harus akui ini tidak mudah. Boleh dibilang kita terlena dulu karena kita tidak punya industri hulu”, kata Menkes.

Menkes menyatakan rasa nasionalismenya yang sangat kuat menginginkan agar Indonesia harus mampu memproduksi bahan baku obat.

“Saya ingin kita mampu produksi bahan baku obat. Kita perlu mengambil hikmah saat krisis moneter. Harga dollar melonjak, kita kehilangan kesempatan memproduksi obat-obatan. Bila kita tidak bisa membuat obat, pengobatan terhambat, kematian akan meningkat,” terang Menkes.

Menkes menggarisbawahi bahwa pemilihan bahan baku obat yang akan diproduksi kiranya perlu dicermati dengan baik, diantaranya merupakan bahan baku obat yang banyak dipergunakan, ketersediaan bahan baku awal, penguasaan teknologi serta bahan baku mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

“Selain itu, perlu diingat juga bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam berupa Fitofarmaka,” kata Menkes.

Untuk dapat memenangkan persaingan, industri farmasi Indonesia harus melakukan transformasi, bukan hanya sebagai industri farmasi formulasi namun mampu menjadi industri farmasi berbasis riset yang memiliki kemampuan untuk memproduksi bahan baku, membuat obat first generic bahkan penemuan obat inovasi.

Menurut Menkes, pendirian fasilitas produksi bahan baku obat PT Kimia Farma (Persero) Tbk yang bekerja sama dengan perusahaan Sung Wun Korea, merupakan langkah tepat Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk beserta jajarannya sebagai satu upaya untuk memperkuat kemampuannya, memperkokoh eksistensinya serta meningkatkan daya saing.

Selaras dengan hal tersebut, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Peni Lukito, menyatakan bahwa dalam mengupayakan kemandirian bahan baku obat, PT. Kimia Farma merupakan yang paling cepat merespons Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2016, tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan guna mempercepat kemandirian dan pengembangan produksi bahan baku obat, obat, dan alat kesehatan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kimia Farma (persero) Tbk, Rusdi Rosman, menyatakan bahwa proses groundbreaking sebagai tanda dimulainya pembangunan pabrik bahan baku obat atau active pharmaceutical ingridient (API) sebagai tindak lanjut dari kerja sama dengan pembentukan joint venture company antara PT. Kimia Farma (persero) Tbk. dengan PT Sungwun Pharmacopia Co. Ltd dari Korea Selatan, didirikan anak perusahaan baru PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia pada 25 Januari 2016 lalu.

“Roadmap-nya Kemenkes yang bikin, kita hanya sebagian kecil yang melaksanakan. Mungkin PT Kimia Farma lebih cepat, diharapkan industri farmasi lainnya akan menyusul”, ujar Rusdi.

Diterangkan bahwa ada lebih dari 2.200 bahan baku obat yang dibutuhkan dalam dunia farmasi, saat ini ada 8 item bahan baku obat yang siap kami diproduksi PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia, yaitu simvastatin, atorvastatin, rosuvastatin, pantoprazole, esomeprazole, rabeprazole, clopidogrel, dan sarpirelate dengan total kapasitas produksi 30 ton per tahun.

“Kalau tidak nekat, Indonesia tidak akan pernah memiliki pabrik bahan baku obat,” tandas Rusdi.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Oscar Primadi, MPH

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif

6 Februari 2023
blank

Menkes Ajak Masyarakat Berani Deteksi Dini Kanker

4 Februari 2023
blank

Kemenkes dan MD Anderson Cancer Center Jalin Kerja Sama Atasi Kanker

3 Februari 2023
blank

Hasil Sero Survei ke-3 : Antibodi Tertinggi pada Orang yang Booster

3 Februari 2023
blank

Sukseskan Reformasi Rumah Sakit, Menkes Akan Tiru Inovasi Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Iskak Tulungagung

2 Februari 2023
blank

Kemenkes Bersama Komisi IX DPR RI Pastikan Penyiapan Fasilitas Kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN)

2 Februari 2023
Next Post
????????????????????????????????????

10-10-2016 Groundbreaking Pembangunan Pabrik Bahan Baku Obat PT Kimia Farma (Persero)

blank

VIDEO CONFERENCE DALAM RANGKA HARI PENGLIHATAN SEDUNIA 2016

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.